Profil Pemain FORTUNE ‘JOS’ UDO

oleh REDSSA 7 February 2011

Sempat dicibir diawal awal, namun kini, baru setengah musim, tak ada lagi ‘Nada Minor’ untuk pemain kelahiran Nigeria, 2 Februari 1988 ini. Semua berbalik 180 derajat, menyambut hadirnya idola baru Persiba Bantul musim 2010-2011 sekaligus Top Skorer sementara Liga Ti-Phone, dialah FORTUNE UDO.


Fortune Udo

Semangat berkat sepatu Celestine Babayaro
Mengenal si kulit bundar pada usia 11 tahun, Udo kecil masuk ke Pepsi Academy (semacam SSB) di kota Jos, Nigeria. Postur tubuhnya yang terkecil, justru menarik perhatian Celestine Babayaro (pemain Chelsea tahun 1997-2005). “Celestine kasih aku sepatu Adidas dan itu makin membuatku bersemangat nain sepak bola,” kata Udo membuka cerita pada Cybermin. Anak nomer 3 dari 5 bersaudara ( 2 kakak laki-laki dan sepasang adik kembar perempuan) lantas pindah ke klub Jos United, sebuah tim lokal hingga berumur 17 tahun.

Dari Jos United, Udo memulai petualangannya ke luar Nigeria. Sporting Afrique Fc, Thessenson Khalsa Fc dan Balestier Khalsa Fc, ketiganya klub Liga Singapura, sedari Januari 2006 hingga Desember 2007, telah menikmati skill-nya. Di tahun 2008, Udo Hijrah ke Malaysia bersama Negeri Sembilan Fc. Satu pengalaman yang tak terlupakan ketika klub-nya bersua Selangor Fc. Dalam kejuaraan Malaysian Cup, Fortune Udo sempat bersitegang dengan Elli Aiboy (mantan pemain Timnas). “Aku, Elli dan Bambang Pamungkas sampai sekarang masih ketawa kalau ingat itu,” ujarnya.




Udo pindah ke Indonesia
Atmosfir pertandingan yang kurang ‘seronok’ (meriah) di dua Negara Serumpun, mengantarkan Fortune Udo ke Indonesia lewat Agensi Onana Jules (Mutiara Hitam). Arema Malang, jawara ISL musim lalu, adalah pelabuhan pertamanya. Hanya sempat beraksi diputaran ll Liga Super musim 2009, dirinya sempat membukukan 6 gol. Sayang, Manajemen Arema tidak memperpanjang kontraknya, meski didukung oleh sebagian Aremania. “Mereka bikin spanduk bertuliskan ‘UDO CLASS’ yang dipasang di Tribune Stadion,” lanjut Udo.

Musim 2009-2010, Persikab Bandung menjadi Destinasi berikutnya. Walau hanya mengemas 12 gol, itu sudah membuat Eduard Tjong terpikat. Dan Gerbong kepindahan pemain di ikuti Arwin serta Anwaruddin.

Dewi Fortuna naungi Udo di Persiba
Predikat pemain termahal ke-2 setelah Ezequiel Gonzales, dipahami betul oleh penggemar klub Chelsea tersebut. Meskipun belum menekan kontrak resmi, Fortune Udo turut mengantarkan Persiba Bantul juara l di Turnamen Bupati Cilacap Cup 2010. Tidak kunjung selesainya Nego, membuatnya 3 hari mengikuti seleksi pemain Persibo Bojonegoro. Beruntung, Sartono Anwar tidak merekomendasikan direkrut. Namun pada akhirnya, Manajemen resmi memiliki Fortune Udo hingga Agustus 2011.

2 penampilan awal, kehebatan Udo belum terlihat, yang tampak malah desas-desus dia akan di-PHK selepas putaran l. Itu disadari benar oleh Udo, dan berjanji dalam hati akan membungkam mereka yang meragukan kemampuannya. Rekening gol-nya dibuka saat menang 1-0 melawan PSMP Mojokerto. Sejak itu, kaki dan kepala Udo bagaikan Mesin gol yang tak pernah berhenti. 2 kali Quatrrick 1 kali Hatrick, di separo musim kompetisi, adalah rekor baru dalam sejarah Persiba Bantul.

Tak salah bila Dewi Fortuna sedang menaungi pemilik kostum nomer 10 ini, luar biasa. Namun ia selalu merendah karena semua tak lepas dari kontribusi rekan se-tim, terlebih Ezequiel Gonzales. “Ezze baik sekali, didalam dan diluar lapangan. 80 % gol aku karena Ezze,” imbuh Udo yang mengaku sudah nyetel dengan formasi Persiba sekarang. “Aku kasih 100 %, Persiba harus naik ISL. Aku juga bilang sama teman-teman, Persiba tak mungkin kalah dikandang,” tegasnya.



Fortune Udo sehari-hari

Ada 2 benda yang tak lepas dari badannya, kalung Rosario warna putih dan gelang anyaman. “Ini kalung pemberian Kakek dari Ibuku. Dia sudah meninggal dan aku selalu merasa tenang saat memakainya. Kalau gelang ini pemberian anak Yatim Piatu di Malang. Bila rusak aku pasti kesana (Malang) dan mereka yang memperbaikinya,” jelas Udo di akhir wawancara.

http://www.paserbumi.com/2011/02/07/...rtune-jos-udo/

Eks- Persikab di Persib, bareng sama Tantan 82