Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

senghanAvatar border
TS
senghan
Sisi Negatif Kedelai Yang Tidak Diketahui Banyak Orang
Spoiler for Bukti Gak Repost:


Spoiler for Note:




Ratusan uji ilmiah telah menghubungkan kedelai dengan malnutrisi, gangguan pencernaan, gangguan tiroid, penurunan fungsi otak, gangguan reproduksi, mental, sistem imun, asma, diabetes, penyakit jantung dan kanker.

Berlawanan dengan kepercayaan umum jaman sekarang bahwa kedelai adalah makanan yang menyehatkan, banyak bukti ilmiah telah memperlihatkan sisi negatif dari kedelai.

Note: Untuk mencegah kesalahpahaman dari pembaca, penulis menekankan kunci artikel ini:

  • Jangan dikonsumsi BERLEBIHAN, karena segala sesuatu yang sehat jika dikonsumsi berlebih akan membahayakan kesehatan.
  • Konsumsi yang ORGANIK, karena yang hibrida/GMO adalah kedelai mutasi yang tidak baik untuk kesehatan.
  • Konsumsi yang tanpa bahan pengawet dan perasa tambahan yang berlebih.
  • Kenali batas tolerir konsumsi Anda karena tiap manusia memiliki metabolisme yang berbeda-beda.
  • Jangan dikonsumsi RUTIN karena kita TIDAK TAHU susu kedelai yang dikonsumsi tersebut organik atau tidak, dan mengandung zat aditif atau tidak, KECUALI ada jaminan klaim dari produsen bahwa produk yang diproduksi adalah organik, tanpa bahan pengawet, dan ada anjuran konsumsi aman yang jelas.


Tapi ingat juga dengan poin kunci 3.

Artikel ditulis bukan untuk menjelek-jelekkan tapi untuk supaya kita bijak dalam mengonsumsi sesuatu (jangan hanya tahu baiknya saja, tapi juga tahu sisi negatifnya juga jika kita salah mengonsumsi).



KANDUNGAN BERBAHAYA PADA PRODUK KEDELAI NON-FERMENTASI.

Produk kedelai terbagi menjadi 2 jenis, yaitu produk yang terfermentasi dan yang non-fermentasi.

Produk TERFERMENTASI adalah produk kedelai yang AMAN dan SANGAT BAIK buat kesehatan. Diantaranya adalah tempe, kecap, miso, natto dan kecambah kedelai.

Tapi lain halnya dengan produk NON-FERMENTASI seperti misalnya tahu dan susu kedelai, karena produk ini masih banyak memiliki kandungan zat-zat berbahaya seperti:



A) GOITROGEN – Ini adalah komponen yang mengganggu fungsi tiroid, dengan demikian menyebabkan hypotiroid pada individu yang sensitif dan juga beresiko menyebabkan kanker tiroid.

Ketika kita mengkonsumsi produk kedelai non-fermentasi sekali-dua kali, belum tentu langsung mengalami efeknya. Ada takaran tertentu baru kita akan terpengaruh.

Berapakah takaran yang membahayakan kesehatan?

Ini tergantung usia.

Berdasarkan Soy Online Service, bayi seharusnya tidak mengonsumsi kedelai sama sekali.

Bagi orang dewasa, hanya dengan 30 mg isoflavone (termasuk komponen goitrogen) per hari cukup mengganggu fungsi tiroid.

Takaran isoflavon yang perlu diwaspadai ini ada pada 5-8 ons susu kedelai.



B) ASAM PHYTIC – Kedelai mengandung asam Phytic, yaitu asam yang dapat menghalangi penyerapan mineral seperti misalnyazat besi, kalsium, tembaga, dan terutama seng dalam saluran pencernaan.

Seng dibutuhkan untuk perkembangan dan berfungsinya otak serta sistem syaraf.

Ia berperan penting dalam mengendalikan mekanisme kadar gula darah dan dengan demikian melindungi dari diabetes.

Ia juga diperlukan untuk menjaga kesuburan.

Seng adalah komponen kunci dalam berbagai enzim vital dan berperan banyak dalam sistem imun.

Asam Phytic dalam kedelai tidaklah banyak dan bagi pria terkadang dibutuhkan.

Jadi kandungan asam ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali bagi wanita yang sedang menstruasi dan juga bagi anak-anak.

Pada proses fermentasi kandungan asam phytic ini jauh berkurang sampai pada level aman untuk segala umur.



C) PENGHAMBAT TRYPSIN – Komponen negatif ini mengurangi kemampuan Anda mencerna protein.

Memberi bayi dan anak Anda produk kedelai yang non-fermentasi secara teratur akan mengganggu pertumbuhannya.

Kacang-kacangan lain yang memiliki kandungan penghambat trypsin yang tinggi adalah kacang lima.



D) NITRAT – Adalah komponen yang bersifat karsinogen (penyebab kanker), terbentuk pada saat pengeringan, dan zat beracun lysinoalanin terbentuk selama proses alkalin.

Berbagai macam zat aditif buatan, terutama MSG (zat aditif yang merusak sel syaraf) telah ditambahkan pada produk kedelai untuk menyamarkan “aroma kacang”nya yang kuat dan memberikan rasa mirip daging.



E) PHYTOESTROGEN – Biasanya dipakai untuk membantu mengurangi efek produksi estrogen yang rendah dalam tubuh, kini ditemukan sebagai faktor penyebab kanker payudara dan leukemia pada anak.



F) ALUMINUM – Dari beberapa penelitian telah diketahui adanya hubungan antara keberadaan aluminium dengan penyakit Alzheimer.

Tapi tahukah Anda bahwa susu kedelai mengandung aluminium 11 kali (1100 persen) lebih banyak dibandingkan susu formula biasa?!



G) MANGAN – Produk formula kedelai memiliki kandungan mangan berlebih bagi tubuh kita.

Mangan dalam tingkat kecil sangat kita butuhkan untuk membantu sel tubuh kita mengumpulkan energi.

Tapi jika BERLEBIH, mangan bisa menyebabkan kerusakan otak seperti pada penyakit Parkinson.

Tingkat kandungan mangan di tiap susu bayi berbeda-beda, yaitu:

ASI mengandung 4-6 mcg/L.
Susu formula bayi biasa (dari sapi) mengandung 30-50 mcg/L.
Susu formula kedelai mengandung 200-300 mcg/L!!!



H) Terlalu Banyak Omega-6 – Produk kedelai non-fermentasi mengandung kandungan Omega-6 yang lebih banyak dibandingkan Omega-3.

Ketidakseimbangan rasio antara Omega-3 dengan Omega-6 akan membuat kita rentan terkena penyakit kanker, diabetes, penyakit jantung, arthritis, asma, hiperaktif, dan depresi.



DAMPAK Bagi Anak Laki-Laki.

“Pubertas dini (yang disebabkan oleh produk kedelai) bisa meningkatkan resiko anak laki-laki menderita kanker testicular di saat menjelang dewasa, karena telah terpapar berbagai hormone seks terus menerus,” ujar Marcia Herman-Giddens , peneliti dari University of North Carolina.

Ketidaknormalan pada saluran kencing mereka juga ditemukan dan beberapa penelitian akhir-akhir ini telah menemukan adanya beberapa cacat lahir lahir pada ibu-ibu vegetarian yang sering mengonsumsi kedelai.

Bagi orang dewasa, tubuh telah diperlengkapi dengan sempurna untuk MENETRALISIR EFEK NEGATIF kedelai non-fermentasi.

Tapi lain halnya dengan bayi yang sistem endokrinnya masih belum sempurna.

Suatu penelitian menyebutkan bahwa ketika Anda memberi produk kedelai non-fermentasi pada bayi tiap harinya, itu sama saja memberikannya sesuatu yang SETARA DENGAN 5 KALI PIL KB DALAM SEHARI (BAGI ORANG DEWASA)!

Sistem endokrin bayi belum mampu mengatasi kandungan isoflavon berlebih yang ada pada produk kedelai non-fermentasi.

Kandungan berlebih isoflavon memiliki sifat feminisasi, yang akan MENGAKIBATKAN UKURAN KELAMIN BAYI LAKI-LAKI JADI LEBIH KECIL DAN KECENDERUNGAN GENETIKA YANG MENGARAH KE HOMOSEKSUALITAS.

Beberapa ahli mempersalahkan pengkonsumsian susu formula bayi sebagai salah satu faktor kecenderungan genetika anak laki-laki menjadi seperti perempuan.

Anda tentu tidak ingin anak Anda memiliki kelainan yang satu ini bukan?



DAMPAK Bagi Anak Perempuan.

Produk formula kedelai mengandung tingkat hormon sebanyak 240 kali lebih tinggi diandingkan ASI!

Para endokrinologis anak-anak di tahun 1982 telah melaporkan hasil penelitian mereka yang mendapati adanya perkembangan payudara pada anak-anak perempuan dibawah delapan tahun.

Dalam penelitian pertama yang melibatkan 130 anak perempuan, 68% menunjukkan adanya perkembangan payudara sebelum mereka berusia 18 bulan!

Para peneliti mendapatkan adanya hubungan antara ketidaknormalan ini dengan konsumsi produk-produk kedelai.

Anak-anak perempuan yang memasuki masa pubertas akan beresiko besar menderita kanker payudara dan juga kista rahim jika mengalami gangguan tiroid karena rutin mengonsumsi produk kedelai non-fermentasi.



DAMPAK Bagi Wanita Muda.

Mungkin Anda terkejut jika saya mengatakan bahwa komponen phytoestrogen pada kedelai bisa meningkatkan resiko kanker payudara.

Dr. Claude Hughes, direktur dari Women’s Health Center di Cedar-Sinai Medical Center, Los Angelesmengemukakan pendapat tentang komponen kimiawi pada kedelai,”Ia (phytoestrogen) dapat mempercepat pembelahan sel-sel yang sudah menjadi kanker dari mengandalkan estrogen untuk pertumbuhan mereka (sel-sel kanker).”

Chanfeng Wang dan Mindy S. Kurzer, yang menulis “Phytoestrogen Concentration Determines Effects of DNA Synthesis in Human Breast Cancer Cells” mengatakan, “Data kami memperlihatkan adanya kemungkinan bahwa dalam kadar tertentu pada manusia, phytoestrogen, flavonoid dan lignan justru menstimulasi, bukannya menghambat, pertumbuhan tumor-tumor yang mengandalkan estrogen.”

Disamping itu juga didapati bahwa dua gelas susu kedelai sehari dalam satu bulan penuh, mengandung cukup komponen kimiawi yang dapat MENGGANGGU siklus menstruasi wanita.

Umum diketahui bahwa para wanita yang memakai pil-pil kontrasepsi lebih sering mudah marah-marah seiring adanya gangguan hormonal.

Hanya dengan 100 gr dari produk kedelai, mengandung komponen estrogenik yang sama dengan satu pil kontrasepsi.



DAMPAK Bagi Pria Dewasa.

Apa dampak phytoestrogen bagi pria?

Para peneliti percaya bahwa kecenderungan menurunnya kesuburan pria bisa jadi dikarenakan adanya pemberian estrogen dari luar, termasuk phytoestrogen kedelai.

Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa phytoestrogen kedelai MENGHAMBAT ENZIM yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan hormone testoteron (hormone pria).

Penelitian terhadap pejantan hewan-hewan juga telah banyak dilakukan, baik dari belalang sampai dengan cheetah.

Dari penelitian-penelitian tersebut didapati bahwa kedelai mengakibatkan para pejantan ini kurang percaya diri, kurang agresif, hasrat seksual menurun, dan jumlah sperma pun berkurang.

Dampaknya pada manusia terlihat lebih lambat daripada pada hewan.

Tapi tetap saja berdampak negatif jika kedelai secara rutin diberikan pada pria.

Penelitian terlama akan dampak produk kedelai dimulai di tahun 1965 dengan partisipan 8.006 pria Jepang-Amerika.

Dalam penelitian ini mempertanyakan tentang 27 makanan dan minuman mereka.

Setelah dimonitor dan diteliti bertahun-tahun lamanya, studi/penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antarapemberian TAHU dengan “penuaan otak dini”, bahkan berhubungan dengan penyakit Alzheimer.

Dr. Lon White, peneliti dalam Honolulu Heart Program ini mengungkapkan bahwa dari 27 makanan yang diteliti, TAHU-lah yang menunjukkan hasil konsisten berdampak negatif bagi otak pria-pria ini.

Lon White, akhirnya menyatakan, “Yang perlu ditekankan adalah ini semua (phytoestrogen ) BUKANLAH NUTRISI. Mereka semua tergolong OBAT. Mereka memiliki beberapa manfaat dan juga beberapa kerugian.”



Pengaruh Kedelai Buatan (GMO) Bagi Kualitas Kedelai

Lebih jauh lagi, kebanyakan kedelai jaman sekarang ditanam di lahan pertanian yang penuh dengan pestisida dan herbisida, dan banyak juga merupakan kedelai buatan (Genetically Modified).

Menimbang faktor kedelai buatan, apakah ini berarti kedelai lokal aman dan tidak mengandung komponen kimia yang berbahaya buat kesehatan?

Tidak juga.

Kedelai asli maupun buatan (GMO) juga memiliki komponen kimia berbahaya jika tidak difermentasi, tapi GMO MAKIN MEMPERPARAH kondisi yang ada.

Ada yang berpendapat bahwa penelitian-penelitian yang menunjukkan hasil negatif kedelai adalah karena penelitian tersebut lebih banyak meneliti kedelai-kedelai buatan, bukannya kedelai asli seperti kebanyakan di Asia atau Indonesia.

Tapi ini juga salah karena penelitian ilmiah mengenai dampak kedelai bagi kesehatan, telah dilakukan di TAHUN 60-AN DI BERBAGAI NEGARA EROPA DAN ASIA.

Penelitian-penelitian ini juga menunjukkan dampak negatif kedelai yang pada masa itu masih alami, bukan GMO.

Kedelai buatan atau GMO, baru ada di tahun 1995, diperkenalkan pertama kali oleh Perusahaan Monsanto.

Selain itu, di tahun 1997, hanya ada sekitar 8% kedelai buatan diproduksi di Amerika Serikat, tapi menjadi meningkat tajam di tahun 2006, yaitu 89%.



Apakah Tahu Aman?

Ada yang berpendapat bahwa tahu merupakan produk yang aman.

Untuk hal ini saya berpendapat bisa “Ya”, bisa juga “Tidak”.

“Ya” – aman, jika Anda tidak berlebihan atau RUTIN mengonsumsinya.

“Tidak” aman, jika Anda melakukan sebaliknya.

Kenapa demikian?

Karena sepengetahuan saya, TAHU merupakan produk kedelai non-fermentasi.

Itu berarti tahu juga memiliki komponen kimia berbahaya (aluminium, mangan, phytoestrogen, dll) yang masih banyak.

Begitu juga dengan susu kedelai.

Tapi jika ada yang tahu bagaimana membuat tahu dan susu kedelai secara fermentasi, ini adalah kabar gembira dan saya harap Anda bisa membagikan rahasianya kepada saya.



Tapi Saya Merasakan Manfaat Kedelai Bagi Kesehatan Saya.

Iya memang benar tidak bisa dipungkiri bahwa produk kedelai, termasuk yang non-fermentasi, bisa membawa dampak positif bagi beberapa orang.

Tapi yang perlu dipertimbangkan adalah kedelai non-fermentasi (termasuk susu kedelai), jika RUTIN Anda konsumsi, SUATU HARI nanti akan membawa efek negatif bagi kesehatan Anda.

Sesuai dengan yang dijelaskan di atas, kedelai non-fermentasi lebih cocok dikatakan sebagai obat serupa herbal dan bukan sebagai sumber nutrisi dalam keseharian kita.

Anda harus bijaksana memanfaatkan produk-produk kedelai dilihat dari kebutuhan, proses, frekuensi, dan porsinya bagi Anda.

Hanya karena sebuah komponen yang ditemukan dalam makanan membantu satu bagian tubuh berfungsi dengan baik, tidak berarti bahwa komponen tersebut baik bagi seluruh tubuh.

Saat memilih makanan dan minuman, pertimbangkanlah semuanya secara keseluruhan.



ANDA TIDAK DAPAT MEMUTUSKAN APAKAH SUATU MAKANAN BAIK ATAU BURUK HANYA DENGAN MELIHAT DARI SATU BAHAN YANG TERKANDUNG DALAM MAKANAN TERSEBUT.

Contoh:

SUSU SAPI mengandung KALSIUM yang cukup tinggi, tapi ternyata susu sapi lebih cocok untuk anak sapi bukannya manusia dan LEBIH BANYAK MEMBAHAYAKAN kesehatan dibandingkan manfaatnya.

Hukum yang sama juga berlaku yaitu ANDA TIDAK DAPAT MEMUTUSKAN APAKAH SUATU MAKANAN BAIK ATAU BURUK HANYA DENGAN MELIHAT DARI SATU MANFAAT YANG DIMILIKI MAKANAN TERSEBUT.

Contoh:

KOPI baik untuk menghilangkan rasa kantuk dan menenangkan pikiran, tapi kopi JAUH LEBIH BANYAK membawa kerugian yang menghambat produksi melatonin, mengganggu pertumbuhan janin, memperburuk kondisi diabetes, dan meningkatkan resiko serangan jantung.

Di jaman sekarang, tidak ada makanan yang 100% sempurna.

Semuanya memiliki kelebihan dan kelemahan.

Tapi sebagai bahan pertimbangan, nilailah prosentase baik dan buruk dari apa yang Anda konsumsi.

Jika suatu makanan lebih banyak membawa kerugian dibandingkan keuntungan, adalah bijaksana jika Anda tidak mengonsumsinya (atau mengurangi pengkonsumsiannya).

Dari semua informasi yang ada mengenai manfaat kedelai, FAKTOR UANG SANGAT MENENTUKAN DI SINI, BUKAN FAKTOR KESEHATAN.

Produk-produk kedelai jaman sekarang lebih tepatnya bersifat sebagai obat, sama seperti herbal, dan BUKAN sebagai sumber nutrisi makanan keseharian kita.

Mungkin Anda tidak setuju dengan tulisan saya, tapi daripada bertanya dan berdebat panjang lebar dengan saya, saya sarankan Anda untuk melakukan penyelidikan sendiri.

Jangan percaya begitu saja terhadap informasi yang pro maupun kontra terhadap produk-produk kedelai.

Cari tahu dan selidikilah kebenarannya sendiri.

Dalam penyelidikan mengenai dampak kedelai, saya mendapati LEBIH BANYAK hasil uji ilmiah yang kontra-kedelai dibandingkan yang pro-kedelai.

Dan uji ilmiah ini adalah FAKTA DAN PENELITIAN ILMIAH YANG TIDAK DIMANIPULASI.

Lagipula, para peneliti yang kontra-kedelai toh TIDAK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN MATERI dari penelitian-penelitian mereka yang “melawan arus”.

Jadi pertimbangan akan “conflict of interest” adalah tidak mungkin dalam kasus kontra-kedelai yang selalu memberitakan fakta-fakta negatif dari produk kedelai.

Informasi-informasi kontra-kedelai ini akan banyak Anda temui secara INTERNATIONAL, bukan nasional.

Manfaatkan fasilitas internet dan Anda akan mendapati bahwa informasi kontra-kedelai jumlahnya sangat banyak dan mudah ditemukan.

Di sini saya TIDAK MELARANG Anda untuk mengonsumsi kedelai…

Tidak. Saya hanya memperingatkan Anda terhadap PENGKONSUMSIAN PRODUK KEDELAI YANG TIDAK TEPAT.

Pilihlah produk kedelai yang terfermentasi seperti misalnya tempe, kecap, miso, natto dan kecambah kedelai.

Mereka adalah produk-produk kedelai terfermentasi yang baik untuk kesehatan.

Namun Anda bisa juga mengonsumsi yang tidak terfermentasi asal mengikuti anjuran kunci yang telah saya sebutkan di atas, yaitu:

  • Jangan dikonsumsi BERLEBIHAN, karena segala sesuatu yang sehat jika dikonsumsi berlebih akan membahayakan kesehatan.
  • Konsumsi yang ORGANIK, karena yang hibrida/GMO adalah kedelai mutasi yang tidak baik untuk kesehatan.
  • Konsumsi yang tanpa bahan pengawet dan perasa tambahan yang berlebih.
  • Kenali batas tolerir konsumsi Anda karena tiap manusia memiliki metabolisme yang berbeda-beda.
  • Jangan dikonsumsi RUTIN karena kita TIDAK TAHU susu kedelai yang dikonsumsi tersebut organik atau tidak, dan mengandung zat aditif atau tidak, KECUALI ada jaminan klaim dari produsen bahwa produk yang diproduksi adalah organik, tanpa bahan pengawet, dan ada anjuran konsumsi aman yang jelas.


Tapi ingat juga dengan poin kunci 3.

Artikel ditulis bukan untuk menjelek-jelekan tapi untuk supaya kita bijak dalam mengonsumsi sesuatu (jangan hanya tahu baiknya saja, tapi juga tahu sisi negatifnya juga jika kita salah mengonsumsi).



Healindonesia, Dt Awan (Andreas Hermawan)





Referensi:

http://articles.mercola.com/sites/ar....aspx?aid=CD12

http://articles.mercola.com/sites/ar...about-soy.aspx

http://en.wikipedia.org/wiki/Soybean

http://reliableanswers.com/med/soy.asp

http://www.shirleys-wellness-cafe.com/soy.htm

http://www.worldnetdaily.com/news/ar...TICLE_ID=53327




SOURCE: http://nutrifitindo.com/blog/sisi-ne...i-banyak-orang
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
2.5K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.