okkypratama92Avatar border
TS
okkypratama92
[BACA BENTAR AJA ] Nelayan Dan Jaring Hidupnya (chapters I )
JAngan lupa rate ya gan, kalo berkenan ya emoticon-Blue Guy Cendol (L)


Arum Jeram & Kapal Pesiar

Beberapa malam ini aku tidak bisa cepat memejamkan mata, kalau orang gaul bilang itu gejala insomnia. Alhasil yang aku lakukan untuk membunuh waktu adalah Browsing, baca TL di twitter, dan menurut ku, ada salah satu TL yang cukup menarik dari temanku, yaitu "Kalau sayang, nggak mungkin bosan" itu katanya.

Aku pikir ini statement yang sangat Amazing mendengarnya bukan? Apalagi, itu digembor gemborkan oleh para punjaga hebat.

Aku berfikir itu sangat keliru. Semua pasangan yang sudah lama PASTI mengalami kebosanan. PASTI. Bedanya, ada yang bisa berdewasa berkomitmen, dan ada yang memilih tidak.

Dalam setiap hubungan ngerasa bosen BUKAN karena nggak sayang lagi, BUKAN karena nggak mau bareng bareng hidup lagi, tapi karena sang pasangan MAKIN BAIK bekerjasama. Akibatnya Udah ga ada lagi Drama Queen didalam hubungan.

Jadi, cerita hubungan setiap pasangan yang tadinya kayak film drama Korea, action & musikal berubah menjadi film dokumenter & ilmu pengetahuan.

Cerita perjalanan percintaan berubah dari permainan arung jeram yang seru bermain main diair dangkal, jadi hubungan berlayar dilaut dalam yang tenang.

Berlayar dilaut dalam yang tenang emang sangat sangat membosankan. Nggak ada tantangannya. Tapi, nggak ada orang yang pergi jauh pake arung jeram, melainkan menggunakan kapal pesiar yang mewah....

What your choice?




Aku dan Kamu (Kita)


Bisa bicara padamu malam tadi saja sudah menyenangkan, ini kali pertama aku jumpa kamu dengan tanpa kehadiran "kita".

Melihatmu, sebenarnya aku inginkan menanyakan pertanyaan pertanyaan yang sudah aku pendam dari lubuk hatiku beberapa pekan ini. Jujur saja, karena informasi dari sahabat terbaikmu alasanmu mengakhiri hubungan ini terbilang sedikit mengada ada, ahh.. sudahlah.

Tapi aku pikir, biar kusimpan kotak kenangan ini sendiri, mungkin sudah harus kita terpisah, bukan pergi dan tanpa ada beban seperti yang kita rasakan beberapa pekan lalu. Bukan juga aku tidak punya pilihan lain, tapi aku sadar semua pilihanku, instingku tidak begitu cocok untuk hub ini.

Aku senang kau mau menemuiku makan, bercengkrama, ya memang kau sedikit canggung, tapi aku coba mengikutimu, kau menginginkan jika aku dan kamu tanpa ada kita. Aku sangat yakin kalau keputusan itu yang terbaik.

Aku harap, jika aku masih bisa berkunjung kekotamu, aku masih bisa menemuimu, dan begitu jugaa sebaliknya, kita masih bisa share tentang kehidupan, tentang peluh kita masing masing.

Aku juga paham selalu ada "batas" jika tanpa kita, tenang saja aku juga mengerti akan hal itu, makasih yah cantik sama semuanya.

Sampai ketemu disuatu hari nanti, Jaga diri kamu baik baik disana.



"Ketulusan dan Bodoh itu beda tipis"


Seharian berlibur dikota kelahiran tidak ada aktifitas yang berarti kecuali browsing dan nostalgia berselancar di group aplikasi BBM, itu karena nyaris seharian kota ini diberikan berkah hujan oleh Tuhan.
Sebenernya aku tidak begitu ingat yang teman teman lama bicarakan, maklum beberapa tahun ini ingatan aku sedikit terbatas, mungkin karena banyak mikirin kamu kali yah (#Eeeeaaaa).


Tidak lama berselang ada BBM dari teman sekolah dahulu, yaitu Vina atau biasa dipanggil "Nana", yang pasti bukan Nana Panjang, bahkan Nana dalam, ahh...Fokus!. Nana tanpa ragu menanyakan no telpon ku, menurutnya ada yang mau diceritakan namun tak mungkin jika tidak lewat telpon, tanpa banyak berfikir aku coba memberinya.

Selang 15 menit setelah memberi no telpon, panggilan masuk bunyi ditelpon ku, dan no itu tidak terdaftar di kontak pribadi ku, aku yakin itu Nana yang meminta no ku.


"Hallo..." sapa awal ku.
"Hi..ini aku Nana ki, kamu apa kabar? Nana mau cerita boleh ki ?" Pinta Nana dengan suara agak berat.
"Alhamdulillah Na, boleh kok, kebetulan juga lagi ga ada kerjaan" Jawab ku dengan pasti.
"Jadi begini ki...."





Dari cerita Nana kalau aku tulis di Blog ini mungkin Novel Harry Potter kalah kali tebelnya, aku ambil kesimpulan, jadi Nana sudah menjalani hubungan dengan pasangannya selama 3 tahun, jujur aku bingung itu pacaran atau kridit kendaraan bermotor lama bener kayaknya.
Hubunganya kandas baru beberapa hari lalu, yah layaknya orang galau kebanyakan Nana bingung dan masih Shock sama yang terjadi sama hubunganya.

Menurut Nana, kalau kemunafikan waktunya dihabisin dengan kegiatan Kerja, Lemburan kantor, Kuliah dan Tugas Kuliah semua seakan membiaskan ingatannya tentang Kridit bermotor, eh salah...maksudnya tentang hubungan dia dengan pasangannya, tetapi jika sudah dirumah dan setiap ingin memejamkan mata, selalu mengingatkan kenangan kebersama dengan pasangannya.

Malah ada kutipan yang Nana lontarkan cukup menarik "Ketulusan dan Bodoh itu beda tipis", menurut Nana, dia sudah coba mengikuti semua yang diperintahkan pasangan tersebut, sudah sekuat tenaga bertahan dengan keadaan apapun, selalu ada disaat pasangannya membutuhkan, dan masih banyak lagi pengorbanan yang dia lakukan, namun kenapa dia masih merasakan salah satu part dari C I N T A yaitu "Sakit Hati".

Juga mengambil dari kutipan seorang "Alumni Hati", fenomena yang sedang dialamia oleh Nana sebenrnya dia masih belum bisa menampik ingatan mengenai hari hari kebersamaan dengan pasangannya, seperti sentuhan, pelukan, kasih sayang, greeting, dan perhatiannya tersebut.

Saran yang bisa aku sampaikan pada Nana pada malam itu adalah " Yakin, Pasanganmu disana seterpuruk kamu disini? ", entah itu salah atau tidak, setelah dengar kata kata itu bukan menggairahkan pikirannya jadi semangat, namun si Nana meronta nangis tak terbantahkan, sampai untuk bicarapun hanya terdengar jeritan tangisan tersebut dan meneriakan bahawa dia bodoh, bodoh banget kalau dia sampai terpuruk ini, bahkan dia sendiri tak yakin kalau pasangannya disana bahkan tak seterpuruk yang dia alamin.

***
Inti dari ketegaran Nana yaitu "Jika Kamu Tulus Mencintai, Cintamu Tak Pernah Mati, Meski Dia Telah Pergi. Kamu Hanya Terbiasa Hidup Tanpanya Di Sisi"
***




Akhir Cerita...
Aku mulai mengurai denting suara hati untuk mengulas kembali jejak yang t'lah berlalu, tentang aku dan kamu yang sedang menjalin cinta, menjalin perjalanan di seperempat senja mungkin katamu.

Aku coba mengingatnya, tapi tak semaksimal dirimu, yah karena ingatanku terbatas, aku menyadari, cerita ini mungkin tak bisa membuatmu kembali, tapi jika kamu mampu membaca ini semua, aku rasa tidak salahnya Nostalgia ini ada, sama seperti seberapa banyaknya kenangan bersahabat dengamu nanti, atau seberapa kuat kita menahan gejolak cinta ini selamanya.

Sebentar, aku sedikit mengurai yang aku ingat, aku rasa kita pernah bertemu digambir, aku rasa itu hanya 20menit saja, dan kita rasa itu tidak cukup setelah nyaris 4 tahun menunggu moment kebersamaan itu, lucu jika mengingatnya, aku nyaris tak mengenalimu lagi, kau terlihat Cantik sekali, dengan pakaian yang sangat cocok melekat ditubuhmu, kau anggun dan aku nyaris sangat terpesona dan tak mampu berbuat banyak.

Selepas itu 2 hari berikutnya kau menelponku, dan menceritakan yang terjadi pada hubunganu dengan Dia, aku tak bisa berkomentar banyak untuk saran kalian berdua karena aku sadar, aku takut Nasihatku malah "meracuni" hubunga kalian, tak bisa kupungkiri, aku masih memilik rasa pengharapan bisa berhubungan yang lebih, jadi malam itu aku hanya mendengarkan semua celotehmu, tangisanmu, dan semua tawamu pecah ketika aku sedikit membuat gurauan.

Beberapa hari berikutnya, kau memastikan menanggalkan kenanganmu dengan dia, aku tak tau harus sedih atau bahkan senang mendengarnya, tapi sebagai lelaki yang menginginkan mu aku tak Munafik, aku senang dengar ini semua, aku berharap langkahku mendekatimu semakin dekat.

Kita semakin intens, setiap hari hari aku dan kamu di isi dengan kata kata cinta, lucu jika mengingatnya, aku merasa jadi Pria yang "Garing" dengan Gombalanku, karena aku tak terbiasa dengan ini semua, aku merasa malah kamu yang jago membuatku kepayang.

Bulan Maret 2013, aku lupa tepatnya, aku dengar dari sahabat terbaikmu, jika kau masuk rumah sakit, Bak terima petir disiang bolong aku tak menyangka, karena semalam aku masih mendengar suara tawamu, Jujur sayang aku panik, dan aku putuskan kembali kekotamu, dan disana aku melihatmu terbaring, dan banyak sanak keluargamu disana.


Jujur aku merasa hening disana aku tak menyadari dengan pasti bahwa mereka ada, yang aku dengar hanya kau bicara "Aku baik baik saja ", aneh memang, jika kamu baik baik saja seharusnya bukan berbaring di Rumah sakit namun kau sedang bermain di Dufan dan kita havefun bersama disana.



2 hari menunggumu disana, kau membaik dan sudah di ijinkan oleh Dokter kau pulang, dihari terakhir itu ada moment yang tidak aku lupakan kau menanyakan kelangsungan hubungan kita, jujur aku tidak bisa, karena ini kali pertama aku berhubungan dengan jarak, jika benar aku mengiyakan ajakanmu, dan terlebih lagi kau tahu, aku sedang tidak sendiri aku masih memliki cinta diluar sana.

Tapi kau meyakinkan aku bahwa kita bisa jalani ini semua, dan kata kata yang aku ingat untuk menghadapi itu nanti " Jika suatu saat ada masalah dalam hubungan kita, kita bisa istirahat dahulu dan kamu janji harus mengulangi itu denganku, lagi dan lagi mencobanya" itu pintamu waktu itu.

Aku mengiyakan ajakan itu, dan aku putuskan meninggalkan Cintaku diluar sana, beruntung Cintaku mampu mengerti ini semua.

Hari hariku indah jika dapat kabar darimu, hampir setiapkau berkunjung kekotaku, kau mengunjungi ku, bahkan ketika aku sedang diluar kota, kau memintaku kembali sejenak, hanya untuk bertemu kau, tapi maaf ini menyangkut tanggung jawabku dengan kerjaanku disana.

Semuanya berjalan dengan baik, hampir setiap bulan tak pernah habis buaian buaian kata cinta kita habiskan semuanya, aku menikmati itu dan aku percaya kau juga, sampai kamu berkunjung kekostan ku, yang rencananya mau melihat Kapal sebuah aktifis, yang kamu bilang sama rasanya dengan aku menonton band Favoritku Sheila on 7 emoticon-Wink

Bicara Cinta, kita bicara juga pertikaian, atau aku sebut itu pendewasaan dalam hubungan. Jujur aku panik ketika kau berhenti mengabariku, pasti itu ada masalah dengan diriku, aku selalu menanyakan itu, tapi kau selalu tak ingin mengungkapkanya, Entah, Kamu tak ingin memperpanjang masalah atau kamu tak ingin mengungkapkanya.

Tapi suatu hari aku bawakan kau Bunga dan Coklat untukmu, jujur itu kali pertamaku memberi benda "Aneh" itu untuk wanita, itu artinya aku tak tau apa yang harus aku lakukan waktu itu, aku takut kehilanganmu dengan kebodohanku, Salah satu Part itu aku tulis di Blog ini juga.

Bicara datang, pasti ada yang harus Pergi, dan itu kita sepakati secara bersamaan, jujur saja, aku sedikit tak percaya, yah.. sama sepertimu dahulu, mungkin ada bagian bagian kebersamaan yang belom bisa aku tinggalkan, Greeting kamu, Moodboostermu, pelukan hangatmu, kecupanmu yang menyenangkan, sentuhanmu, semuanya.

Jujur Sayang, sampai aku menulis ini pun aku tak bisa menahan rasa yang t'lah kau ciptakan, maaf kemaren banyak kata kata yang tak pantas aku lontarkan padamu, aku emosi, dan aku harap kau mengerti itu. Yang aku tau Metode ini adalah salah satu Favorite mu, kamu ingat Calon Penulis Novel Hebatku dulu?

Makasih yah Cantik, sama semua yang kau lakukan itu sangat berarti untuku, aku bangga sempat memilikimu, hari - hariku dengan tawamu, merasakan hal yang aku bayangkan 4 tahun yang lalu, aku senang bisa menikmati, penyemangat hari hariku, Bulan Puasa dengan mu, merayaka Lebaran walau aku beberapa hari saja dikotamu, yah...Walau juga belum sempat bertemu Papah, aku percaya Papah menyaksikan itu semua.


Terimakasih untukmu
Amazing Hun emoticon-Smilie



Permintaanmu Dimalam Ini.

Malam ini hujan cukup deras membasahi hampir setiap pelosok Ibu Kota, tak kulihat korban bencana banjir, ya sukurlah..seperti itu berita yang aku saksikan semalaman, hanya untuk memecahkan waktu dimalam ini.

PSP yang biasa dijadikan pelampiasan kemunafikan waktu tak lagi dijamah, karena hari ini aku dapat kabar darimu, menyenangkan ketika notifikasi Gadget Smartphone ku berbunyi dan itu darimu.

Tapi itu tak berlangsung lama, ketika kau coba "Heart Attack!", Entah Petir diluar sana yang cukup keras, atau hanya perasaanku yang tak karuan.

Tempo detak jantungku tak berirama lagi, semua terasa dipaksakan, permintaanmu malam itu adalah "Kenapa aku sama kamu ndak seperti dulu ? Sebelum ada "kita" .. Maybe better than now".

Yah, perpisahan...


Aku sudah menduga ini beberapa minggu lalu, karena sudah beberapa pekan ini, Kita habiskan untuk saling menjaga Jarak dalam Jarak.

Aku pikir better buat kamu, nggak buat aku, itu ego aku yang terlintas ketika kau bicarakan itu semua, nyaris tak sepatah katapun aku bisa lontarkan kembali bantahan itu.

Aku sendiri masih tak menyangka, secepat ini kita berakhir, bagian dari hari hariku seperti ada yang hilang, semua seolah rumit tak terurai.

Aku sudah coba bertahan, dengan waktu, dengan jarak, dengan rindu, dengan harapan, dengan semua yang aku punya, dan aku percaya itu juga yang kamu lakukan disana.

Tapi aku punya mimpi yang mungkin kau tak miliki, hal itu sempat redup, hilang diterbangkan asa, ahh! Itu terlalu berlebihan.

Terimakasih semuanya, hal yang telah kau lakukan untuk kita, itu cukup menyenangkan dan bagian yang tak bisa aku lupakan, karena banyak hal yang pertama aku lakukan bersama mu.


Aku sayang kamu.



Pertemuan Pertama (Lagi)

Hari ini aku ketemu kamu, hari pertama aku ketemu kamu setelah pertemuan pertama kita di stasiun Gambir beberapa bulan lalu.

Tepatnya 2bulan 21hari setalah kita bertemu disana, aku senang sekali komunikasi denganmu termasuk hal yang menyenangkan.

Mendengar tawamu disetiap malam, menjelang istrahatku bak memberikan pelukan hangat yang memang belom pernah aku rasakan sebelumnya denganmu.

Malam ini aku berjanji menemuimu, disalah satu tempat makan didaerah Sarinah, aku merasa senang mendengarnya kau mau bertemu denganku lagi,
walaupun aku tau pasti kamu letih sekali, karena kita bertemu disela kesibukanmu dikota ini.

Aku sudah siapkan kata kata terbaik untuk berjumpa denganmu, tak sabar rasanya ingin menemuimu malam ini, aku harap aku bisa benar benar menikmati malam yang amazing ini.

Kamu tau?, aku seperti sedang mengikuti audisi pencarian bakat, dari siangpun aku sudah siapkan baju terbaikku, aku sudah siapkan sepatu andalanku untuk bertemu denganmu, aku merasa ini moment terbaiku bertemu dengamu.

Aku tunggu ditempat itu yah emoticon-Wink

Apa yang kita lakukan sekarang ?
Sayang, kamu sadar tidak, belakangan ini rasa komunikasi kita sudah tak karuan arahnya, sudah jarang sekali kita komunikasi, bahkan untuk sekedar mengucapkan greeting pun sudah tidak ada , terakhir aku ingat itu 4 hari yang lalu, yah itu tepat dimana kamu mengucapkan sapaan pagi.


Kamu ada ide tidak, agar kita tidak seperti ini saja ?, aku sangat mengerti, kita sudah berjauhan, dan kita ambil alih jarak dalam jarak di hubungan kita, aku merasa ada yang harus dikembalikan, kita sedang berada di medan JENUH.

Aku tidak menyalahkan itu, aku percaya semua hubungan itu pasti ada fase jenuh, yang disalahkan adalah, bagaimana kita melewati fase ini dengan tenang, perahu yang kita dayung harus benar benar kuat melawan terjangan Jenuh.

Kamu ada ide sayang?

Aku berharap, kita tidak sedang saling berbalas hal yang negatif, antara kamu yang disana dan aku yang disini, kita tidak sedang mecari dan membuka peluang "Pendatang".

Yah, aku harap kamu masih simpan aku dihati kamu, agar kamu tidak merasakan sendirian disana, kamu ingat sayang, kamu selalu bicara, sejauh apapun aku melangkah mencari Cita, jangan menanggalkan hatimu didalam hatiku, agar aku tidak merasa kesepian ditempat itu.

Aku percaya, untuk masalah menghianati, aku tidak teralu pandai menutupi kebohongan ini, ada saja pendatang yang menghampiriku, untuk coba menawarkan minuman penyejuk di padang gersang Kita sayang, tidak jarang mereka menunjukan cantiknya rekahan kelopak bunga nan cantik seperti mu.

Sayang, aku percaya dan sangat yakin, kamu itu tidak cantik, tapi kamu cantik sekali, aku sangat yakin banyak pejuang pejuang atas nama cinta yang mampu menghampirimu, bahkan sang pendatang dengan yakin menggoda mu dengan nasihat nasihat kata cinta disetiap kau menceritakan masalah kita.

"Ahh! Aneh sekali cowok mu, kenapa seberlebihan itu"
"Kok cowokmu, tidak perhatian sekali padamu, aku kalau jadi cowokmu, tidak akan seprti itu"
"Aneh yah cowokmu, kok bisa pergi meninggalkanmu sendirian disini"

Atau sebaliknya godaan itu datang padaku disini, sekali lagi aku tak bisa menutupi rona kebohonganku ketika sang pendatang menghampiriku.

"Cewekmu kok bertingkah aneh yah sekarang, pasti itu tanda tanda dia sudah ada yang baru"
"Cewekmu sepertinya berlebihan sekali jika menghadapi masalah yah, tidak seperti aku pastinya"
"Anehh ya, kok cewekmu tidak pernah yah mengubungimu sekarang, kalau aku cewek kamu, aku tidak bisa kehilangamu sedetikpun"

Sayang, kamu ada ide untuk kita? agar kita ga seperti ini terus, berputar dengan rotasi kejenuhan dalam hubungan kita, aku khawatir, aku bicara seperti ini bukan lantaran aku mencari masalah tentang apa yang sedang terjadi belakangan ini.

Tapi entah, kamu percaya atau tidak, yang kamu lakukan sekarang ini, seperti aku dulu pernah melakukan ini, tidak bicara terlalu naif, yang aku tahu Kamu itu Aku.

Karena itu, aku tau ada yang tidak berjalan semestinya, aku tidak bicara cemburu ku tertutup, hanya saja terlalu dini meuduh mu sedang tergoda dengan pendatang, karena gerak langkahmu tidak aku kenal sekarang, aku seperti tak mengenal dirimu sekarang.

Sayang, bisa kamu memberi aku jawaban ini, Adakah ide untuk Kita agar tak seperti ini, tak terjebak dengan putaran jenuh ini ?


Apayang Kita Lakukan Sekarang?

Aku Sayang kamu.

ane masukin Chapters II kalo cendol atau rate dah gan rate nya banyak gan (amien...amien) emoticon-Kiss
Diubah oleh okkypratama92 06-01-2014 23:16
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.7K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.