Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bokap_acaAvatar border
TS
bokap_aca
SEMOGA BAPAK TAK JADI KORBAN SALAH SASARAN
KEMARIN aku baca berita tentang penembakan terduga teroris di sebuah surat kabar. Setelah itu berulang-ulang aku melihat dan mendengar beritanya di televisi-televisi.

Miris aku merasakannya. Teroris seolah tiada habis-habisnya berkeliaran di sisiku. Susah diterka siapa mereka. Nampak santun dan biasa, tapi siapa nyana ternyata mereka teroris berbahaya.

Itu setidaknya kata polisi- polisi di media-media massa. Bapakku sendiri sebenarnya juga polisi, tapi pangkatnya tidak tinggi. Bukan perwira, hanya bintara.

Jelas, bapakku tidak kaya dan terkenal tapi aku bangga dibuatnya. Aku merasakan, dia juga bangga dan konsekuen dengan tugasnya. "Mengabdi pada negara dan menjadi pengayom rakyat lebih utama dibanding yang lain," katanya suatu saat.

Aku sendiri masih kelas dua smp. Teman-temanku biasa memanggilku Kapten karena aku anak polisi, kata mereka. Setiap hari aku bersepeda onthel 14 km menuju sekolah, jadi pulang pergi 28 km. Selain karena tak punya uang, bapak bilang sengaja tak membelikanku motor karena katanya aku belum cukup umur.

"Kamu anak polisi. Jadi harus bisa kasih contoh ya...." kata bapakku.

"Tapi pak, Daryono kawanku, anak polisi juga, ke sekolah naik mot...," tiba-tiba bapakku melekatkan telunjuknya di bibirku.

"Jangan mencontoh tindakan yang salah. Memang tidak semua orang sadar akan profesinya. Profesi apapun. Bahkan ada yang sengaja memanfaatkan profesinya," sambung bapakku.

Tadi malam, ketika usai menonton berita teroris lagi. Kupandangi wajah bapakku yang sedang duduk di teras. Haru aku dibuatnya. Namun tiba-tiba menyelip pula rasa was-was dan takut.

Berita penembakan teroris dan penembakan-penembakan gelap pada polisi akhir-akhir ini, berebutan memenuhi ingatanku.

Aku mendesah. "Mengapa ya teroris-teroris iti harus ditembak mati semua. Mereka khan masih terduga. Kenapa tidak dilumpuhkan saja macam difilm-film tu. Lalu dinterogasi. Apa mau mereka dan siapa saja kelompoknya?" batinku.



Sementar kalau belum terbukti, apakah tindakan itu tidak akan menyulut rasa antipati masyarakat pada aparat dan juga menghidupkan keinginan balas dendam dari kelompok teroris?

Aku jadi ingat Bapaknya Adi yang juga polisi. Mati ditembak orang tak dikenal. Lalu teringat pula polisi-polisi lain yang dibunuh, kantor polisi yang dibom, dll.

Aku pandangi wajah bapaku dari kejauhan. Dalam keresahan dan ketakutan aku berdoa semoga Bapaku dijauhkan dari petaka dan godaan dosa.
"Yang penting lagi, semoga bapak tidak menjadi korban salah sasaran dari para penjahat." ****
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
906
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.