- Beranda
- The Lounge
Elpiji 12 Kg Harganya Terserah Pertamina
...
TS
edinirwansyah
Elpiji 12 Kg Harganya Terserah Pertamina
Quote:
PT Pertamina (Persero) menegaskan elpiji 12 kilogram (kg) bukanlah gas yang disubsidi Pemerintah. Sehingga penentuan harga diatur berdasarkan keputusan badan usaha sendiri, berbeda dengan gas elpiji 3 kg yang masih disubsidi.
"Elpiji 12 kg itu tidak disubsidi sama pemerintah, jadi itu murni bisnis badan usaha baik itu BUMN maupun swasta," tegas Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, ditemui di Kantor Pertamina Pusat, Jumat (3/1/2014).
Ali mengatakan, penentuan harga gas elpiji sendiri diatur dalam Permen ESDM nomor 26 Tahun 2009 Pasal 29, bahwa harga elpiji umum ditetapkan oleh badan usaha.
"Penentuan harga gas elpiji umum atau yang non subsidi ditentukan sendiri oleh badan usaha dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga gas di mana ditentukan oleh CP Aramco, kurs, pajak, biaya pengisian dan distribusi, serta keberlangsungan pasokan," ujar Ali.
Ali menambahkan selama ini Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat ketika ingin menaikan harga gas elpiji khususnya 12 kg. Apalagi sejak 2009 Pertamina sampai 2013 Pertamina belum pernah menaikan harga gas elpiji.
"Padahal sejak 2009 hingga 2012 Pertamina tercatat telah rugi lebih dari Rp 20 triliun, di tahun 2012 kita rugi Rp 7,7 triliun hanya dari bisnis elpiji 12 kg," ungkap Ali.
Bahkan, kata Ali, ketika Pertamina memutuskan kenaikan harga elpiji tabung biru itu sebanyak Rp 3.959 per kilo, Pertamina masih juga rugi Rp 2.100 tiap kg.
"Saat ini setelah kita naikan harganya, Pertamina masih juga rugi Rp 2.100 per kg. Masyarakat kami minta memahami kondisi tersebut, karena ini juga menyangkut faktor keberlangsungan pasokan, kalau rugi terus siapa yang mau masok gas elpiji lagi? Kenaikan harga ini juga tidak terlalu membebani masyarakat karena hanya tambah Rp 47.500 per tabung, kalau untuk rakyat miskin kan sudah disediakan gas 3 kg dan itu harganya tidak naik," tutup Ali.
[URL="http://finance.detik..com/read/2014/01/03/091548/2457268/1034/elpiji-12-kg-tidak-disubsidi-pemerintah-harganya-terserah-pertamina?f9911023"]SUMBER 1[/URL]
Quote:
Masyarakat Kalimantan Utara Lebih Cinta Elpiji Impor Asal Malaysia
Produk elpiji 12 Kg buatan Petronas, Malaysia yang beredar di Kabupaten Tanah Tidung (KTT), Kalimantan Utara, tetap menjadi primadona. Kenaikan harga elpiji 12 Kg milik Pertamina semakin membuat masyarakat perbatasan tak melirik produk buatan dalam negeri ini.
Secara geografis, wilayah KTT sebagai wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, bukan wilayah yang berbatasan dengan negeri jiran, Malaysia. Faktanya, elpiji impor seperti produksi Petronas dan Shell, lebih mudah ditemui masyarakat setempat.
"Di sini kami gunakan elpiji dari Tawau Malaysia. Harganya kami beli langsung di agen Rp 220.000 bisa tahan sampai 3 bulan. Kalau elpiji besar dari Pertamina, langka. Adanya ukuran 3 kg itu pun tidak ada peminatnya," kata warga Tideng Pale, Herman, kepada detikFinance, Kamis (2/1/2013).
Herman menilai kualitas elpiji Malaysia selain bisa bertahan hingga 3 bulan, juga memiliki kualitas baja yang lebih bagus. Hal itu menjadi salah satu pertimbangan masyarakat KTT lebih memilih produk elpiji Malaysia ketimbang dalam negeri.
"Elpiji Pertamina mau naik nggak ngaruh ke kami di sini. Kami tetap gunakan punya Malaysia, lebih tebal. Kalau ukuran 3 kg, tanggung. Lagi pula ukuran 3 kg tipis, rawan," ujar Herman.
"Bagi kami itu yang terpenting pasokan ada, barang ada. Kalau beli 12 kg Pertamina tapi kalau beli lagi susah didapat, bagaimana? Tidak mungkin kami gunakan 3 kg," tambahnya.
Sedangkan, Andi seorang warga Tideng Pale lainnya menyebutkan, harga elpiji keluaran Petronas yang dibelinya akan naik menjadi Rp 230.000 apabila menggunakan jasa antar hingga ke rumah.
"Kami tidak pernah pakai punya Indonesia, punya Pertamina. Kami di sini pakai Malaysia. Tidak cuma di Nunukan yang dekat dengan Malaysia yang pakai punya Malaysia. Kami di sini juga pakai punya Malaysia, lebih bagus kualitasnya," ujar Andi.
"Selama saya tinggal di sini dari Bulungan sejak 2006, saya tidak pernah lihat elpiji Pertamina ukuran besar. Adanya ukuran kecil 3 kg. Jadi kalau mau naik (elpiji) Pertamina, ya kami tetap gunakan elpiji Malaysia," tegas dia.
"Di (Kalimantan) utara ini, sama saja. Mau di Malinau, Bulungan apalagi di Nunukan, lebih banyak gunakan Malaysia. Tidak perlu heran lagi kalau kami di sini pakai elpiji Malaysia," tutupnya.
[URL="http://finance.detik..com/read/2014/01/02/183513/2457059/1034/masyarakat-kalimantan-utara-lebih-cinta-elpiji-impor-asal-malaysia"]SUMBER 2[/URL]
PASTI BUNTUTNYA HARGA-HARGA MAKANAN DI WARUNG PADA NAIK DEH DAN MASIH BANYAK DAMPAK LAINNYA DARI KENAIKKAN INI DI TAMBAH LAGI ORANG-ORANG PADA BERALIH KE GAS YANG 3Kg DAN ITU PASTI BAKAL LANGKA DEH
KOMENTARNYA GAN MENANGGAPI KENAIKKAN HARGA ELPIJI INI GIMANA??
KOMENTARNYA GAN MENANGGAPI KENAIKKAN HARGA ELPIJI INI GIMANA??
Diubah oleh edinirwansyah 03-01-2014 03:14
0
2.3K
Kutip
20
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru