Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tritri03Avatar border
TS
tritri03
JANGAN DIBIARKAN, PICKUP BERPENUMPANG HARUS DITINDAK TEGAS


Peristiwa kecelakaan maut yang menewaskan 18 orang penumpang pikap di Jl Curah Tulis, Tongas, Probolinggo, seyogyanya menjadi gambaran pentingnya arti disiplin demi keselamatan berlalu lintas. Aparat diminta tidak mentoleransi sopir yang mengangkut penumpang di bak kendaraan pikap. Bila tidak, kebiasaan tersebut akan menjadi sesuatu yang lazim dan diperbolehkan.

"Harus ada ketegasan dari para petugas. Pembiaran seperti itu nantinya dianggap sebagai sesuatu yang diperbolehkan," kata Kepala Sub Komite Jalan KNKT, Kusnedy Soeharjo, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (29/12/2013).

Tidak hanya kepolisian lalu lintas yang memegang fungsi penindakan terhadap pelanggar di jalan raya, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) juga harus tegas menegur pada penumpang kendaraan yang tidak sesuai peruntukannya.

"Disiplin kita ini minim, penegakan hukum saya harap tidak sekedar formalitas, tapi betul-betul dijalankan," ujar Kusnedy.

Tidak hanya di pedesaan yang sarana transportasinya minim sehingga warga memilih untuk menumpang pikap beramai-ramai. Di perkotaan seperti Jakarta saja masih banyak terlihat beberapa kelompok yang menaiki kendaraan 'semau gue'.

Kusnedy mencontohkan, beberapa kelompok suporter yang rela berdiri di atas atap angkutan umum. Disadari atau tidak, hal itu sangat membahayakan nyawanya ataupun orang lain.

"Masyarakat pun harus ada kepedulian untuk menegur, enggak harus pakai seragam," katanya.

Dari pengalamannya, Kusnedy menceritakan kerap kali dia menegur para pengendara yang dianggap membahayakan nyawa pengendara tersebut.

Saat dirinya berdinas sebagai Kepala Dishub Cirebon, ia banyak menemui para penonton konser yang duduk di bemper truk. Pemandangan seperti itu, menurutnya dinilai masyarakat sebagai hal biasa bila konser musik besar digelar di Cirebon.

"Saya berhentikan truk tersebut, tidak pakai seragam. Saya tegas bilang, kalau mau selamat turun (dari bemper truk), kalau mau jadi perkedel silakan lanjutkan. Mereka pun akhirnya nurut dan turun dari truk," cerita Kusnedy.


Masih banyak orang Indonesia yg mengabaikan keselamatan di jalan raya, semoga ini menjadi pelajaran buat kita semuaemoticon-Takutemoticon-Takut
0
1.8K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.