Jika selama melakukan trip kita cenderung melakukannya sendiri bersama teman, namun ketika ingin menularkan kegemaran tersebut kepada keluarga. tidak ada cara lain yang lebih baik dari, membawa serta mereka dalam petualangan kita.



Mungkin ini juga salah satu factor kenapa orang bule sana cenderung memiliki passion untuk menjelajah ke seluruh dunia.
Dan keterlibatan keluarga seperti ini, memberikan pandangan baru kepada anak-anak mereka untuk juga melakukan hal yang sama.
Lalu apakah gaya backpacker yang selama ini kita anut karena menjamin fleksibilas bergerakan kita. Tentunya trip semacam ini kita harus sedikit mau lebih repot, ya. Karena yang kita pikirkan bukan diri sendiri tapi kondisi anak-anak dan kebutuhan-kebutuhannya.


Hal yang harus diyakini adalah backpacking memberikan peluang kepada siapapun, dengan range usia yang luas untuk melakukannya.

Hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Usia
Melihat gaya bule-bule yang dengan santai membawa bayinya, tentu saja hal ini memungkinkan untuk ditiru,ya.
Tapi pikirkan lagi, tujuan dan kondisi destinasi trip yang akan kita lakukan, dan kemungkinannya.

Jika ingin gampang, seperti Caldera Journey biasanya mematok batas minimal anak adalah 8 tahun. Dasar pemikirannya adalah anak sudah mandiri, sudah bisa diajak berkomunikasi dengan baik dan berani.
Mereka juga boleh lhoh diikutkan trip sendirian tanpa didampingi orang tua, asal ya sudah mandiri dan berani.

2. Waktu/Jarak Trip
Hal yang wajib dipikirkan adalah berapa lama trip ini akan dilakukan. Agak tidak disarankan membawa anak-anak melakukan backpacker dengan waktu yang cukup lama. Karena yang pasti urusan stamina dan mood anak harus tetap dijaga ritmenya.
Karena anak-anak cenderung bosan, jangan lupa membawa buku gambar, krayon, kartu permainan untuk membunuh badmoodnya.

3. Kebutuhan Dasar
Kemanapun trip ini akan dilakukan, pastikan kebutuhan dasar anak tetap terpenuhi. Termasuk rasa aman, nyaman dan hal-hal yang membahagiakan.
Hal ini meliputi dimana kita akan menginap, makanan, obat-obatan, perlengkapan, sampai transportasi yang akan kita pilih. Ingat, ya kita akan sering mneggunakan transportasi umum.
Silahkan mengunjungi situs resmi yang bisa merekomendasikan pilihan kita sesuai kebutuhan.
Tidak perlu memaksa anak jika tak tertarik bepergian.

4. Itinerary
Karena ini trip keluarga, pastikan bahwa agenda acaranya sesuai dengan segala umur, dan ramah bagi anak-anak. Cari informasi dan pelajari destinasi kita. Potensi apa yang mungkin dieksplorasi. Jadi kita tahu betul apa yang ingin kita lakukan di sana.

5. Keamanan dan kenyamanan
Berhati-hati selama perjalanan merupakan hal utama. Jangan pernah terlihat mencolok dengan penampilan, terutama sebisa mungkin tidak memakai perhiasan berharga.
Karena kita menginap di dormitory, kita bisa menyimpan di barnag seperti gadget atau PC kita di loker, apa lagi saat kita mandi atau sedang tidur.

6. Ajarkan Kemandirian
Libatkan anak dalam persiapan trip. Jelaskan apa yang akan kita lakukan, jenis dan gaya trip, destinasi sampai beberapa detail infonya.
Juga jelaskan tentang kebutuhan hari-hari yang harus dipersiapkan, mulai dari pakaian dan cara packingnya.
Kemudian Berikan anak kepercayaan untuk membawa tas yang berisi pakaian mereka sendiri. Selain tak perlu bayar bagasi tambahan, hal ini mengajarkan mereka tentang tanggung jawab.

7. Manfaat
- Bonding. Hal yang paling menyenangkan dari sebuah kegiatan atau perjalanan bersama keluarga adalah keterikatan perasaan. Kekompakan bisa dibangun dengan cara ngetrip bareng kayak gini.
- Kemandirian dan keberanian. Anak-anak memang masih terlalu muda untuk memahami lingkungannya. Namun dengan membawanya lansung menghadapi berbagai situasi, lewat pengalaman, wawasannya akan terbuka. Melibatkannya dalam diskusi untuk memilih liburannya sendiri membuatnya lebih percaya diri dan mandiri.


Mari kita tularkan virus mengembara kemana saja kepada keluarga.