komendoangAvatar border
TS
komendoang
Lima akal-akalan Freeport dan Newmont tak patuhi UU Minerba

Merdeka.com - Palu sudah diketok awal bulan lalu. PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara tempo hari tak memperoleh keringanan soal aturan hilirisasi tambang.

Beberapa kali di hadapan media, Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik Soetjipto enggan mengubah sikapnya mengenai kewajiban membangun smelter.

Lantaran merasa sudah memiliki niat baik membangun instalasi pemurnian dengan mitra swasta yang beroperasi 2017, maka perusahaan tambang terbesar Indonesia itu minta keringanan.

Apa lacur, sesuai hasil pertemuan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) awal bulan ini, dispensasi buat dua perusahaan Negeri Paman Sam itu tak disetujui.

Anggota legislatif dari Komisi VII menekan pemerintah agar tak mundur selangkah pun dalam menjalankan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (Minerba). Bahan tambang yang belum 100 persen dimurnikan lewat instalasi smelter, tak boleh diekspor mulai 12 Januari 2014.

"Tidak ada pegangan lain, sembilan fraksi di DPR sudah meminta kami menjalankan UU Minerba. Itu yang kami pegang," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Jakarta, dua hari lalu.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo semakin menguatkan sikap pemerintah. Perusahaan tambang tak akan diberi keringanan soal kadar pemurnian itu. Sesuai Peraturan Menteri ESDM nomor 20 Tahun 2013, seluruh proses hilirisasi tambang dilaksanakan di dalam negeri, tak boleh sebagian diproses sambil diekspor ke luar negeri. "Tidak akan ada yang dikurangi," kata Susilo.

Semakin kencang sikap pemerintah, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu ikut tak mundur selangkah pun menentang kebijakan itu.

Paling anyar, Freeport kembali menyuarakan tuntutan supaya tahun depan, aturan ekspor UU Minerba tak diterapkan penuh buat mereka.

"Kita mengharapkan periode di mana kita mempersiapkan untuk pembangunan smelter. Kita terserah pemerintah mempertimbangkan mana yang terbaik," kata Rozik di Jakarta kemarin.

Direktur Utama Newmont Martiono Hadianto ikut bersuara keras. Dia ingin pemerintah memikirkan bahwa pihaknya masih mencari mitra untuk membangun smelter, atau mau memurnikan tembaga dan emas yang mereka ekstraksi.

"Selama mereka mau bikin perusahaan smelter, yang kita bisa suplai konsetratnya, ya kita happy saja," cetusnya.

Tak sekadar mengeluh, Freeport dan Newmont punya beberapa argumen supaya bisa tetap memperoleh dispensasi agar boleh mengekspor konsentrat tambang yang belum semuanya dimurnikan di Indonesia. Berikut akal-akal dua perusahaan itu seperti dirangkum merdeka.com:
Quote:


Sampai pake acara ngancam2. emoticon-Marah
Parah gan, semoga pemerintah kita gak letoy dan bisa tegas menyikapi ini.
emoticon-I Love Indonesia

Spoiler for sumur:
Diubah oleh komendoang 19-12-2013 01:28
0
4.1K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.