PT Pertamina melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) membuka posko pelayanan bagi korban luka kecelakaan lalu lintas kereta api dan truk BBM di Bintaro. Selain pengurusan biaya pengobatan korban kecelakaan, Pertamina memberikan santunan Rp 5 juta untuk masing-masing korban luka.
Posko tersebut dipusatkan di Klinik Pertamedika Medical Center (PMC) Jl. Sinabung I Rawa Simprug, Jakarta Selatan. Posko mulai beroperasi sejak hari ini dari mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
"Posko pelayanan akan berfungsi sebagai tempat untuk pendataan korban yang tidak menjalani rawat inap, pengurusan reimbursement pembiayaan pengobatan serta penyerahan santunan senilai Rp 5 juta kepada setiap korban luka-luka akibat kecelakaan antara kereta api dan truk BBM di Bintaro," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Sabtu (14/12/2013).
Ali mengatakan, para korban kecelakaan harus melengkapi dokumen-dokumen sebagai syarat pengurusan pembiayaan perawatan serta santunan yang akan diberikan.
"Calon penerima reimbursement dan santunan akan menerima transfer santunan dalam 7 hari kerja (maksimum)," kata Ali.
Adapun kelengkapan dokumen yang harus disiapkan para calon penerima reinbursement adalah; 1. Data diri yaitu KTP/SIM asli (ditunjukkan) dan foto copy, 2. Data keluarga yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga asli (ditunjukkan) dan fotocopy, 3. Surat keterangan medis yang berisi resume medis asli atau kopi yang dilegalisir oleh instansi kesehatan terkait yang disertai lampiran hasil laboratorium atau foto rontgen (bila dilakukan), 4. Kuitansi bermaterai pembayaran pengobatan dari rumah sakit atau klinik yang menangani, 5. Nomor rekening bank dengan disertai foto copy buku bank.
Untuk informasi lebih lanjut, korban atau keluarga korban dapat menghubungi Pertamina Contact Center 500-000 (sesuai kode area), sms 0815-9500000, dan email
pcc@pertamina.com.
Berdasarkan catatan kepolisian, kecelakaan maut yang terjadi Senin (9/12/2013) mengakibatkan 86 penumpang menjadi korban. Tujuh orang meninggal dunia sementara 79 orang mengalami luka