JAKARTA– Pengumuman kelulusan tes CPNS dari pelamar umum bagi kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang menggunakan sistem lembar jawaban komputer (LJK) akan dilakukan serentak pada tanggal 24 Desember 2013.
Demikian dikatakan Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tasdik Kinanto, di sela-sela konsinyering pembahasan RUU Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta, Kamis (12/12). “Keputusan ini merupakan hasil rapat Panitia Seleksi Nasional (PANSELNAS) tanggal 2 dan 5 Desember lalu,” ujarnya.
Tasdik menambahkan, pengumuman kelulusan tersebut akan dilakukan oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK) masing-masing instansi. Untuk kementerian diumumkan oleh menetri yang bersangkutan, untuk provinsi oleh gubernur, untuk kabupaten oleh bupati, dan untuk kota diumumkan oleh walikota.
Sebelum diumumkan, Panselnas akan menyerahkan hasil tes kompetensi dasar (TKD) seleksi CPNS 2013 dari pelamar umum kepada PPK kementerian/lembaga dan provinsi di kantor Kementerian PANRB pada tanggal 19 Desember. “Khusus untuk kabupaten/kota diserahkan kepada Sekretaris Daerah Provinsi, karena Gubernur merupakan koordinator penyelenggaraan seleksi CPNS di kabupaten/kota di wilayahnya,” tambah Tasdik.
Adapun hasil tes kompetensi dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang (TKB) seleksi CPNS dari tenaga honorer kategori 2 (K-2) dan penetapan/persetujuan formasi tenaga honorer yang dinyatakan lulus akan diserahkan di Kementerian PANRB pada minggu ke-4 bulan Januari 2014.
Tasdik berharap, peserta tes CPNS tidak tertipu kabar pengumuman hasil ujian yang simpang siur di masyarakat, peserta dihimbau mengikuti pengumuman resmi dari panitia, yang dimuat di website Kementerian PANRB atau Badan Kepegawaian Negara (BKN).
(Gin/Humas MENPANRB)
sumber terpercaya:
http://www.menpan.go.id/berita-terki...ak-24-desember
Dicoret MenPAN, Istri Gubernur Tak Bisa Ikut Tes CPNS
BENGKULU– Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPAN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencoret istri Gubernur Bengkulu, Hj. Honiarty, S.Ag dari daftar honorer kategori II (KII) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu.
Dengan pencoretan tersebut, istri Gubernur tidak bisa mengikuti tes CPNS dari jalur honorer KII pada 3 November 2013 mendatang. Selama ini, Honiarti menjadi tenaga penyuluh agama honorer (PAH) di bawah naungan Kemenag Kota Bengkulu.
Bukan hanya istri Gubernur, KemenPAN dan BKN juga mencoret
keponakan Kakanwil Kemenag H Suardi Abbas, SH, MH yang sudah menjadi tenaga honorer sejak tahun 2003 di Kemenag Kabupaten Kaur, karena dianggap tidak memenuhi kriteria honorer KII yang bisa mengikuti tes CPNS. Total hanya 265 honorer di lingkungan Kemenag Provinsi Bengkulu yang lulus syarat administrasi sehingga berhak ikut tes CPNS tahun ini.
Hal ini diungkapkan langsung Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu H Suardi Abbas, SH, MH didampingi Kepala Kemenag Kota Drs H Muklisuddin, SH, MH kepada RB kemarin (22/10).
Dikatakan Suardi, dengan tidak lulusnya istri Gubernur serta keponakannya dalam seleksi atau audit berkas honorer di lingkungan Kemenag itu menjadi bukti bahwa proses audit serta pengusulan honorer tidak ada kecurangan. Namun pihaknya tidak mengetahui apa penyebab tidak lulusnya istri Gubernur serta bebeberapa honorer lainnya yang sudah sempat dinyatakan lulus berkas sebelum diaudit MenPAN dan BKN.
Menurut Suardi Abbas, pihaknya hanya menerima daftar pengumuman honorer yang bisa ikut tes CPNS dari MenPAN dan BKN. Seleksi dan audit sepenuhnya dilakukan pusat. Selain itu dalam penyelenggaran tes CPNS, keterlibatan pihaknya juga hanya menyediakan tempat tes yang sudah ditentukan yakni di MAN Model dan di MTsN 1 Kota Bengkulu. Sedangkan soal proses seleksi atau proses audit honorer yang bisa ikut itu semuanya dikelola oleh MenPAN dan BKN termasuk Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI.
‘’Memang selama ini istri pak Gubernur itu menjadi Petugas PAH yang terdaftar di Kemenag Kota Bengkulu. Namun tiba-tiba dia (Istri Gub, red) itu tidak lulus setelah pengumuman yang disampaikan oleh BKN dan MenPAN. Saya juga tidak menduga keluarga saya juga ikut tak lulus atau tak bisa ikut tes CPNS. Namun ini bukti kalau proses perekrutan CPNS dan honorer memang murni. Tidak pandang anak siapa itu bisa tidak lulus kalau tidak sesuai kriteria oleh MenPAN dan BKN,” tegas Suardi Abbas dan Muklisuddin.
Ditambahkan Suardi, saat ini pihaknya menyerahkan kepada para honorer jika ada yang ingin berusaha untuk berjuang agar bisa ikut tes CPNS. Pihaknya juga berharap walaupun peluang untuk bisa diterima atau diikutkan dalam tes sudah sulit, tetapi pihaknya beharap seluruh honorer itu bisa diikutkan. Bahkan pihaknya berharap dan siap untuk tidak menerima tes CPNS selama 4 tahun ke depan asalkan seluruh honorer itu bisa diterima atau diangkat jadi PNS secara bertahap.
Selain itu saat ini walaupun sebanyak 667 orang yang bisa dinyatakan bisa ikut tes CPNS belum tentu mereka lulus semua. Sebab kuota peserta yang akan diterima itu tidak tahu. Kemudian sistem penilaiannya juga belum ada kejelasannya. Bahkan saat ini pihaknya masih menunggu proses pengiriman soal tes.
‘’Intinya istri pak Gubernur itu memang sudah cukup lama menjadi honorer PAH di wilayah Kelurahan Bumi Ayu. Namun entah apakah ada data atau syarat yang kurang atau Sknya yang terputus sehingga menilaian MEnPAN dan BKN itu mereka tak lulus bisa ikut tes. Namun kami tetap tak bisa berbuat banyak. Sebab kami hanya sebatas mengusulkan dan keputusan di tangan pusat,” pungkas Muklisuddin.
