jongmaleoAvatar border
TS
jongmaleo
Email SPAM Capres 2014 !!!

Spam? Entah berapa banyak pengertiannya yang telah anda peroleh. Namun Spam bisa diartikan sebagai pesan yang tidak dikehendaki oleh penerimanya. Nah mereka yang mengirimkan ini disebut sebagai spammer sedangkan tindakan yang dilakukannya disebut spamming.

Lalu apa hubunganya dengan Spam Capres 2014? Hari ini, saya mendapat email untuk mendukung salah satu capres dengan inisial GW. Saya bisa sebut sebagai spam karena saya tidak menghendakinya.

Tadinya saya pikir bakalan masuk di folder spam akun yahoo email yang saya miliki. Tapi eh.. nongol di “folder” inbox saya begitu saja.

Pertanyaannya dari mana “spammers” tau email saya? Disebutkan bahwa pesan yang saya terima karena alasan bahwa saya berlangganan “newsletter” salah satu situs berita celebrity yang cukup terkenal. Walau begitu yang mengirimkan promo spam berasal dari email dengan alamat noreply@g***wirjawan.com.

Dagang alamat email? Boleh saja, karena beberapa situs memang meyebutkan privacy policy dapat menawarkan produk apa saja jika kita terdaftar sebagai anggotanya.

Boleh saja, jika saya secara sadar mendaftar dan berlangganan “newsletter” situs terkenal itu, tapi kapan saya mendaftar? Saya mencoba untuk menelusurinya. Pertama karena tidak tahu kapan saya mendaftar (siapa tahu benar, maklum sudah tua), saya memanfaatkan fasilitas lupa password.

Selang beberapa menit, saya menerima balasan dari situs tersebut. Eh… kaget bukan main, nama saya keren bangat, “ Natalia Only”. Kapan saya berganti kelamin menjadi perempuan? Apalagi, periksa punya periksa, saya tidak pernah punya idola atau mantan pacar dengan nama tersebut hehehe.

Lebih lucu lagi, konfirmasi permintaan password tidak memberikan password sementara yang biasanya diberikan ketika kita me-reset password jika lupa, yang artinya “kosong”, ya gimana saya bisa masuk dan mengakses situs terkenail itu dan memeriksa apakah saya benar-benar berlangganan “newsletter” situs terkait. Bingung saya!

Dengan penasaran, tentu saya akan memeriksa inbox email saya yang memang saya gunakan sebagai email privasi saya, dengan pertanyaan yang sama, kapan saya mendaftar di situs yang terkenal itu? Eh.. ternyata tidak ada jejaknya. Apalagi saya tidak pernah menghapus isi Inbox. Karena tidak ditemukan jejaknya, kesimpulan sementara saya tidak pernah mendaftar pada situs terkenal itu.

Bisa saja didaftar oleh “Natalia”? Yang mungkin juga yang bersangkutan mengidolakan saya (geer dikit boleh dong). Tapi kalau email itu milik saya dan diaktifkan sebagai anggota “newsletter”, seharusnya saya mendapat konfirmasinya. Apalagi kalau benar-benar saya menjadi anggota “newsletter”, seharusnya selama ini saya mendapatkan berita dari situs tersebut, dan so pasti pasti bakal penuh inbox saya. Ternyata tidak demikian adanya.

Ok lah, anggap saja ini terobosan tim sukses dari para capres baru tahun 2014 nanti untuk melihat peluang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana kampanye mereka. Silahkan saja, tetapi paling tidak memperhatikan “etiket” atau aturan yang biasanya dijadikan pedoman para pengguna internet, dimana “spam” bukanlah perbuatan yang beretika dan memiliki etiket.

Persoalan berikutnya, apakah hukum membenarkan hal ini? Ah.. saya tidak mau menggali terlalu dalam hal ini. Namun yang pasti transaksi data privasi pengguna merupakan pelanggaran dalam kaca mata hukum saya yang sempit ini. Artinya, walau saya memahami benar ketika mendaftar suatu situs, saya pasti membaca dengan benar perlindungan privasi. Apalagi email dimana saya menerima pesan tersebut merupakan email yang khusus, dalam artian saya tidak sembarangan menggunakannya untuk mendaftar di situs yang tidak saya percayai untuk melindungi privasi saya. Jadi… ini adalah sebuah pelanggaran privasi, yang seharusnya tidak boleh ditolelir.

Mungkin bagi sebagian orang tulisan ini lebay, tetapi bagi saya perlindungan privasi jika dilanggar dapat menjadi persoalan serius dalam ranah hukum. Sadar atau tidak, ke depan, masa depan, hal ini merupakan perhatian utama. Bahkan saat ini saja, banyak kasus di bawa ke meja hijau karena pelanggaran privasi ini, walau sebagian besar terjadi di negeri orang. Entah di negeri kita, cuek saja mungkin jawaban yang biasanya dikemukakan.

Hmm, disamping cukup kagum terhadap terobosan para “tim sukses” para capres yang melihat peluang dan dapat memanfaatkan pengguna internet di Indonesia. Saya cukup prihatin, terhadap cara-cara yang tidak sesuai dengan etika/etiket berinternet.

Kalau saja hal yang kecil ini dilanggar, bagaimana hal besar nantinya yang akan dihadapi bagi para calon nanti ? Jangankan privasi kita “diinjak-injak” sebagai pelanggaran hak asasi manusia, bisa jadi nasib, jiwa, masa depan kita pun bisa di gadaikan hanya untuk sebuah obsesi, ambisi yang dapat dengan serta merta mengorbankan rakyat secara umum.

Silahkan setiap orang untuk menilai menurut pemahamannya masing-masing
Sumber
emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)
ane juga dikirimin gan, temen2 ada yg dapat email spam ini?

numpang Lapak gan :
JUAL BB 9790 Bellagio/Onyx3,Black, Ex Garansi TAM,Lengkap100%,Blm prnah srvice,Bonus+Murah
Diubah oleh jongmaleo 05-12-2013 19:02
0
1.1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.