Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gerindra08Avatar border
TS
gerindra08
Ahok: Ada yang Mengadu Saya dengan Pak Prabowo
Pengakuan Basuki Tjahaja Purnama yang sering direcoki orang partai memantik spekulasi di kalangan pengamat politik. Hubungan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dengan Partai Gerakan Indonesia Raya, disebut sedang renggang. Apalagi pria yang akrab disapa Ahok itu juga mengaku pernah dimarahi salah satu calon legislatif dari Partai Gerindra.

Selasa (3/12) lalu, di ruang kerjanya Ahok menjelaskan hubungannya dengan Partai Gerindra, termasuk dengan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto, dan Anggota Dewan Pembina Hasyim Djojohadikusumo kepada detikcom. Berikut petikan wawancaranya:

Anda mengaku pernah mendapat marah dari Partai Gerindra, seperti apa ceritanya?

Aku enggak ngomong gitu. Aku cuma bilang, “ada yg bilang kalau saya disidang bisa dipecat”. Ya saya bilang, kalau saya dipecat sih biasa-biasa saja, bodoh amat partai mau pecat ya kan memang enggak ada saham di partai, mau gimana kalau sampai dipecat.

Tapi kalau misalnya harus terjadi, saya disuruh pilih misalnya kebijakan partai Gerindra bertentangan dengan program visi misi DKI. Ya saya tetap tidak akan mendukung mereka (Gerindra), saya pasti dukung programnya DKI, sebagai wakil saya pasti dukung dong.

Memangnya sering ada pertentangan antara Gerindra dengan program DKI?

Enggak banyak, tapi adalah, ya satu dua oknum, yang ketika mau bongkar rumah susun di waduk Pluit, ada oknum pengurus (partai) yang pasang bendera dia sebagai calon legislatif.


Dia juga taruh ambulan bergambar Gerindra, dan poster dia semuanya. Berarti dia ngebelain kan, dia udah tau salah tempat masih dibelain. Ya dia berarti menipu rakyat kan, sudah tau menduduki tanah negara masih dibela-belain. Ya tetap aja kami sikat.

Anda yakin mengatakan suaranya bukan mewakili suara Partai?

Iya, wong yang lainnya aja enggak ribut. Dan mulai dari Pembina saja Pak Prabowo sepakat bersihkan Waduk Pluit.

Sempat ada omongan Anda juga siap dipecat, itu kenapa lagi?

Itu kan kemarin, yang berita koran itu lho. Ketua Umum (Suhardi) kan katanya mau bawa ke majelis etik gara-gara kata “bajingan” itu. kata-katanya terlalu kasar.

Kabarnya, Prabowo pernah marah juga pada Anda?

Enggak marah, pak Prabowo Cuma negur soal bicara jangan terlalu ini saja waktu itu kemarin, yang ada kata-kata “bajingan” pada masalah pelajar itu.

Tapi sebenarnya mana yang benar, menurut Gerindra tak ada yang marah?

Adalah beberapa orang yang ngoceh-ngoceh di koran waktu itu, ketua umum juga ngomong kan di DPR, saya enggak taulah siapa yang mainin. Tapi kita sudah pelajari, waktu itu ada yang mainin siaran pers sengaja mengadu domba kami, termasuk dengan Ketua Umum.

Mungkin ada orang yang tidak suka melihat kami baik sama Pak Prabowo dan Pak Hasyim, makanya diadu. Karena kalimat yang di siaran pers itu diatur bahwa seolah memang demikian, itu ada permainan.


Orang kan tau saya juga cepat reaktif, akhirnya kasus-kasus yang lama itu dimunculkan lagi dan diperkeruh. Sebenarnya itu sudah cerita basi, soal ‘bajingan’ itu juga sudah basi kok. Aku malah sudah makan malam sama Pak Prabowo dua minggu lalu, sudah ngobrol-ngobrol.

Apa yang membuat Anda membongkar soal partai marah-marah ini?

Enggak, saya cuman cerita, bahwa tindakan kita pun bisa mengundang orang partai yang tidak suka. Kalau saya sama Gerindra baik-baik saja, saya sama pembina dan semua baik-baik saja.

Selama ini dalam mengambil kebijakan juga ada konsultasi dengan partai?
Enggak, tugasnya juga jelas kok. Mereka juga waktu merekrut kami sudah tahu bahwa kami bisa, mereka cuma minta jangan curi duit saja.


Kalau pesan pak Prabowo dulu bagaimana bisa menekan biaya transportasi yang murah, supaya KHL (kebutuhan hidup layak) murah. Karena kita enggak mungkin bersaing dengan negara lain dengan biaya yang tinggi.


Biaya tinggi kan ada hubungan dengan tingkat kHL. Kalau pemerintah bisa menekan tingkat KHL, otomatis daya saing kita juga bisa lebih baik. Makanya kayak jaminan pendidikan dan kesehatan itu penting, transportasi murah penting.


Kalau PDIP kan kelihatan sekali dia memang pengin memperjuangkan sistem jaminan sosial nasional, termasuk KJS itu yang dilakukan. Salah satu yang paling aktif memperjuangkan itu Rieke Diah Pitaloka.

Apa ada yang bilang kebijakan soal PKL di Tanah Abang dan di Kota enggak bakal populer untuk 2014?

Adalah oknum partai yang sedikit ribut soal kota tua itu, ada. Tapi Pak Jokowi tegasin, lama –lama bisa.

Gerindra membantu waktu Anda berseteru dengan Haji Lulung terkait Tanah Abang kemarin?
Partai sih mendukung penuh, enggak ada masalah ya. Kalau dengan partai Gerindra yang DPRD kita sih baik-baik ya.

Yang justru bermasalah oknum-oknum yang mana?

Ya mungkin yang caleg-caleg. Mungkin (Cari perhatian). Kan ada kepentingan dia, bayangin ada foto-foto mereka. Daerah yang mau kita gusur justru ditempelin foto caleg partai.

Daerah itu basis suara caleg Gerindra?

Tapi kan kita enggak bisa berdasarkan basis seperti itu, harus tegas kan.

Selain politisi dari Gerindra, ada dari partai lain yang temuin Anda untuk titip menitip jabatan ataupun proyek?

Enggak juga sih, enggak ada yang berani, orang partai kita sendiri kita tolak (tertawa).

Jadi ada berapa banyak yang coba datang menitip pada Anda? Ada 10-30?
Enggak sampai gitu banyaklah. Paling dia coba sekali dua kali kalau itu kita tolak sudah kapok. (tertawa). Itu kan dari mulut ke mulut dan kita itu sebetulnya sederhana saja, dari pertama enggak boleh lakukan kesalahan. Makanya saya bilang kita taat konstitusi daripada konstituen.

Kalau Anda tegas ketika menolak, bagaimana dengan Jokowi?

Pak Jokowi juga sama ah, kalau Pak Jokowi (caranya) malah didiemin. Enggak mau ketemu lagi (tertawa).

Beliau cerita pernah ada orang partai yang datang ?

Saya kasih tau, Pak Jokowi bilang, kalau dia nitip-nitip lewat partai mau jadi BUMD atau kepala dinas, ya sudah coret aja. Sudah enggak enggak percaya diri ya mau gimana, masa mau jadi kepala dinas dan BUMD saja pakai beking-bekingan.


Bagaimana dengan yang mencalonkan itu?

Enggak mau tahu, itu urusan dia. Minimal begitu ditolak kan dia sudah tahu enggak bisa diandalin kan. Makanya saya suka bilangin jangan-jangan tadinya pak Jokowi mau pilih dia tapi gara-gara pakai beking partai jadi ditolak, malah jadi sial dia. Jadi enggak usahlah main-main gitu, kalau memang mampu ya ditest mampu aja.

Hubungan dengan orang yang nitip itu bagaimana akhirnya, apakah tidak jadi ganjalan di kemudian hari?

Enggak juga, orang partai juga banyak yang baik-baik, yang penting kan bos partai. Iya toh, kalau Ibu Megawati sepakat dengan kami, Pak Prabwo juga, saya pikir oke-oke saja. Lagi pula kami enggak melakukan sesuatu untuk kepentingan kami kan, yang kami lakukan menolong partai sebetulnya. Kalau kami berhasil yang dapat poin kan partai.

Spoiler for :
0
1.5K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.