"Cahaya: ketika aku pergi...?"

Matahari tepat berada diatas sudut 90 derajat vertikal bertopang gagah di bumi Pertiwi. Tangis hebat dua orang laki-laki. Melambaikan tangan sedikit rasa terpaksa, pada sebuah mobil melaju pelan menjauhi mereka.

"Cahayaaaaaaaaaa...........," teriak Andi.

"Kenapa kau tinggalkan kami?" balas Iyan.

"Tega ya kamu cahaya.....!" Andi mulai meneteskan air mata.

Mereka tidak rela sahabatnya, Cahaya dibawa oleh seorang turis bule, yang datang kemarin. Dia tertarik dengan tarian Cahaya kala itu.

Sebelumnya sempat Andi berusaha meyakinkan cahaya. Andi mengatakan bahwa si turis bule itu bermuka jahat dan tidak meyakinkan.

Namun, Cahaya menjawabnya. Bahwa ibunya tinggal di Jerman dan dia bisa tinggal bersama ibunya

TKP