Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

arip1792Avatar border
TS
arip1792
Studi Kromosom Y Tikus: Bisa Selamatkan Pria Mandul?
Pada tikus, rekayasa genetik ini berhasil. Bagaimana dengan manusia?
 Studi Kromosom Y Tikus: Bisa Selamatkan Pria Mandul?

Peneliti dari University of Hawaii, Honolulu, AS, coba memberikan solusi atas masalah yang dihadapi pria mandul.

Dilansir NBCnews, 25 November 2013, peneliti menerapkan gen pria mandul atau kromosom Y pada tikus, dan hasilnya embrio tikus tetap tumbuh normal bahkan tikus bisa memiliki keturunan meski melalui teknik rekayasa reproduksi.

Dalam studi ini, peneliti memasukkan dua gen kromosom Y ke dalam embrio tikus, yang mana kekurangan gen itu. Kromosom Y itu disuntikkan ke tubuh tikus.

"Hanya dengan dua gen kromosom Y yang diperlukan untuk memiliki keturunan dengan bantuan reproduksi,' ujar Monika Ward, pemimpin studi itu.

Temuan ini, kata peneliti dapat membantu pria yang mandul. Pria dengan kondisi azoosperma—tak dapat menghasilkan sel sperma yang sehat—bisa memanfaatkan skema ini.

Penelitian gen kromosom Y ini sebelumnya bahkan bisa menunjukkan perubahan pada tikus betina.

Disebutkan dalam studi sebelumnya itu, gen kromosom yang disebut 'Sry' dimasukkan ke dalam embrio tikus yang secara genetik betina. Hasil rekayasa ini mengubah nasib tikus.

"Meski embrio tikus betina memiliki dua kromosom X, mereka dapat berkembang jadi jantan," ujar dia.

Tikus-tikus itu mengembangkan sel sperma yang disebut spermatogonia dalam testis mereka. Namun sayangnya, sel-sel itu tak berkembang jadi sel sperma.

Nah, dalam studi terbaru itu, peneliti kemudian menambahkan gen kromosom Y lain, satu demi satu ke tikus tersebut. Proses trial and error akhirnya mengungkapkan gen yang disebut 'Eif2s3y' membantu spermatogonia sesekali berkembang jadi spermatid atau sperma yang belum matang.

Selanjutnya, spermatid menggunakan sperma matang untuk berenang dan membuahi sel telur.

Kesimpulannya, tikus dengan gen 'Sry' dan 'Eif2s3y' merupakan tikus jantan dan dapat menghasilkan sel kelamin, dari sebelumnya yang tak dapat memiliki keturunan.

Guna menguji rekayasa reproduksi itu, Ward bersama koleganya menyuntikkan spermatid secara langsung ke dalam sel telur. Hasilnya, peneliti menemukan sperma tikus berhasil membuahi sel telur dan memiliki keturunan yang layak.

Melalui ujicoba itu, peneliti menekankan kromosom Y merupakan syarat utama yang dibutuhkan agar reproduksi bisa berjalan dengan normal.

"Kami tak mencoba untuk menghilangkan kromosom Y dalam penelitian kami. Kami hanya memahami berapa banyak kromosom Y yang dibutuhkan," ujar Ward.

Metode ini juga diterapkan pada tikus betina dan reproduksi subur terbukti berhasil.

Meski ujicoba ini belum dilakukan pada manusia, namun peneliti mengatakan keberhasilan injeksi spermatid ini bisa mendukung dan mengatasi kemandulan pada pria di masa mendatang.

"Ini bisa menawarkan pria yang mandul kemungkinan memiliki keturunan," ujarnya.

Untuk saat ini, peneliti fokus melihat berapa banyak gen Y yang diperlukan guna menghasilkan sperma matang yang bisa membuahi sel telur tanpa bantuan.

Namun, untuk menjawab pertanyaan penelitian, apakah rekayasa genetik itu dapat berhasil pada manusia, peneliti akan melakukan studi lanjutan.

sumber : viva.co.id
0
976
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.