Mungkin judulnya terkesan aneh di kancah supranatural, apalagi penggunaan kata "konspirasi", sebuah kata yang beberapa bulan lalu seringkali muncul di infotainment dengan modifikasi bahasa yang super kocak, yakni "Konspirasi Hati". Namun konspirasi saya maksudkan bukanlah sama halnya seperti ngawurisasi yang telah menjadi hot topics pada waktu itu, melainkan memang benar-benar menjelaskan dimensi lain sebuah kasus kesurupan yang terjadi di sekolah saya kala itu.

Setamat SMP, saya memutuskan untuk melanjutkan ke sebuah SMA Kritsten terkenal di Kota Malang, namun karena suatu hal saya justru masuk ke Madrasah Aliyah. Pada intinya saya tidak ingin sekolah di tempat yang wajar-wajar saja, ingin mencoba dunia yang baru menjadi alasan kuatnya. Mendengar kata Madrasah Aliyah cukup membuat otak saya berpikir bahwa sekolah itu merupakan tempat belajar dengan tradisi agamis yang begitu kuat.

Motivasi lain saya melanjutkan ke MA adalah karena siswi-siswinya yang terkenal aduhai cantik jelita. Hehehe, biasa masa ABG kan lagi gencar-gencarnya tuh mikirin pacar (sekarang juga sih) Hehehe. Dan memang benar, siswi-siswi dengan penutup kepala alias kerudungnya begitu terlihat mempesona. Apalagi setiap upacara bendera, saya begitu bebas melihat mereka yang tengah berkumpul dari kelas X sampai kelas XII dari berbagai jurusan.

Scanning saya terhadap siswi-siswi itu pun sontak terpecah, satu per satu siswi pingsan dan sebagian mengamuk tidak karuan. Paramedis (KKR-Kader Kesehatan Remaja) pun berhamburan untuk membawa para korban pingsan dan mengamuk ke dalam UKS. Jujur saja itu pertama kalinya saya menyaksikan kesurupan secara massal, sekalipun sudah biasa dengan hal-hal semacam itu sejak kecil.

Semakin hari semakin banyak saja yang mengalami kesurupan. Usut-punya usut, memang itu sudah biasa terjadi dari dulu kala.Semakin timbul pertanyaan di dalam hati, "Bukannya banyaknya pelajran agama seharusnya menjadi benteng tersendiri bagi warganya?". Atas dasar pertanyaan inilah saya akhirnya menyelidiki kasus tersebut.

Selalu tampak seorang guru agama yang tampil ketika ada kesurupan terjadi. Dia terkenal memiliki kemampuan supranatural, sehingga sangat disegani bahkan ditakuti. Anehnya guru tersebut tidak menangani secara tuntas, saya mulai curiga. Perlahan saya dekati guru tersebut dengan berpura-pura belajar. Kami pun begitu akrab pada perkembangannya.

Beberapa siswa indigo mengetahui kemampuan saya, akhirnya seringkali diminta menangani kesurupan tersebut. Akhirnya saya banyak dikenal oleh par siswa (maksudnya siswi) Hehehe. Dan memang latar belakang saya seorang terapis dari sejak SMP, setiap kesurupan selalu saya selesaikan sampai finish ke akar-akarnya baik secara metafisik maupun secara psikologi.

Sampai pada tahun berikutnya ada seorang siswi cantik yang juga indigo seringkali kesurupan, ditangani guru dan siapa pun belum membuahkan hasil. Barulah saya diminta untuk membantu oleh kawan yang juga praktisi supranatural. Ketelatenan dan profesionalitas saya dalam menangani gadis tersebut rupanya mengundang ketertarikan keluarganya, bahkan saya akan dijadikan menantu oleh orang tuanya. Cihuiii.. *Tapi saya menolak.. Hehehe..

Di sisi lain, sang guru yang terkenal kepiawaiannya dalam hal metafisika sedang marah. Popularitasnya sebagai orang sakti kian menurun, gadis-gadis mulai lari untuk lebih mendengarkan penyembuhan dari saya. Guru tersebut mulai menyebar fitnah agar saya dihindari oleh semua kalangan di sekolah khususnya korban kesurupan. Puncaknya saya mengungkap bahwa ternyata dalang kesurupan massal selama ini adalah guru itu sendiri yang sengaja membuat skenario kesurupan untuk emraih perhatian siswi-siswinya. Guru yang memiliki istri lebih dari satu tersebut memang sedang mencari istri lagi, begitu cerita seorang kawan yang juga korban modusnya.

Akibat terungkapnya masalah tersebut, sang guru naik darah dan mengancam saya "Keluarkan seluruh ilmu yang kamu punya nak !!! Saya tidak takut, nanti akan saya tunjukkan ilmu saya !!!" Begitu kata orang tersebut kepada saya di suatu siang. Karena waktu itu status saya telah lulus dan tinggal mengambil ijazah, spontan saya menjawab dengan tegas, "Tidak usah pakai ilmu pak, nanti saya datang ke rumah bapak, ayo kita duel secara lelaki !!!"

Benar, satu hari setelahnya saya mendapat serangan sihir, perut serasa ditusuk dengan pedang. Mendapat serangan tersebut saya hanya tersenyum sambil menulis jenis santet dan reaksinya, kebetulan saya suka meneliti berbagai macam santet dan lain-lain untuk saya bukukan. Setelah selesai mendeskripsikan santet, saya pun duduk sambil berdoa guna mengembalikan santet tersebut. Sepuluh menit kemudian ada sms masuk "Guru kita Pak XXXX baru saja sakit keras dan diopnamedi RS, mohon doanya.."

Sejak saat itu sekolah alhamdulillah menjadi aman dan tidak ada lagi kesurupan massal atau kesurupan solo. Hehehe. Dan semua jin di sana telah saya kenal dan saya sumpah untuk bersahabat serta tidak lagi mengganggu manusia yang ada. Dan kini saya menjadi tim pengamanan khusus untuk segala macam problematika sekolah dari sisi metafisika.

Demikian share saya kali ini, bukan bermaksud pamer, namun hanya sekadar berbagi kisah. Semoga dapat diambil hikmahnya.. Salam cinta kasih untuk semua..