Yahoo mengumumkan akan mengenkripsi semua informasi tentang pengguna yang melintasi pusat data mereka pada Maret 2014.

Layanan jasa internet tersebut menempuh langkah tersebut setelah pemerintah Amerika Serikat secara diam-diam mengakses data pengguna tanpa sepengetahuan perusahaan yang bersangkutan.

Dokumen yang diungkapkan mantan pekerja dinas rahasia AS, Edward Snowden, menyebutkan Badan Keamanan Nasional (NSA) AS dan GCHQ Inggris meretas keamanan internet, termasuk Yahoo dan Google.
Dalam pernyataannya, pimpinan puncak Yahoo, Marissa Mayer, juga menegaskan Yahoo tidak pernah memberikan akses atas pusat datanya kepada NSA atau badan pemerintah lainnya.

"Tidak ada yang lebih penting bagi kami selain melindungi rahasia pribadi pengguna kami," tegasnya.

Yahoo sebelumnya sudah mengungkapkan rencana untuk mengenkripsi semua komunikasi email atau surat elektronik sejak Januari 2014.
Pengguna juga diberi pilihan untuk mengenkripsi komunikasi antara mereka dengan Yahoo.

Raksasa internet lainnya, Google, sudah mengenkripsi layanan surat elektroniknya dan mempercepat proses enkrispi di pusat datanya yang dimulai sejak Juni tahun ini.

Koran Washington Post, yang mengutip dokumen yang dibocorkan Snowden, melaporkan 181 juta catatan diproses oleh NSA dan GCHQ sebelum Januari 2013.

BBC