inilah..com, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akhirnya menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) senilai RpRp1.923.157. Usulan tersebut sudah diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Senin (18/11/2013).

Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya sekitar Rp1,5 juta. Selain itu, nilai tersebut juga sudah di atas Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Kota Bandung senilai Rp1,7 juta.

Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, buruh di Kota Bandung sebelumnya meminta UMK ditetapkan senilai Rp2,7 juta. Namun, pihaknya melakukan penghitungan bersama beberapa pihak dengan teliti dan hasilnya berada di tengah-tengah jumlah tersebut.

"Buruh mintanya Rp2,7 juta. Kita hitung baik-baik angka yang adil dan tidak mengguncang perekonomian Bandung. Jatuhnya di Rp1.923.157. Berita acarannya sudah ditandatangani dan diserahkan ke Gubernur," kata Emil kepada wartawan seusai menghadiri rapat pimpinan daerah di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (18/11/2013).

Untuk menetapkan UMK di Kota Bandung, orang nomor satu di Kota Bandung ini mendengar curhatan para buruh selama tiga malam di rumah dinasnya. Dalam pertemuan tersebut, Emil menerima masukan dari para buruh agar lebih sejahtera.

"UMK sekarang naiknya tinggi hampir Rp400 ribu, cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya. Saya sampai tiga malam di pendopo mendengarkan curhatan mereka," kata dia.

Emil menjanjikan akan menyiapkan rumah susun, bedah rumah dan bus bagi para buruh di Kota Bandung. Dia menilai, buruh membutuhkan bus tambahan karena ketika lembur kesulitan alat transportasi.

Kendati begitu, Pemkot Bandung tetap didemo oleh para buruh. Emil pun merasa sedih karena dia sudah menyusun beberapa program untuk menyejahterakan buruh.

"Saya sedih karena progam kita pro buruh tapi tetap didemo. Setiap tahun pemerintah di tingkat dua selalu katempuhan mengenai penetapan UMK ini karena harus menghitung dari awal," kata diam

Ke depan, pihaknya berencana akan mendatangi pemerintah pusat untuk berembug bersama menyelesaikan permasalahan buruh.

"Kita tanyakan mengenai perhitungan UMK ke pusat. Sekarang kita menghitung dari awal tapi bagaimana caranya penghitungan ini bisa pakai kalkulator setiap tahunya. Masa begini terus sampai kiamat," tutup Emil.