Sebagai satu di antara dua perusahaan asing yang dianugerahi lisensi telekomunikasi nasional oleh pemerintah Myanmar, perusahaan telekomunikasi asal Norwegia Telenor mengumumkan kerjasamanya dengan Wikipedia untuk meluncurkan sebuah kampanye bernama 'Wikipedia Zero' di negara ini. Kerjasama ini memungkinkan calon pelanggan Telenor untuk mengakses Wikipedia secara gratis (tanpa biaya data) ketika Telenor memulai layanannya di Myanmar nanti.

Menghubungkan negara melalui mobile

Menurut Telenor, gerakan ini berasal dari keinginan perusahaan ini untuk membantu 60 juta penduduk Myanmar terhubung satu sama lain. Di Myanmar, meski penggunaan smartphone meningkat, kebanyakan warga hanya bisa membeli perangkat dan layanan paling dasar. Tapi seiring waktu, kondisi ini akan menjadi lebih maju. Perwakilan Telenor mengungkapkan:

Wikipedia punya potensi besar di Myanmar karena kami memprediksikan negara ini akan mengadopsi smartphone dan feature phone yang bisa mengakses Wikipedia dengan sangat cepat. Jumlah yang akan mengaksesnya tentu tergantung kepada berapa banyak jumlah pelanggan yang mendaftar ketika kami mulai beroperasi.

Penting untuk diingat bahwa Wikipedia belum dikenal di Myanmar. Jadi kami harus melakukan yang terbaik untuk membantu orang-orang mengerti nilai yang disediakan Wikipedia sebagai alat informasi dan memotivasi orang-orang untuk menggunakannya. Kami berharap bahwa dengan menyediakan Wikipedia secara gratis, kami dapat menstimulasi ketertarikan mereka.

Wikipedia sebagai kesejahteraan sosial

Kerjasama antara Telenor dan Wikimedia Foundation pertama kali terjalin di Februari 2012. Setelah perjanjian tersebut, versi khusus Wikipedia untuk handphone diluncurkan di Thailand, Malaysia, dan Montenegro. Karena kesuksesannya di tiga wilayah tersebut, selain Myanmar, Telenor juga berharap untuk meluncurkan Wikipedia Zero di Pakistan, Bangladesh, India dan Serbia tahun depan.

Sebelumnya, Ooredoo, perusahaan telekomunikasi lain yang mendapat lisensi untuk beroperasi di Myanmar juga mengumumkan akan memberi pekerjaan dan pelatihan telekomunikasi kepada 30.000 wanita di negara ini. Usaha menunjang kesejahteraan sosial yang dilakukan dua perusahaan telekomunikasi tersebut bukanlah suatu yang mengejutkan. Agar memperoleh izin dari pemerintah Myanmar, terlebih dahulu mereka harus membuktikan apa yang bisa mereka beri kepada masyarakat di negara ini. Kami belum bisa memprediksi apakah hal ini dapat membantu masing-masing perusahaan mendapatkan pelanggan.