AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Ketika "Kursi Kekuasaan' jadi Sesembahan, Dukun pun Bertindak tawarkan Janji Menang!



Dukun Politik Menjaring Angin 2014
Sat, 16/11/2013 - 02:51 WIB

RIMANEWS -- Menjelang Pemilu 2014, iklan jasa politik alternatif alias dukun politik marak bermunculan di berbagai media. Uniknya, iklan tersebut rata-rata berani menjamin 100 persen bagi para calon klien yang ingin duduk menjadi anggota legislatif maupun presiden.Namun demikian, kalau para dukun politik bisa menjamin kliennya untuk menduduki jabatan tersebut, mengapa para pelaku klenik ini tidak mencalonkan dirinya sendiri ? " Memang banyak yang menanyakan hal seperti itu, tapi belum saatnya saya maju, biarkan mereka yang memiliki uang pada berminat untuk maju dulu," kata Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA, salah satu dukun politik, di kediamannya, Bambu Apus, Jakarta Timur, Senin (16/9).

Pria dengan sederet gelar ini mengungkapkan, jika memang sudah waktunya dan mendapat wahyu, dan panggilan jiwa, nantinya ia akan memberanikan diri untuk memimpin negeri ini. "Paling nanti jadi wakil presiden dulu, setelah itu ke depannya jadi presiden," ucapnya. Seperti diketahui, Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM,MBA, membuka jasa alternatif bagi para calon anggota legislatif, kepala daerah, dan presiden agar mereka yang kurang percaya diri, bisa menarik para pemilih saat Pemilu 2014 mendatang. Tarif yang ditawarkan Rosyady pun beragam, mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 1 triliun. " Kalau ada orang yang bisa bawa ke sini (calon klien) akan saya kasih 20 persen dari tarif yang ada," ujar dia menjanjikan fee marketing.

Rosyady menjelaskan untuk caleg tingkat kabupaten/kota Rp 100 juta, tingkat provinsi Rp 200 juta. Untuk DPR pusat Rp 300 juta. Tarif lebih tinggi dipatok untuk calon kepala daerah. Untuk bupati atau wali kota, mahar yang harus disediakan Rp 2 miliar, sedangkan untuk calon gubernur, minimal Rp 5 miliar, tergantung wilayahnya. " Kalau bisa bawa caleg tingkat kabupaten berarti dapet 20 juta sampai 40 juta dari saya, berarti kalau bawa calon bupati atau Gubernur anda pahamlah berapa, apalagi bawa lebih dari satu," katanya.

Yang lebih menggiurkan lagi tawaran terbesar adalah jika seseorang berhasil membawa calon presiden dari partai manapun. Karena untuk para calon presiden, ia memasang tarif yang luar biasa tinggi sebesar Rp 1 triliun. " 20 persennya berapa, paham kan. Kalau anda bisa bawa saya kasih. Tapi nunggu jadi (Presiden) dulu orangnya," tandasnya.

Tarif yang ditawarkan Rosyady pun beragam, dari 100 juta hingga Rp 1 triliun bagi para calon kliennya. " Kalau ada orang yang bisa bawa ke sini (calon klien) akan saya kasih 20 persen dari tarif yang ada," katanya, saat ditemui di kantornya, di Daerah Bambu Apus, Jakarta Timur, Senin (16/9). Rosyady menjelaskan untuk caleg tingkat kabupaten/kota Rp 100 juta, tingkat provinsi Rp 200 juta. Untuk DPR pusat Rp 300 juta. Tarif lebih tinggi dipatok untuk calon kepala daerah. Untuk bupati atau wali kota, mahar yang harus disediakan Rp 2 miliar, sedangkan untuk calon gubernur, minimal Rp 5 miliar, tergantung wilayahnya.

Yang lebih menggiurkan lagi tawaran terbesar adalah jika seseorang berhasil membawa calon presiden dari partai manapun. Karena untuk para calon presiden, ia memasang tarif yang luar biasa tinggi sebesar Rp 1 triliun. Rosyady mengaku praktik ini hanyalah sekadar bisnisnya semata, untuk mencari uang. Namun ia menjelaskan bisnis yang dijalaninya ini jauh dari unsur tipu-tipu dan tidak merugikan pihak manapun. Ia pun menjamin para calon yang datang akan duduk di kursi pemerintahan atas restu Tuhan Yang Maha Kuasa. " Kalau yang mau datang, bawa duit lalu kita taruh ke notaris, kalau calon itu jadi yah duitnya buat saya, kalau gak jadi silakan diambil lagi, jadi gak ada yang dirugikan, ini sudah banyak terbukti kok" katanya.

Tidak seperti nama besar Ki Joko Bodo dan Ki Kusomo yang memiliki kekayaan berlimpah, Rosyady yang memiliki sederet gelar ini terlihat jauh dari hidup mewah. Di kantornya di Jalan Kenanga 8, Bambu Apus, Jakarta Timur, tidak terlihat adanya barang-barang mewah di tempat praktiknya tersebut. Dia pun datang ke kantor dengan menggunakan sepeda motor dan ditemani putrinya yang masih duduk bangku sekolah dasar. "Selamat sore saya Pak Rosyady, ada yang bisa dibantu," katanya sambil membawa putri ke-empatnya, Senin (16/9) sore tadi.

Dengan menggunakan peci dan baju kokoh serta sarung, ia pun bercerita seputar kehidupannya hingga mendapat gelar sarjana sampai doktor. " Saya ini cuma guru ngaji, murid-murid saya sudah banyak, yang sukses juga banyak," katanya sambil melihat ponsel buatan China yang tergantung di lehernya. Rosyady mengaku praktik ini hanyalah sekadar bisnisnya semata untuk mencari uang. Namun ia menjelaskan bisnis yang dijalaninya ini jauh dari unsur tipu-tipu dan tidak merugikan pihak manapun.

Dia pun menjamin para calon yang datang akan duduk di kursi jabatannya harus atas restu Tuhan Yang Maha Kuasa. " Kalau yang mau datang, bawa duit lalu kita taruh ke notaris, kalau calon itu jadi yah duitnya buat saya, kalau gak jadi silakan diambil lagi, jadi gak ada yang dirugikan, ini sudah banyak terbukti kok," katanya.

Prabowo dan Surya Paloh Ditawari

Rosyady mengaku sudah menawarkan jasanya ini kepada calon presiden Partai Gerindra Prabowo, dan juga Surya Paloh yang digadang-gadang sebagai capres Partai Nasional Demokrat (Nasdem). "Pak Prabowo dan Surya Paloh sudah pernah ketemu saat nikahan anaknya Pak Permadi. Sudah saya tawarkan dan belum direspons," katanya.

Sementara itu Wasekjen PPP, Muhamad Arwani Thomafi akan melakukan upaya maksimal dalam Pileg 2014, termasuk mendatangi dukun politik yang memiliki prospek bagus. " Sejauh untuk membangun komunikasi, saya juga saya lakukan," kata Arwani yang saat ini juga menjabat sebagai anggota Komisi V DPR kepada pers.

Arwani menggarisbawahi, dukun yang dimaksud adalah seorang yang memiliki potensi untuk merangkul suara di masyarakat. Bukan dukun supranatural. "Kalau ada pemahaman bahwa dukun dengan kekuatan supranaturalnya bisa melipatgandakan suara, itu berlebihan. Yang bisa dipahami, saya kira mereka tentu punya jaringan yang memungkinkan untuk bisa dimanfaatkan bagi caleg," lanjutnya.

Dukun yang memiliki jaringan inilah, menurut Arwani, yang termasuk kategori penting untuk merebut suara. Tentunya juga tanpa adanya nominal mahar. "Dalam komunitas tertentu, posisi dan peran para dukun juga cukup memberi pengaruh di masyarakat. Dalam konteks jaringan saja, yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan elektoral," ungkapnya.

Sebelumnya, dukun politik bernama Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA menawarkan jasa bagi para caleg dan calon kepala daerah hingga calon presiden. "Insya Allah pasti jadi asal sebelum 10 hari-6 bulan pemilihan," tulis pamflet itu. Ketika dihubungi via telepon, Desembrian mengaku menyebarkan pamflet itu. Dia mengaku berpraktik di Jl Kenanga No 8, Bambu Apus, Jakarta Timur. "Silakan datang ke tempat saya, atau kirim nama, nama orang tua, daerah pemilihan, partai apa, nomor urut, alamat rumah, dan tanggal lahir," jelasnya.

Desembrian pun menyatakan, akan memberi jawaban terhadap para kliennya dalam waktu tujuh hari. "Insya Allah akan ada jawaban, apakah orang itu akan terpilih atau tidak," ujarnya. " Kalau misalnya jawabannya orang itu sulit terpilih, ada tahapan selanjutnya kalau dia minta dibantu, termasuk tarif yang harus dibayarkan," ujar pria 51 tahun. Ketika ditanya ritual apa yang harus dilakukan, Desembrian enggan mengungkapkan. " Itu rahasia dapur," tandasnya.

Kalau di analisis secara rasional bisnis dukun politik ini sebenarnya biasa saja gak ada istimewanya. Setiap orang yang minta bantuan dukun politik agar berhasil keinginannya, maka probabilitasnya adalah 50 persen artinya kalau tidak berhasil ya pasti gagal (fifty-fifty). Tapi sang dukun pasti akan bilang 100% berhasil, itu sebagai strategi marketing untuk menarik minat klien. Dan perjanjiannya adalah kalau tidak gagal uang akan dikembalikan ke klien. Apa susahnya ?

Tapi ternyata tidak sedikit para caleg, cabup, cagub, dll yang terjerat dukun-dukun politik dan dukun-dukun galau lainnya. Seperti peribahasa mengatakan: Bagai menjaring angin. Tapi ada juga yang tersangkut jaringnya, itulah seapes-apesnya orang. " Ayyak...ayakk waee mbah dukun.... Mpokk Oneng juga bisaa " kata si Bajuri, sopir Bajay di Kramat Sentiong.
http://www.rimanews.com/read/2013111...ing-angin-2014



Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA, Dukun Politik Terkenal

Bertarif selangit, 'dukun politik' mengaku tak bisa ditawar
Selasa, 17 September 2013 04:02:00


Kartu nama Dukun Politik, Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA

Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA mengaku tarif jasanya bagi para calon anggota legislatif (caleg), calon kepala daerah, hingga calon presiden, tak bisa ditawar. Menurut dia, hal itu merupakan bukti keseriusan pengguna jasanya. Pria yang akrab disapa Ustaz Rosyady ini menuturkan butuh dana Rp 1 triliun untuk seorang capres. Untuk calon gubernur minimal Rp 5 miliar, untuk bupati atau wali kota harus disediakan Rp 2 miliar. Untuk caleg tingkat kabupaten/kota mencapai Rp 100 juta, tingkat provinsi Rp 200 juta dan untuk DPR pusat dapat mencapai Rp 300 juta.

"Kalau ditawar berarti dia (pengguna jasanya) enggak percaya, enggak serius, jadi buat apa diteruskan kalau awalnya enggak percaya," kata Rosyady saat ditemui di kantornya, Jakarta Timur, Senin (16/9).

Rosyady menjelaskan, ada mediator notaris dalam kesepakatan tersebut. Karena jika kesepakatan batal, pengguna jasa Rosyady bisa mengambil uangnya di notaris. "Enggak ada tipu-tipu, uangnya nanti dikasih ke notaris. Kalau dia jadi, uangnya buat saya. Kalau gak jadi silakan ambil ke notaris," jelasnya.

Rosyady menjamin bisa mewujudkan keinginan klien untuk duduk di kursi kekuasan. Bahkan, dia berani bertanggung jawab atas jasa alternatif caleg tersebut. "Saya berani tanggung jawab, tapi percaya atau tidak terserah mereka. Semua yang saya tulis di brosur itukan fakta dan bisa ditanyakan ke orangnya langsung. Semua dari Allah dan saya sebagai perantara," ujar pria yang mengaku keturunan Brawijaya dan keturunan Nabi Muhammad SAW itu.

Dia pun mengimbau para kliennya untuk tidak membuang uangnya dengan beriklan di poster, stiker ataupun spanduk. Lebih baik, lanjut dia, uang tersebut diserahkan kepadanya. "Semua itu kan butuh duit, karena yang saya lakuin ini kerja, tapi dengan cara saya," tandasnya.
http://www.merdeka.com/politik/berta...a-ditawar.html

Paranormal Pun Ikut "Bertempur" Jelang Pemilu 2014
Minggu, 20 Oktober 2013 | 08:38 WIB


Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjadi wakil rakyat ternyata jadi impian. Lihat saja setahun jelang pesta demokrasi lima tahunan, Pemilu 2014, berbagai poster dan iklan para calon anggota legislatif, baik di tingkat pusat mau pun daerah telah memenuhi ruang publik. Bahkan, menjadi sampah visual. Persaingannya pun ketat. Bagi mereka yang tak siap bersaing sehat, sejumlah cara pun ditempuh demi meloloskan mimpi menjadi penghuni parlemen. Salah satunya: mendatangi paranormal! Tak percaya? Ini nyata.

Menjelang pemilu, "bisnis" paranormal pun semakin menggeliat. Pemicunya ya itu tadi, tak sedikit caleg memercayai kekuatan gaib bisa melanggengkan jalannya. Salah satu paranormal yang memiliki daftar klien premium adalah Ki Joko Bodo. Ia mengaku, sudah menjadi tradisi ketika menjelang pemilu, para caleg hingga calon presiden mendatanginya. Tujuan apalagi kalau bukan mencari jalan pintas mencari kemenangan.


Paranormal Ki Joko Bodo berpose saat menghadiri ajang penghargaan 'SCTV Music Awards 2011' di Pekan Raya Jakarta Hall D, Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (29/4/2011). KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

Ki Joko Bodo membuka praktik di rumahnya yang berornamen “unik” di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Berderet mobil-mobil mewah kerap silih berganti terlihat mendatangi rumah ini. “Dari pemilu-pemilu sebelumnya, sudah biasa caleg itu datang ke saya. Minta menang pasti lah. Nanti kalau capres juga biasanya ada yang datang. Sekarang juga sudah mulai pada datang,” ujar Ki Joko Bodo, beberapa waktu lalu, kepada Kompas.com.

Tak hanya pertempuran antarcaleg, menurut Ki Joko Bodo, paranormal yang bertugas "menggolkan" kliennya. Bahkan, terkadang ia harus berebut klien dengan paranormal lain. Untuk itu, dia mengaku menyiapkan fasilitas khusus kepada sang klien agar tidak berpindah ke paranormaanl lain. Sayangnya, Ki Joko tak mau mengungkap apa fasilitas khusus yang disebutnya tadi.

Paranormal yang juga politisi Partai Gerindra Permadi mengungkapkan, penggunaan jasa "orang pintar" yang dapat menggunakan "ilmunya" kerap terjadi menjelang pelaksanaan pemilu. Biasanya, penggunaan ilmu itu, termasuk santet, digunakan untuk menjatuhkan lawan-lawan politik. "Banyak kalau sudah mau pemilu sekarang ini. Orang-orang pada datang ke dukun untuk dibantu biar bisa menang pemilu," katanya.
http://nasional.kompas.com/read/2013...ng.Pemilu.2014

Memikat Para "Pemburu Kekuasaan" dengan Sederet Gelar
Rabu, 23 Oktober 2013 | 09:41 WIB



Rosyady, yang mengaku bisa meloloskan para caleg, capres, atau pejabat publik yang menggunakan jasanya.KOMPAS.com/SABRINA ASRIL

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak sedikit calon wakil rakyat yang mendatangi Desembriar Rosyady menjelang Pemilu 2014. Siapa dia? (Baca: Pria Ini Mengaku Bisa Loloskan Caleg hingga Capres). Rosyady adalah seseorang yang menyebut dirinya sebagai guru spirititual politik. Para calon wakil rakyat, calon presiden, ataupun calon pejabat publik lainnya, yang datang ke Rosyady, diberikan jaminan akan lolos sesuai harapan.

Ia tak menggunakan nama alias seperti paranormal lainnya. Untuk meyakinkan para calon kliennya, Rosyady "menjual" sederet gelar akademisnya. Dalam brosur praktik jasa untuk pengurusan caleg, pria kelahiran Malang itu mencantumkan namanya menjadi Ust DR H Desembriar Rosyady, SAg, SE, SH, MM, MBA. Ada enam gelar akademis yang menyertai nama Rosyady. “Saya cantumkan semua supaya orang itu percaya. Saya ini bukan pembohong, bisa dicek saya itu siapa,” kata Rosyady, saat ditemui di kantornya, kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, Senin (14/10/2013).

Rosyady mengatakan, gelar pertama didapatnya ketika menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi di Universitas Wijaya Putra tahun 1989. Menurutnya, setahun setelah lulus, dia dipercaya menjadi dosen dan memimpin tiga fakultas. “Semenjak sama saya, awalnya itu kampus mau ambruk jadi punya mahasiswa 700 orang. Jadi dosen, mahasiswa, dan pemimpinnya ya itu saya,” klaim Rosyady.

Selain menimba ilmu di Universitas Wijaya Putra, dia juga belajar di Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel dan lulus tahun 1990. Di sini, Rosyady mendapat gelar Drs. “Orang banyak nanya kok SE terus Drs, malah ngajar ngaji, akhirnya saya tulis saja SAg dulu kan masih Drs,” imbuhnya. Untuk gelar Sarjana Hukum didapat Rosyady dari Universitas Tri Tunggal. Gelar master di bidang manajemen didapatnya dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2000. Ia juga sempat menimba ilmu di West Coast Institute of Management and Technology Pert Western Australia Program dan mendapat gelar master of business administration (MBA).

Untuk gelar doktor diraih Rosyady dari Universitas Institut of Professional Management (UIPM) tahun 2002. Dengan mencantumkan banyak gelar, kata Rosyady, dia berusaha menunjukkan kepada kliennya bahwa ia jauh dari penggunaan ilmu hitam yang kerap digunakan paranormal lain. “Saya tidak pakai ilmu hitam seperti cara Islam saja,” sebut Rosyady.

Rosyady menyadari banyak yang tidak percaya kepadanya. Namun, ia tidak peduli. Jika ada klien yang meragukannya, ia pun mempersilakan agar klien itu segera mengambil kembali uang yang sudah dijaminkan ke bank sebagai tarif jasanya. “Kerjaan saya juga bukan jadi dukun saja, saya ini juga ceramah, jadi guru ngaji para pejabat. Saya juga yang menemukan metode belajar mengaji 2 jam di QLC (Quran Learning Center) di Buncit itu,” kata dia.
Rosyady mengaku bisa memuluskan langkah seorang caleg, calon gubernur, calon wali kota, calon lurah, hingga calon presiden. Dia mematok tarif yang cukup fantastis mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 1 triliun. Dia menjamin 100 persen orang tersebut bisa lolos terpilih.
http://pilkada.kompas.com/jatim/read....Sederet.Gelar

-----------------------------------

Logika sederhana saja, kalau si Dukun memang mampu meraih jabatan kursi Presiden, kenapa dia harus sulit-sulit jadi dukun segala? Kenapa kagak baca jopa-japi sendiri, lalu dia memenangkan Pilpres misalnya? Makanya, kalo masih ada pejabat yang percaya pada dukun yang seperti ini, itu bisa dipastikan kalau akalnya memang sudah mampet, kagak berfungsi lagi, alias idiot. Alangkah bahayanya kalau seorang idiot menjadi pemimpin di negeri ini

emoticon-Ngakak
0
2.3K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.