Bagi sebagian pria janggut merupakan sebuah perlambang kejantanan. Hanya saja dalam kasus Hans Steininger, janggut justru menjadi penyebab Ia harus menghembuskan nafas terakhirnya. Pada tahun 1567 terjadi sebuah kebakaran yang mengharuskan semua orang untuk lari dari tempat itu. Sayangnya karena terburu-buru, Hans lupa untuk mengikat janggutnya yang sepanjang 1,4 meter. Saat sedang berlari, ternyata janggut Hans terinjak oleh kakinya sendiri. Pria ini pun kemudian jatuh dan tersungkur dengan leher yang patah dan meninggal.
Spoiler for 2:
2. Karena Terlalu Banyak Makan
Di tahun 1771 seorang Raja Swedia bernama Adolph's Frederick menghadiri sebuah pesta yang menyediakan banyak sekali makanan penutup berupa lobster, kaviar, bir dan makanan mewah lainnya. Setelah asyik menyantap makanan, dia memutuskan mencoba sebuah semla (kue tradisional Eropa Utara) di dalam semangkuk susu panas. Mungkin karena merasa semla tersebut lezat, tidak tanggung-tanggung dia melahap hingga 14 semla. Sayangnya karena kebanyakan makan itu lah akhirnya dia meninggal.
Spoiler for 3:
3Karena Lupa
Pada tahun 1911 pengusaha wiski terkenal dari Tennessee yang bernama Jack Daniel sedang duduk di kantornya dan ingin membuka sebuah peti. Saat ingin membuka peti yang dikunci dengan menggunakan kombinasi tersebut ternyata dia lupa nomor kombinasinya. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya Jack merasa frustasi serta marah dan menendang peti tersebut hingga salah satu jarinya terluka. Ternyata luka tersebut kemudian mengalami infeksi dan akhirnya menyebabkan dia tewas.
Spoiler for 4:
4. Meninggal karena menahan buang air kecil
Tycho Brahe (1546-1601) adalah seorang ahli astronomi. Pada tahun 1601, ia sedang menghadiri jamuan makan besar yang sangat lama, di Praha (sekarang Ceko). Adat pada masa itu meyakini bahwa kabur di tengah jamuan makan, termasuk untuk buang air, adalah sangat tidak sopan. Akibatnya beliau terpaksa menahan buang air kecil selama jamuan. Kandung kemihnya melebar sampai ambang batas, dan terjadilah infeksi (sistitis) yang fatal. Beliau meninggal 11 hari kemudian.
Spoiler for 5:
5.Meninggal saat melawak
Shawn (1924-1987) sedang melawak tentang kampanye politik di Amerika Serikat. Setelah mengatakan “I will not lay down on the job!” (Saya tidak akan meletakkan jabatan!) ia langsung terbaring di lantai. Penonton mengira itu adalah bagian dari lelucon. Tapi karena ia tak bangun-bangun lagi, beberapa petugas panggung pun memeriksanya dan melakukan bantuan napas darurat. Tidak lama kemudian ia pun meninggal.
Spoiler for 6:
6. Meninggal saat siaran TV
Christine Chubbuck (1944-1974) merupakan satu-satunya reporter televisi yang meninggal di tengah siaran langsung televisi. Ia menembak kepalanya sendiri pada siaran Suncoast Digest (WXLT-TV) tanggal 15 Juli 1974 dengan revolver 38 mm. Chubbuck sebelumnya memang sudah bermasalah dengan depresi yang berlarut-larut.