Bandung - Tim SAR masih terus berusaha mencari keberadaan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) Joan Tobit Sigalingging (23) yang dikabarkan hilang sepekan lebih di Gunung Kendang, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Proses pencarian dipusatkan di puncak gunung tersebut.

Ketua Divisi Informasi Publik Tim SAR Pencarian Tobit, Arno Magrufi, mengatakan ketinggian puncak Gunung Kendang mencapai 2.600 mdpl. "Sejak kemarin pusat pencarian dilakukan di puncak gunung. Pencarian bisa segala penjuru arah. Serta mencari dari puncak ke arah bawah," jelas Arno saat ditemui di Posko Tim SAR, kampus ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Kamis (7/11/2013).

Disinggung apa alasannya terpusat di puncak gunung, Arno menyebutkan karena ditemukan sejumlah benda yang diduga kuat bekas pakai Tobit. Melihat tanda-tanda tersebut, kata Arno, Tim SAR meyakini mahasiswa jurusan Oseanografi angkatan 2008 tersebut memang sempat menginjakkan kaki di puncak Gunung Kendang.

"Di puncak gunung ditemukan kaleng minuman penyegar dan bekas bungkus mi instan. Temuan tersebut diperkuat juga karena ada saksi yang melihat Tobit membeli mi. Analisis kami, benda-benda itu milik Tobit, soalnya kondisinya belum lama. Kalau lama benda itu kotor," tutur Arno yang satu jurusan dan angkatan di ITB dengan Tobit.

Ditemukan juga jejak sepatu milik Rendy yang dipinjam Tobit saat mendaki di ketinggian 2.100 mdpl, serta terdapat pohon yang patah yang diduga bekas tebasan Tobit untuk membuka jalur pendakian. "Gunung Kendang itu enggak ekstrem, tapi hutannya lebat," jelasnya.

Menurut Arno, sebanyak 50 Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) dari sejumlah kampus di Kota Bandung yang tergabung Tim SAR dikerahkan mencari Tobit. Selain itu pencarian turut dibantu puluhan orang dari Basarnas, Wanadri, BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat setempat.

Hingga pukul 15.00 WIB, belum ada informasi perkembangan terbaru yang disampaikan Tim SAR di lokasi Gunung Kendang. Proses pencarian Tobit masih nihil.

"Harapan kami tetap optimistis, teman kita bisa ditemukan. Mohon didoakan," ucap Arno.