Pengguna Windows masa kini banyak yang tidak mengetahui mengapa drive yang ada di komputer atau notebooknya dimulai dari drive C: yang biasanya digunakan untuk instalasi sistem operasi Windows. Lalu dimana drive A: dan B:? Drive A: dan B: tidak akan pernah muncul jika kita tidak memasang floppy drive.

Floppy drive adalah sebuah drive yang berfungsi untuk membaca media penyimpanan berupa disket. Drive A: biasanya digunakan oleh floppy drive atau disket berukuran 3,5 inci yang saat ini telah telah punah. Disket sendiri adalah sebuah media penyimpanan masal lalu yang pernah populer.

Lalu bagaimana dengan drive B:? Sama dengan drive A:, drive B: juga merupakan floppy drive untuk membaca disket yang berukuran lebih besar, yakni 5,25 inci. Drive B: ini telah punah lebih dulu dari Drive A:.

Penggunaan floppy disk atau disket ini sangat populer di kalangan pengguna komputer era 90-an yang sebagian besar masih menggunakan sistem operasi DOS (Disk Operating System) dan komputer saat itu belum dilengkapi dengan hard disk.

Komputer saat itu biasanya memiliki dua floppy drive dengan fungsi yang berbeda, yakni yang satu untuk booting sistem operasi dan menjalankan program umum dan yang satunya lagi digunakan untuk menjalankan program yang spesifik atau untuk menyimpan data.

Ketika hard disk mulai populer digunakan, maka separtisi hard disk akan dimulai dengan drive letter C: karena drive letter A: dan drive letter B: telah digunakan untuk floppy drive.

Saat ini floppy drive telah punah dan digantikan oleh media penyimpanan yang lebih canggih dan praktis, sebut saja DVD, CD, flash disk, Blue-Ray, dan hard disk eksternal. Meski floppy drive telah punah, hard disk tetap dimulai dari drive C: dengan alasan kompatibilitas.