RIPSteveJobsAvatar border
TS
RIPSteveJobs
Koruptor Ini Ditangkap Oleh Sahabatnya Sendiri !


TEMPO.CO, Jakarta - Kisah masa remaja mereka bak cerita Lima Sekawan karya Enid Blyton. Heru Sulastyono, Agung Setia Iman Efendi, dan tiga kawannya selalu bersama ke mana-mana. Mereka bermain bola, mengerjakan tugas kelompok belajar, bermain musik, berlatih kempo hingga berkelahi bersama-sama.



“Pernah kami sama-sama saling membantu berkelahi dengan geng lainnya di lapangan,” kata Agung, polisi berpangkat komisaris besar dan menjabat Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Badan Reserse Kriminal Polri kepada Tempo.

Mereka memang tinggal berdekatan di Kelurahan Kalianget, Wonosobo, Jawa Tengah. Bahkan, Heru dan Agung teman satu sekolah sejak SD hingga SMA. Mereka sama-sama sekolah di SD Negeri 1 Wonosobo, SMP Negeri 1 Wonosobo, dan SMA Negeri 1 Wonosobo. Sewaktu SMA, mereka duduk sebangku. “Mereka selalu tampak akur,” kata kakak kandung Agung, Hisnu Soebiyakto.

Ketika lulus SMA, Heru dan Agung berpisah. Heru masuk Universitas Diponegoro Semarang pada 1985 dengan jurusan Teknik Kimia. Sementara Agung masuk Akademi Polisi di Magelang. “Sejak itu saya tak pernah lagi bertemu Heru,” kata Agung.

Mereka bertemu kembali pada Selasa pekan lalu di rumah kediaman Heru di Kompleks Sutera Renata, Alam Sutera Serpong, Tangerang, Banten. Kali ini sebagai lawan

Agung menangkap Heru, 46 tahun, yang menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Ekspor Direktorat Teknis Kepabeanan Bea Cukai dengan tuduhan menerima dugaan suap sebesar Rp 11 miliar dari pengusaha ekspor-impor, Yusran Arief. Heru juga ditahan dengan sangkaan melakukan pencucian uang dalam bentuk polis asuransi (baca pula: Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru).

Sebagai pegawai eselon III dengan gaji Rp 2,9 juta dan bila termasuk tunjangan menjadi sekitar Rp 20 juta sebulan, kekayaan Heru sungguh mencurigakan. Selama periode 2010-2012, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat transaksi di rekening Heru mencapai Rp 60 miliar. Dari laporan PPATK inilah, kepolisian membidik Heru sejak tiga tahun lalu.

Sementara itu dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) pada 22 Juni 2011, Heru melaporkan kekayaan hanya Rp 1,2 miliar dan US$ 20 ribu. Padahal, kekayaan Heru yang tak dilaporkan dengan rumah tersebar di empat kota: Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Wonosobo, Jawa Tengah.

sumber
0
1.9K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.