Hingga hari ini, berita tentang demo buruh yang menuntut kenaikkan UMR untuk tahun 2014 mendatang masih hangat diperbincangkan di berbagai media. Menurut perhitungan yang mereka lakukan, katanya mereka tahun depan seharusnya digaji IDR 3,7 juta. Kalau dilihat dari sudut pandang mahasiswa, ane sendiri merasa kalau nilai UMR segitu belumlah pantas bagi para buruh.
Kemungkinan besar, di balik ini semua ada oknum-oknum tertentu yang mengompori para buruh untuk melaksanakan tuntutan semacam ini. Ane gak habis pikir, mereka yang rata-rata tingkat pendidikannya terbatas kok nuntutnya tinggi ya? Kalau seandainya mereka mau meningkatkan kualitas diri mereka dalam bekerja, UMR 3,7 ane rasa pantaslah buat mereka. Tapi kalau dipikir pikir lagi, mereka menuntut UMR segitu karena tuntutan biaya KEBUTUHAN hidup atau tuntutan biaya GAYA hidup?
Dengar dengar, ada salah satu buruh yang lagi kredit motor besar yang notabene harganya bisa buat beli mobil bekas diwawancara. Dia bilang gajinya sudah habis habisan untuk kredit motor itu. Dia berharap tidak perlu lagi kerja lembur untuk mendapatkan gaji senilai itu.

Jadi, semua ini karena tidak mau bekerja keras kan? padahal kalau lembur seperti juga yang biasa dilakukan oleh pegawai pegawai kantoran, gaji yang mereka dapatkan bisa lebih dari mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Ane benar-benar khawatir gan. Kalau UMR buruh dinaikkan segitu, nanti biaya produksi jadi naik. Dengan naiknya biaya produksi, harga barang barang akan meningkat. Kalau harga barang jadi tinggi, kebutuhan biaya hidup juga ikut naik. Lalu, apa saat itu mereka akan kembali berdemo demi kenaikkan UMR lagi? Apakah gaji para pegawai juga bisa ikut naik? Bagaimana nanti nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing? Memiliki standar UMR yang terbilang mahal apakah tidak membuat para investor merasa ngeri untuk menanamkan modal di Indonesia? Kalau para inverstor kabur dan banyak perusahaan yang jadi bangkrut karena tingginya biaya operasional, bukankah tingkat impor barang ke Indonesia akan semakin tinggi? Mau jadi apa negara ini?
Gaji awal pegawai kantoran pun belum tentu 3,7juta. Apa lebih baik orang orang beralih pekerjaan untuk menjadi buruh? Kok susah susah cari ilmu dapat gaji awalnya setara buruh? Kalau pegawai demo UMR juga gara gara merasa tidak adil, bagaimana nasib operasional perusahaan?

Oke. Semua jadi serumit itu. Mau demo? Think again.

[Priska Liadi, 21, Mahasiswi]