Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

p3aceAvatar border
TS
p3ace
p3ace notes
Bayi Ini Meninggal di Depan Loket karena Ditolak Rumah Sakit

Kamis, 31 Oktober 2013 14:18 WIBhttp://www.tribunnews.com/regional/2013/10/31/
p3ace notes

TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Seorang bayi berusia dua bulan bernama Naila, putri dari pasangan Mustari dan Nursia, warga Kabupaten Pinrang, meninggal di pangkuan ibunya, Rabu (30/10/2013).
Diduga, Naila meninggal karena terlambat mendapat pertolongan saat akan berobat di Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Pinrang.
Naila terlambat mendapat perawatan medis karena proses administrasi yang berbelit-belit. Padahal, kala itu Naila sudah membutuhkan bantuan darurat karena napasnya yang tersengal-sengal.
Belum lengkapnya berkas keterangan sebagai warga miskin menjadi alasan perawat setempat menolak memberi layanan kesehatan. Sebelumnya, Naila sempat diperiksa di Puskesmas Lampa sebelum dirujuk ke RS tersebut.
"Saya ke rumah sakit karena rujukan puskesmas. Saya juga sudah serahkan KTP dan surat rujukan dari puskesmas, tapi oleh pihak rumah sakit dimintai lagi surat keterangan lahir. Saya sudah minta supaya anak kami diperiksa dulu sambil menunggu surat lahirnya karena jarak rumah kami dengan rumah sakit sangat jauh," kata Mustari, Kamis (31/10/2013) siang.
Warga Dusun Patommo, Desa Kaliang, Kecamatan Duampanua, ini mengaku bahkan sempat berdebat dengan pihak rumah sakit. Sementara bayinya sudah dalam keadaan lemas.
"Anak saya meninggal di pangkuan ibunya, saat saya masih berdebat di loket rumah sakit dengan petugas setempat agar membantu perawatan anak kami," kata Mustari lirih.
Ayah korban sempat mengamuk dan membanting berkas yang ditolak petugas rumah sakit di depan loket layanan. "Saya putus asa dan membawa pulang putri kami yang sudah meninggal untuk kami kebumikan," ujarnya.


p3ace notes
p3ace notes
Bayi Naila Meninggal Karena Lambat Penanganan
Jumat, 1 November 2013 02:13 WIBhttp://www.tribunnews.com/regional/2...bat-penanganan

TRIBUNNEWS.COM, PINRANG -- Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Pinrang drg Sitti Hasnah Syam MARs, kepada Tribun, mengkonfirmasikan keterlambatan pelayanan dan kekeliruan rujukan dari dokter puskesmas menjadi salah satu penyebab meninggalnya bayi Naila Mustari.
"Kita belum periksa, sebab meninggal saat antre di depan loket. Tapi kita menduga, dia meninggal karena jadi suspect infeksi pernafasan dan paru-paru," kata Hasnah.
Hasnah yang saat kejadian tengah berada di luar rumah sakit, mengkonfirmasikan pernyataan Kepala Bidang Pelayanan RSU Lasinrang dr A Rivai, Kamis (31/10), menyebtkan, layanan terlambat dan berbelit, karena rujukan dari dokter Puskesmas Lampa, langsung ke polianak, bukan ke unit gawat darurat, tempat dimana pasien yang alami sesak nafas akut atau kondisi darurat dirujuk.
"Mestinya rujukan yang diberikan, ditujukan ke UGD karena kondisi bayi tersebut sudah kritis," katanya.
Ini adalah insiden kedua bayi meninggal di RSUL Pinrang, dalam sebulan terakhir. Akhir September lalu, tepatnya Kamis (26/9/2013), bayi yang baru lahir dari Nurwahidah, warga Desa Bungin, Pinrang, juga meninggal dengan kondisi mengenaskan setelah kepala terlepas dari badan.
Ibu si Wahidah, juga adalah pasien Jamkesmas dan dirujuk ke RSUD Lasinrang Kamis, 26 September sekitar pukul 11 00 Wita. Bayi di perut ibunya sudah dalam posisi partum 1 jam 20 derajat (partum pukul 10.00 di Puskesmas Bunging). Ibu bayi mengalami distosia dengan usia kehamilan antara 28-29 minggu (6-7 Bulan).
Informasi lain yang diperoleh selama kehamilan, Nurwahida, orangtua bayi malang itu, hanya sekali melakukan pemeriksaan di puskesmas.
Belum lengkapnya berkas keterangan sebagai warga miskin menjadi alasan perawat setempat menolak memberi layanan kesehatan. Sebelumnya, Naila sempat diperiksa di Puskesmas Lampa sebelum dirujuk ke RS tersebut.

p3ace notes
p3ace notes
Bayi Meninggal di Depan Loket, Kepala RS Terancam Dipecat
Jumat, 1 November 2013 17:07 WIB http://www.tribunnews.com/regional/2...rancam-dipecat

TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR, - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Rahmat Latief memastikan meninggalnya bayi Naila di depan loket RSU Lasinrang disebabkan kelalaian petugas. Atas kejadian itu, Dinkes mengancam akan memberhentikan petugas loket di RSU Lasindrang.
"Tidak ada alasan mengatakan administrasi atau prosedur. Dalam surat peraturan Gubernur, (dalam keadaan darurat) surat rujukan diabaikan. Termasuk juga soal pembayaran. Yang terpenting, selamatkan nyawa dulu, baru administrasi menyusul. Jadi otomatis, meninggalnya bayi depan loket disebabkan human error," kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/11/2013).
Meski begitu, lanjut Rahmat, pihaknya tetap melakukan peninjauan ke RSU Lasinrang. Setelah ditemukan kesalahan, pihaknya akan menerbitkan hasilnya dan diserahkan ke Bupati Pinrang.
"Kita akan selidiki untuk memastikan penyebab meninggalnya pasien bayi. Nanti hasilnya kita serahkan kepada pengambil keputusan tertinggi wilayah, yakni Bupati. Jelas petugas maupun kepala RSU Lasinrang akan diberi sanksi karena kelalaiannya. Adapun sanksi terberat diberikan yakni, pemberhentian," tegasnya.
Sebelumnya telah diberitakan, Kepala Bidang Pelayanan RSU Lasinrang Pinrang dr Rivai, Kamis (31/10/2013) kemarin mengaku bahwa tidak dilayaninya bayi Naila oleh pihak rumah sakit lantaran surat rujukan yang diberikan Puskesmas Lampa ditujukan ke Poli Anak.
"Mestinya rujukan yang diberikan, ditujukan ke UGD karena kondisi bayi tersebut sudah kritis. Kami memberi pelayanan sesuai prosedur yang ada," katanya.
Diketahui, bayi Naila adalah pasien yang ditolak petugas Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan pada Rabu (30/10/2013). Dia meninggal di pangkuan ibunya depan loket pendaftaran rumah sakit karena terlambat mendapatkan penanganan. Bayi berusia dua bulan ini merupakan putri pasangan Mustari dan Nursia asal Dusun Patommo, Desa Kaliang, Kecamatan Duampanua.
Bayi malang itu meninggal saat sang ayah sedang berdebat dengan petugas rumah sakit lantaran perawatan Naila ditolak dengan alasan berkas keterangan tanda lahir bayi tersebut tidak lengkap. Naila didiagnosis sebagai pasien terduga gangguan pernapasan.


p3ace notes
p3ace notes

Bayi Meninggal di Depan Loket, DPR: RS Harus Tanggung Jawab
Sabtu, 2 November 2013 07:53 WIB http://www.tribunnews.com/regional/2...tanggung-jawab


Tribunnews.com, JAKARTA - Komisi IX DPR RI yang membidangi masalah Kesehatan dan Tenaga Kerja sangat prihatin dengan kejadian meninggalnya bayi Naila Mustari (2 bulan, 10 hari) di depan loket Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), Rumah Sakit Umum Lasinrang, Pinrang.

"Kalau benar itu yang terjadi, maka direktur RSU itu harus bertanggungjawab," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nova Riyanti Yusuf, ketika dikonfirmasi Tribunnnews.com, Sabtu (2/11/2013).

Menurut Nova ini disebabkan di dalam UU Kesehatan dan UU Rumah Sakit jelas ditegaskan bahwa dalam kasus gawat darurat penanganan pasien harus diutamakan dan tidak boleh meminta uang muka, apalagi sekedar kelengkapan administrasi berupa sepucuk surat kelahiran. "Terlebih sang bayi tersebut sudah dilengkapi dengan rujukan dari Puskesmas asal," kata politisi Demokrat ini.

Dia tegas meminta Kementerian Kesehatan untuk menyelidiki kasus tersebut dan memberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Dalam waktu dekat harus sudah ada kejelasan tentang kasus ini," kata dia.

Kasus Naila sejak kemarin bikin gempar dunia kesehatan di Indonesia. Bayi berusia 2 bulan 10 hari ini meninggal di pangkuan orang tuanya di depan loket Jakesda Rumah Sakit di Pinrang Sulawesi Selatan karena tidak cepat mendapat pertolongan dokter dan perawat rumah sakit.
Pasalnya Ayah Naila Mustari mengaku hampir dua jam mengurus permasalahan administrasi manajamen rumah sakit melayani anaknya yang saat itu sudah sekarat.

p3ace notes
p3ace notes

Menkes: Dua Versi Meninggalnya Bayi Naila
Sabtu, 2 November 2013 04:09 WIB http://www.tribunnews.com/regional/2...nya-bayi-naila
p3ace notesp3ace notes
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengaku memberikan perhatian terhadap kasus meninggalnya Naila. Namun dirinya mendapatkan informasinya yang berbeda dengan yang dipemberitaan.
Nafsiah, di kantor Kementerian Kesehatan, Jumat siang mengatakan, saat bayi berada di Puskesmas untuk dirujuk ke RSUD dan ditawarkan menggunakan ambulance, orangtua Naila menolaknya.
"Orangtua menolak maupun pakai mobil sendiri (mobil pribadi tetangganya). Mestinya kalau menggunakan ambulance dengan sirine bisa langsung masuk IGD dan surat2 diatur di belakang. Tapi kalau diantar menggunakan mobil pribadi bisa terlambat," kata Nafsiah Mboi.
Meski demikian, tidak bisa mengatakan mengapa meninggal karena perlu dilakukan audit. Tapi sebenarnya kalau puskesmas menawarkan ambulance berarti anaknya gawat lebih baik ambulance.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, anak tersebut meninggal dunia sebelum masuk rumah sakit. Artinya meninggal dunia dalam perjalanan dari Puskesmas-RS jaraknya 20 kilometer.
Sesampainya di rumah sakit, saat akan dilakukan ceking pertama, anak masih dalam gendongan ibunya, tapi dokter mau periksa tapi ibunya mengatakan anaknya sudah meninggal dunia.
"Kalau ada versi lain yakni meninggalnya di rumah sakit nanti kita lakukan audit untuk mengetahui cerita sebenarnya," katanya Menkes. (Eko Sutriyanto)

p3ace notes
p3ace notes
Versi Ayah Korban - reportase Merdeka.com

Tragis, bayi Naila meninggal saat tunggu antrean nomor 115 di RS
Reporter : Andi Angelina | Jumat, 1 November 2013 15:12 merdeka.com/peristiwa/tragis-bayi-naila-meninggal-saat-tunggu-antrean

Merdeka.com - Malang benar bayi Naila. Dia mengembuskan napas terakhir karena tak segera mendapatkan pertolongan dari Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Pinrang. Padahal sakit sesak napas yang dideritanya sudah cukup memprihatinkan.

Cerita pilu itu bermula ketika Naila yang baru berusia dua bulan sepuluh hari mendadak sesak napas, sejak Senin 28 Oktober lalu. Melihat kondisi buah hatinya tak kunjung membaik, Mustari dan Nursia lantas berpikir membawa Naila berobat.

Karena keterbatasan biaya, mulanya Naila hanya diperiksa seorang bidan di dekat tempat tinggal mereka di Dusun Patommo, Desa Kaliang, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Karena melihat kondisi Naila, si bidan meminta Mustari dan Nursia membawa ke Puskesmas Lampa, yang ada di perkampungan mereka.

Naila dibawa ke puskesmas, pada Rabu pagi (30/10). "Sampai di sana, diperiksa sama dokternya tapi tidak dikasih pertolongan apapun malah dikeluarkan surat rujukan ke Rumah Sakit Umum Lasinrang, Pinrang," cerita Mustari kepada merdeka.com, Jumat (1/11).

Akhirnya, mereka menuruti rujukan itu. Dalam keadaan sekarat tanpa bantuan tabung oksigen, bayi itu dibawa menggunakan mobil pribadi milik tetangga Mustari.

"Jarak dari puskesmas ke rumah sakit sekitar 30 menit," ungkapnya.

Sesampainya di rumah sakit, Mustari malah disuruh ikut mengambil nomor antrean. Padahal kondisi Naila semakin menurun.

"Saya sudah mohon-mohon anak saya duluan, saya bilang kondisi anak saya sudah parah, saya bilang kasihani kami, tapi petugas loket bilang nggak bisa begitu harus tetap mengantre. Akhirnya saya ambil antrean, nomor 115. Sementara yang diperiksa baru antrean 95," keluh pria yang berprofesi sebagai petani ini.

Melihat kondisi Naila semakin memburuk, Mustari kembali mendatangi loket dan meminta diberikan prioritas. Tapi malah ditanya segala macam surat menyurat yang menerangkan Mustari berasal dari keluarga miskin.
"Ditanya kartu keluarga, tapi saya bilang di Lampa. Saya bilang tolong dulu anak saya, kalau sudah nanti pasti saya ambil surat-surat itu. Tapi mereka menolak," tambahnya.

Tak kunjung mendapat pertolongan karena berbagai persyaratan administrasi harus dipenuhi, akhirnya Naila yang terbaring lemah di pangkuan ibunya mengembuskan napas terakhir.

"Sekitar dua jam habis waktu ngurus surat-surat, sekitar pukul 10 lewat, Naila meninggal. Saat itu baru ada suster menolong, ya mau apa lagi," pungkasnya.

Oleh rumah sakit, Mustari hanya diberi jatah ambulans untuk membawa jenazah putri kecilnya pulang ke rumah untuk dimakamkan.
"Naila sudah dimakamkan Zuhur kemarin," tandasnya.
p3ace notes
p3ace notes
Diubah oleh p3ace 02-11-2013 18:18
0
4.7K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buat Latihan Posting
Buat Latihan PostingKASKUS Official
35.6KThread1.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.