Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Z0mbyAvatar border
TS
Z0mby
Tolong Satwa Liar yang Diperjualbelikan Juga, Pak Jokowi...
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memunculkan larangan topeng monyet. Alasannya, keberadaan atraksi ini dinilai telah menyakiti primata tersebut. Jokowi pun menyerukan bahwa Jakarta akan bebas topeng monyet pada 2014 mendatang.

Berangkat dari persoalan tersebut, terpikir bagaimana dengan keberadaan pasar yang memperjualbelikan hewan ataupun beragam satwa yang dapat ditemukan di kawasan di Jakarta. Sebut saja Pasar Burung di Pramuka, Matraman dan Pasar Hewan di Jatinegera, di wilayah Jakarta Timur. Dua pasar tersebut memperjualbelikan beragam unggas dan hewan ataupun primata lainnya. Hewan di dua pasar ini ditempatkan dalam kandang, lalu dipajang untuk menarik minat para pembeli.

Koordinator Organisasi pencinta binatang Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Femke den Hass menilai, perdagangan burung di pasar yang ada di Jakarta sarat pelanggaran. "Kalau pasar burung yang ada di Jakarta adalah pusat perdagangan ilegal. Dengan adanya pasar itu, sama saja dengan membiarkan perdagangan ilegal terjadi, dan satwa liar diperdagangkan," kata Femke, saat dihubungi, Kamis (24/10/2013).

Ia menuturkan, penjualan satwa tersebut di pasar-pasar sama saja membiarkan risiko tertularnya penyakit pada masyarakat. Burung yang ditempatkan di dalam kandang dalam jumlah banyak, menurutnya, telah merusak sayap burung. Selain itu, kotoran hewan yang jatuh dari suatu kandang ke kandang lainnya dan penempatan hewan di satu kandang memudahkan munculnya penyakit.

Dia menilai, tak ada investasi pedagang untuk masalah kesehatan hewan. "Itu sama seperti bom waktu. Penyakit flu burung, tuberculosis, sudah jelas. Apalagi begitu banyak satwa dikumpulkan di tempat kecil yang menyebabkan sakit dan stres," ujar Femke.

Dia menyebutkan, di Pasar Jatinegara juga terdapat hewan terlindungi jenis Kukang yang diperjualbelikan. Selain itu, ada elang bondol yang merupakan maskot Ibu Kota, yang terancam punah diperjualbelikan. Primata monyet pun tak lepas dari perhatiannya.

Femke mengatakan, untuk menangkap bayi monyet yang dijual di pasar, induknya mesti dibunuh. "Hanya 50 persen yang sampai pasar. Sisanya yang mati di pasar diberi buat pakan elang," ujar Femke.

Dia menilai perlu ada kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk menangani pasar hewan di Ibu Kota. Selama masih diperdagangkan, lanjutnya, itu merupakan ancaman besar terhadap hewan.

Sejak tahun 2003, pihaknya sudah melaporkan berbagai temuan. Tahun 2006, sempat dilakukan penyitaan terhadap hewan yang diperdagangkan. "Tahun 2007 sudah tidak ada penyitaan dan dibiarkan. Ini suatu kegagalan," katanya.

Pantauan Kompas.com di Pasar Burung Matraman, sejumlah unggas yang diperjualbelikan dapat dengan mudah ditemui di sana. Tupai dan kucing anggora dipajang dalam kandang yang sempit. Sedangkan di Pasar Hewan Jatinegara, terpajang iguana, kukang, bayi landak, kuskus, kelelawar, dan juga beberapa jenis monyet abu-abu dan monyet hitam.

http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Ktswp

versi nasbung:
ngurus org aja sulit,eh urus monyet.skrg sodara laennya ikutan minta diperhatiin dah.burung,kucing,anjing ,dkk ...nanti apalagi?ikan?
versi nastak:
gubernur yg dulu ga atur sih jadinya begini dah...
mari kita tegakan hak asasi hewan emoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakak

tujuannya bner juga sih biar mengurangi efek penyakit menular dari hewan yg tidak terawat ke manusia.yg penting mesti diawasin ketat.tapi kayanya mustahil....cuman, ngurusin banjir macet aja blon beres.
dan rasanya masi byk perdagangan manusia di jkt cuma ga terexpos.
Diubah oleh Z0mby 25-10-2013 03:45
0
1.7K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.