Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

teruterubozhuAvatar border
TS
teruterubozhu
Indonesia migrasi tv analog ke tv digital
Indonesia memasuki era TV Digital
Posted by tvdigital on July 25th,
2013

INDONESIA mulai memasuki era
penyiaran TV Digital terestrial free-
to-air . Sistem penyiaran televisi
digital ini mampu memancarkan
sinyal gambar dan suara dengan
kualitas penerimaan yang lebih
tajam serta jernih di layar TV
dibandingkan siaran analog.
Sejak akhir 2012, infrastruktur TV
Digital sudah mulai dibangun dan
dioperasikan oleh penyelenggara
multipleksing swasta di Jawa dan
Kepulauan Riau. Konten siaran
dalam format digital pun sudah
dapat dinikmati masyarakat di
wilayah ini. Daerah lain akan
menyusul secara bertahap, seperti
Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan
Timur dan Kalimantan Selatan.
Pada masa transisi, sinyal analog
dan digital dipancarkan secara
bersamaan yang dikenal dengan
masa simulcast. Selain untuk tetap
menjamin hak masyarakat
mendapatkan informasi melalui
media TV, tujuan masa transisi
adalah agar masyarakat mulai
melakukan peralihan ke siaran
digital. Pada periode ini masyarakat
juga bisa melihat perbedaan kualitas
siaran analog dan digital.
Tanpa harus membeli pesawat TV
baru, masyarakat dapat menikmati
konten siaran format digital dengan
cara menambahkan perangkat
converter (yang disebut set top box )
pada pesawat TV lama. Set top box
(STB) adalah alat bantu penerima
siaran digital yang berfungsi
mengkonversi dan mengkompresi
sinyal digital sehingga dapat
diterima pada pesawat TV analog.
STB sebagai receiver sinyal digital
harus memiliki standard yang sama
dengan sistem pemancar
( transmitter), yaitu DVB-T2. Standard
ini diadopsi Indonesia sejak 2012,
menggantikan standard DVB-T (2007)
sebagai standard penyiaran TV
Digital terestrial penerimaan tetap
free-to-air atau tidak berbayar.
Salah satu perbedaan antara siaran
TV analog dan digital adalah pada
pemanfaatan spektrum frekuensi
radio sebagai sumber daya alam
yang sangat terbatas. Pada sistem
penyiaran TV analog, satu kanal
frekuensi digunakan untuk
menyalurkan satu program siaran TV.
Sementara pada sistem penyiaran
digital DVB-T2, satu kanal frekuensi
mampu membawa hingga 12
program siaran standard definition
(SDTV). Artinya, terjadi inefisiensi
penggunaan spektrum frekuensi
radio pada sistem analog.
Sebaliknya, terdapat optimalisasi
pemanfaatan kanal frekuensi pada
sistem digital.
Pada penyiaran TV Digital, kualitas
gambar dan suara jauh lebih baik
dibandingkan siaran analog. Hal ini
dikarenakan pancaran sinyal digital
relatif stabil dan tidak menurun.
Juga siaran TV Digital hanya
mengenal kondisi diterima (1) atau
tidak diterima (0) sinyal. Selama
sinyal bisa diterima receiver, gambar
dan suara konten siaran dapat
dinikmati. Sedangkan pada siaran TV
analog, kualitas sinyal cenderung
menurun ketika lokasi penerimaan
semakin jauh dari titik transmisi
sehingga menimbulkan noise atau
‘bersemut’. Selain itu juga rentannya
sinyal siaran analog terhadap
gangguan cuaca.
Membangun jaringan infrastruktur
TV Digital memang membutuhkan
investasi yang besar. Operator
multipleksing TV Digital harus
membangun infrastruktur di wilayah-
wilayah layanan dalam zona
layanannya sesuai komitmen pada
saat seleksi penyelenggaraan
multipleksing . Namun infrastruktur
eksisting dapat tetap dimanfaatkan
seperti bangunan, SDM dan lain-
lain. Nantinya operator
multipleksing tersebut dapat
menyewakan sebagian kapasitas
yang dimilikinya kepada lembaga
penyiaran yang menyediakan
program siaran.
Jadi, penyedia konten tidak harus
membangun infrastruktur sendiri
semacam pemancar, antena, tower,
dan sebagainya. Penyedia konten
cukup menyewa slot siaran sesuai
ketentuan kepada operator
multipleksing untuk menyalurkan
konten siarannya kepada masyarakat
di suatu wilayah. Model bisnis ini
merupakan ketentuan yang telah
ditetapkan pemerintah dengan tetap
mengedepankan prinsip open access
dan non discriminatory antara
penyelenggara jaringan dengan
penyedia konten siaran.
Proses transisi dari analog ke digital
menuju pada saat dihentikannya
siaran analog (analog switch-off ).
Analog Switch Off (ASO) sudah
dilakukan secara total di banyak
negara, antara lain Amerika Serikat
(12 Juni 2009), Jepang (24 Juli 2011),
Kanada (31 Agustus 2011), Inggris
dan Irlandia (24 Oktober 2012),
Australia (2013). Indonesia
menetapkan ASO secara nasional
pada 2018. Namun demikian, ASO
akan dilakukan sebelumnya secara
bertahap di kota-kota besar yang
telah lebih dulu tercover siaran TV
Digital. Seperti kota-kota di Jawa,
rencananya ASO dilaksanakan pada
2015 setelah hampir seluruh
populasi terjangkau dan sudah
menonton siaran digital.
Berjalan mulus tidaknya proses
migrasi hingga ASO tergantung pada
dukungan seluruh pemangku
kepentingan. Kesadaran masyarakat
mau membeli STB sendiri untuk
berpindah dari menonton siaran TV
analog ke digital sangatlah penting.
Operator multipleksing TV Digital
memang menyediakan STB sebagai
bentuk komitmennya mendukung
program migrasi sistem penyiaran
dari analog ke digital. Namun
jumlahnya terbatas dan
pembagiannya juga membutuhkan
waktu yang cukup lama serta kriteria
penerima harus sesuai ketentuan.
Pemerintah juga mendorong
pabrikan set top box lokal untuk
memproduksi STB yang berkualitas
dengan harga jual terjangkau
masyarakat luas.
Pemerintah memiliki peran bukan
hanya sebagai regulator tetapi juga
melakukan sosialisasi TV Digital.
Pemerintah telah melakukan
sosialisasi dan menyiapkan berbagai
sarana untuk membangun awareness
dan kesiapan masyarakat menyambut
era penyiaran TV Digital. Billboard
TV Digital sudah tersebar di
beberapa kota besar, seperti Jakarta,
Bandung dan Surabaya. Sosialisasi
juga dilakukan melalui media sosial
twitter dengan mem- follow
@TVDigital_IDN juga Fan Page
Facebook TVdigital.Kominfo . Selain
itu, sudah beroperasi selama 24 jam
layanan call center Halo TV Digital di
nomor 500801 untuk melayani
masyarakat yang ingin mengetahui
lebih lanjut tentang program TV
Digital. (info)

sumber : tvdigital.kominfo.go.id/?p=130#more-130
0
2.8K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.