Sebuah gol "hantu" tercipta di pertandingan Bundesliga antara tuan rumah Hoffenheim melawan Bayer Leverkusen. Bahkan si "pencetaknya", Stefan Kiessling, merasa kebingungan.

Di menit 70 pertandingan, Sabtu (19/10/2013) dinihari WIB, di kotak penalti lawan Kiessling menyundul umpan silang seorang rekannya. Tapi sundulannya menyamping gawang.

Kiessling pun bereaksi kecewa karena tahu upayanya itu tidak membuahkan gol. Akan tetapi, sejurus kemudian wasit Felix Brych menyatakan gol. Kiessling sempat tampak kebingungan, tapi rekan-rekannya kemudian menghampirinya dan merayakan gol tersebut walaupun seperti setengah hati.

Dalam tayangan ulang terlihat sangat jelas bola menyamping gawang Hoffenheim. Sial untuk tuan rumah, bola menyusup melalui sebuah lubang jaring dan masuk ke dalam gawang.



Gol itu adalah yang kedua yang dibuat Leverkusen ke gawang Hoffenheim, yang hanya berhasil membalasnya satu kali di menit-menit terakhir babak kedua. Kalah 1-2 dan terutama gara-gara gol hantu itu, kubu Hoffenheim akan meminta pertandingan diulang.

"Kami pasti akan meminta replay! Pemain-pemain Leverkusen saja tidak merayakannya. Ini skandal," cetus direktur olahraga Hoffenheim, Alexander Rosen.

Kubu Leverkusen pun merasa tidak enak dengan kontroversi itu.

"Saya lihat rekamannya sehabis itu, bola memang menyamping gawang. Waktu masih pertandingan saya memang merayakannya, tapi itu 'kan spontan saja. Agak tidak mengenakkan menang seperti itu," tutur pelatih Sami Hyypia.

"Awalnya aku pikir tidak gol, tapi kemudian rekan-rekan datang kepadaku untuk merayakannya," timpal Kiessling kepada Sky Sports Deutschland. Apakah ia meminta wasit menganulir keputusannya, itu tidak dijelaskan.

Bagaimana penjelasan si wasit, yang ketika pertandingan selesai dicemooh oleh para suporter tuan rumah. Ia mengakui kesalahannya itu, tapi memiliki alasan kenapa melakukannya.

"Pandangan saya memang kurang jelas, tapi reaksi para pemain jelas. Tidak ada pemain yang mengatakan kepada saya bahwa bola tidak masuk. Buat saya, memutuskan sebuah gol yang tidak ada itu bukanlah situasi yang bagus," tutur Brych, dikutip dari Reuters.

sumber: detikcom