Profil Trio Pengusaha Indonesia Pemilik Inter
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta -Erick Thohir, pengusaha asal Indonesia, telah resmi menjadi pemilik klub Italia, Inter Milan. Namun, ia tidak sendirian mengakusisi 70 persen saham klub yang berlokasi di Milan itu. Dua rekannya, Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, turut serta. Siapakah mereka?
1. Erick Thohir
Ayah empat anak ini merupakan lulusan S2 ekonomi dari Amerika Serikat. Pertama kali ia mulai terjun ke dunia bisnis meneruskan warisan ayahnya di bidang restoran, yakni Hanamasa dan Pronto di era 1993 hingga 1998.
Thohir juga sempat mencoba bisnis trading. Namun, namanya malah terkenal setelah menggeluti bisnis bidang media dan hiburan, yakni televisi, radio, dan surat kabar.
Ia memulai bisnisnya di bidang media pada tahun 1993 dengan mendirikan Grup Mahaka. Lalu pada 2001 membeli koran Republika, Jak TV, dan beberapa radio, seperti Gen FM, Delta FM dan Female Radio. Ia juga merupakan pemegang saham minoritas di TVOne.
Sementara ketertarikan di bidang olahraga ia sudah tunjukkan ketika masih mengikuti perkuliahan di Amerika. Kecintaannya pada olahraga basket membawa dirinya bergabung dalam konsorsium yang memiliki klub basket Amerika Serikat, Philadelphia 76ers. Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai salah satu pemilik klub sepak bola Major League Soccer (MLS) DC United.
Kini namanya semakin berkibar setelah resmi menguasai klub Inter Milan pada Selasa, 15 Oktober 2013 kemarin.
2. Rosan Roeslani
Dibandingkan dengan Erick Thohir, sosok Rosan Roeslani mungkin belum banyak orang mengetahui. Namun, di kalangan pebisnis Indonesia, namanya sudah tidak asing lagi.
Lulusan S3 administrasi bisnis dari Belgia ini dikenal sebagai pebisnis Indonesia yang fokus pada sektor strategis, yakni bidang perbankan, infrastruktur, real estate dan pariwisata. Ia juga mitra Thohir dengan menjabat sebagai komisaris di Mahaka Media tbk.
3. Handy Soetedjo
Bapak dua anak ini memiliki latar pendidikan finance di University of Pittsburgh Katz Graduate School of Business, AS. Ia merupakan mitra Thohir di Mahaka Grup serta ikut menjadi pemilik di klub NBA Philadelphia 76ers pada 2011.
Selain itu, Soetedjo juga banyak bergerak di bidang usaha di bidang batu bara, minyak dan gas, real estate, serta berbagai perusahaan media lainnya melalui PT Midasia Capital.
Mantap deh, semoga mereka seenggaknya bisa "bawa" pemain potensial dari sini biar bisa nimba ilmu di luar negeri.
Tapi dengan syarat pemainnya yg bener-bener potensial grade Asia dan mau bekerja keras untuk menghindari nasib kayak Syamsir Alam.
