PROSES
Kata ini mungkin sangat sederhana dan sangat sering kita dengar.
Proses adalah jembatan antara kita sekarang dan apa yang kita inginkan di masa depan.
Apakah proses itu menyenangkan? Wow.. Saya akan mengacungkan empat jempol saya sambil koprol, kalau perlu saya meminjam jempol tetangga saya
Proses adalah hal yang sangat berat untuk dilewati. Well, bayangkan saja ketika kita mau ke Madura melewati Surabaya, kita harus berjalan kaki menyebrangi jembatan Suramadu... Apakah itu akan menyenangkan? Tentu tidak.. Kalau kita pergi siang hari, pasti kepanasan, kalau malam hari kedinginan, apalagi kalau hujan… Terus kenapa harus jalan? Kan ada motor atau mobil..
Ingat, setiap orang memiliki proses yang berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Ada orang yang memiliki uang untuk membeli motor, tetapi ada juga yang mampu membeli mobil untuk melewati jembatan Suramadu..

Lho? Kok berbeda-beda?

Karena kita dilahirkan di dunia ini dengan kelebihan dan kekurangan sendiri.. Setiap orang pasti ada kelebihan dan kekurangannya sendiri.. Kita dilahirkan tidak bisa memilih siapa orang tua kita, bagaimana kelaurga kita, kita kaya atau miskin, lahir di rumah sakit super mewah atau hanya rumah sakit sederhana. Cuma Tuhan yang tahu semuanya itu..
Jika kita bisa terlahir sebagai orang yang pintar dan ketika kita akan menghadapi ulangan , cukup belajar 5 menit saja.. Tapi 5 menit tetap proses.. Masih enak nonton TV dibandingkan belajar.. Tetapi bagaimana dengan mereka yang terlahir dengan kecerdasan yang standar? Mereka perlu belajar seharian bahkan beberapa hari sebelumnya untuk mencapai hasil yang sama dengan mereka yang memiliki kecerdasan luar biasa bahkan kadang kita tidak bisa menyamai hasil yang mereka dapatkan…
Nah, terus apa bagaimana perbandingan ketidakenakanya?
Yang pertama guys, kita lihat kalau kita berjalan kaki melewati jembatan Suramadu proses yang amat sangat tidak menyenangkannya bahkan cenderung tersiksa pasti sudah terlihat.. Kalau ada yang tidak percaya bisa membuktikannya dan share
Yang kedua,kalau kita naik motor melewati jembatan Suramadu = kalau siang kepanasan, kalau hujan ya kehujanan, kalau malam kedinginan , kadang terkena hembusan angin yang begitu kencang saat di tengah-tengah jembatan, bisa mmebuat motor kita oleng dan jika keseimbangan kita tidak baik, bisa-bisa kita terjatuh.
Yang ketiga , kita naik mobil = Enak mana duduk di mobil atau tidur di kamar? Pasti enak tidur di kamar, di kasur yang empuk.. Apalagi kalau kita menyetir sendiri, pasti kita harus terjaga, tidak boleh mengantuk, dan resiko naik mobil juga lebih besar seperti menabrak dsb.
Lalu mana yang lebih enak?
Saya katakan yang paling enak tidur di rumah
Tapi bagaimana kita bisa berkembang jika kita hanya tidur di rumah saja tanpa melakukan apapun?
Kita sebenarnya tinggal dihadapkan pada 2 pilihan :
1. Kita mau melalui proses ituu dengan segala resiko-resikonya
2. Kita mau berhenti dan tidak mau melewati proses itu
Entah kita jalan kaki, naik motor, atau naik mobil, tujuan kita sama : MADURA..
Apapun yang kamu miliki, pakailah itu untuk meraih tujuan yang kamu inginkan.. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain.. Be your self.. Kamu memiliki kesempatan yang sama, walau dengan jalan yang ditempuh berbeda.. Bersyukur kita masih memiliki kaki untuk berjalan, fisik kita akan semakin kuat dibandingkan jika kita naik motor atau mobil.. Semakin keras proses yang kita tempuh, semakin kuat kita berjalan, fisik dan mental kita semakin akan kuat.. Bersyukur lagi jika kita punya sarana yang dapat menunjang melewati proses itu.. KIta tidak bisa memilih start awal kita ( kelahiran ) tetapi kita bisa memilih jalan hidup kita dan finish kita mau sampai di mana.. Kita tinggal diam atau melewati proses itu?