Makkah - AS (31), seorang yang diduga joki mencium Hajar Aswad akhirnya ditangkap di Masjidil Haram. Komplotan joki Hajar Aswad ini bahkan sempat mengeroyok 2 petugas haji yang menggagalkan aksi mereka.

Kadaker Makkah, Arsyad Hidayat, mengungkapkan penangkapan joki itu berawal dari dua orang petugas haji sektor khusus, Arobi dari unsur TNI dan Affan dari tenaga musiman tengah bertugas di areal Kabah pada Kamis 3 Oktober 2013 pukul 06.00 WAS. Affan diketahui telah 3 kali menggagalkan upaya pemerasan sehingga dikenali.

"Tiba-tiba dikagetkan suara teriakan 'Ini yang menggagalkan kita'. Kemudian petugas kita dikeroyok oleh mereka, menurut informasi sampai 10 orang," kata Arsyad.

Menurut dia, kepolisian Masjidil Haram turun tangan membantu dan akhirnya ditangkaplah satu orang joki Hajar Aswad.

"Yang lainnya berlarian, kebetulan ada polisi juga, sehingga ditangkap dan langsung dibawa ke kantor polisi Masjidil Haram," ujar Arsyad.

Arsyad mengatakan joki Hajar Aswad merupakan warga negara Indonesia yang sudah lama menetap di Arab Saudi.

"Mereka juga kalau dilihat dari modusnya sudah biasa melakukan joki Hajar Aswad," ujar dia.

Kelakuan joki Hajar Aswad menimbulkan keresahan bagi jamaah haji dengan modus menawarkan pertolongan kemudian mereka memaksa jamaah untuk membayar dengan jumlah yang sangat tinggi.

Barang bukti yang ditemukan di dompet AS terdiri atas kuitansi pembeliam emas 30 gram, beberapa nomor telepon, foto 4 lembar, foto dia dengan istrinya, handphone, dan sejumlah uang.

"Kami tidak menemukan dokumen izin tinggal, entah sudah diambil kepolisian entah tidak punya dokumen izin tinggal," kata Arsyad.

Arsyad harap kerjasama jamaah untuk tidak memaksa diri mencium Hajar Aswad.

Selain itu, Arsyad berpesan jamaah haji agar tidak mudah percaya terhadap orang yang mau menolong menawarkan jasa tapi diujungnya malah melakukan pemerasan terhadap jamaah.

"Kalau kita tidak mencium, cukup dari jarak jauh, itu juga dicontohkan oleh para ulama juga," imbau Arsyad.

Ketika ditanya soal hukuman untuk joki Hajar Aswad, Arsyad menjawab joki Hajar Aswad yang ditangkap pada tahun sebelumnya diberi hukuman yang sifatnya mendidik.

"Kalau menyerahkan ke keamanan Arab Saudi belum pernah. Ini pihak keamanan melihat sendiri sehingga langsung memproses secara hukum," kata dia.

Kasi PAM Daker Makkah, Asep Abdullah, menambahkan AS sempat diinterogasi. Pelaku mengaku berasal dari Kalimantan dan tinggal di Arab Saudi selama 7 tahun.

"Pernah kerja di hotel. 3 Tahun overstay dan dia lulusan SD. Keluarganya di Tanah Air," kata Asep.

Menurut dia, joki Hajar Aswad merupakan tim kecil, tidak memiliki pemimpin atau pun anak buah.

"Jika dapat (uang dari korban), dibagi tiga," kata dia.

Ia berpendapat Kepolisian Masjidil Haram sangat kooperatif dan berjanji akan memproses kasus ini sesuai hukum Arab Saudi.

[url]http://news.detik..com/read/2013/10/04/012955/2377458/10/1/keroyok-2-petugas-haji-joki-hajar-aswad-ditangkap-di-masjidil-haram[/url]

komen:

Yang kayak gini udah lepasin aja ke polisi sono...
Biarin dihukum mau potong jari kek ato potong tangan, jangan ada dari Sini yang bantuin...

Udah bikin malu nama Indonesia, Bikin malu nama Agama Pula!!!