• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bagaimana Aku Menghadapi Pelecehan Seksual? Ladies wajib masuk, cowok juga gpp

bryanrafarellioAvatar border
TS
bryanrafarellio
Bagaimana Aku Menghadapi Pelecehan Seksual? Ladies wajib masuk, cowok juga gpp
Spoiler for Menghadapi Pelecehan Seksual:


Apa pelecehan seksual itu?

Bagaimana kalau aku dilecehkan secara seksual?

Apa yang akan aku lakukan?

Apa pelecehan seksual itu?

Pelecehan seksual mencakup segala bentuk perilaku seksual yang tidak diinginkan—termasuk menyentuh atau bahkan mengucapkan komentar yang berbau seks. Tetapi, kadang sulit untuk membedakan antara bercanda, menggoda, dan melecehkan secara seksual.

Tahukah kamu perbedaannya? Coba isi kuis tentang pelecehan seksual dan temukan jawabannya!

Yang memprihatinkan, pelecehan seksual tidak otomatis berakhir begitu kamu lulus sekolah. Namun, jika kamu dari sekarang mengembangkan kepercayaan diri dan keterampilan yang kamu butuhkan untuk menghadapi pelecehan seksual, kamu akan siap menghadapinya di dunia kerja. Dan, kamu mungkin bisa menghentikan si pelaku agar korbannya tidak bertambah!

Olivia

”Kita benar-benar harus membela diri. Orang biasanya enggak bakal berhenti kalau kita enggak kasih peringatan jelas. Kita mesti bersikap tegas dan bilang, ’Tidak!’ Kalau enggak berhasil, laporkan pada seseorang!”

Tanisha

”Jangan ketawakan lelucon cabul atau nimbrung dalam obrolan yang enggak pantas tentang seks. Kalau kita begitu, atau kalau kita bergaul sama orang yang senang dapat perhatian dari lawan jenis, orang lain akan mengira kita juga mau mendapat perhatian.”

Bagaimana kalau aku dilecehkan secara seksual?

Untuk menghentikan pelecehan seksual, kamu perlu mengenali perilaku yang tidak pantas dan mengetahui cara menanggapinya. Perhatikan tiga situasi berikut dan bagaimana kamu bisa menghadapi tiap situasi.
SITUASI:

”"Di kantor, beberapa pria yang jauh lebih tua dari aku sering bilang aku cantik dan katanya mereka ingin jadi 30 tahun lebih muda. Salah satunya bahkan mendatangiku dari belakang dan menghirup aroma rambutku!"”—Tabitha, 20.

Tabitha bisa saja berpikir: ’Kalau aku cuek dan tetap sabar, mungkin ia bakal berhenti.’

Mengapa itu mungkin tidak akan membantu: Para pakar mengatakan bahwa sewaktu korban tidak menghiraukan pelecehan seksual, itu sering kali berlanjut dan bahkan bertambah parah.

Coba yang ini: Jangan diam saja; dengan tenang tetapi jelas beri tahu si peleceh bahwa kamu tidak suka dengan ucapan atau perbuatannya. ”"Kalau ada yang pegang-pegang aku,"” kata Taryn, 22 tahun, ”"aku berbalik dan ngomong ke dia untuk tidak sekali-kali pegang-pegang aku. Biasanya, cowok itu langsung kaget."” Kalau si peleceh tetap bersikeras, bersikaplah tegas dan jangan menyerah. Dalam hal mempertahankan standar moral yang tinggi, Alkitab menasihati kita untuk ”"berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh"”.—Kolose 4:12, Terjemahan Baru.

Bagaimana jika si peleceh mengancam akan mencelakaimu? Kalau begitu, jangan tantang dia. Pergilah dari situ secepat mungkin, dan cari bantuan orang dewasa yang dapat dipercaya.
SITUASI:

”"Waktu aku kelas enam, dua cewek tiba-tiba mencengkeramku di koridor. Salah satunya lesbian, dan dia mau aku kencan sama dia. Aku tolak tapi mereka terus melecehkan aku tiap hari saat pelajaran kosong. Pernah, mereka mendorongku ke dinding!"”—Victoria, 18.

Victoria bisa saja berpikir: ’Kalau aku laporkan, aku bakal dicap lemah, dan mungkin enggak ada yang akan percaya.’

Mengapa itu mungkin tidak akan membantu: Kalau kamu menahan diri untuk melaporkannya, si peleceh mungkin akan terus melanjutkan aksinya dan bahkan terus melecehkan orang lain.—Pengkhotbah 8:11.

Coba yang ini: Cari bantuan. Orang tua dan guru bisa memberimu dukungan yang kamu butuhkan untuk menghadapi si peleceh. Tetapi, bagaimana jika mereka tidak menanggapinya dengan serius? Coba ini: Tiap kali kamu dilecehkan, tulis perinciannya. Tulis tanggal, waktu, dan lokasi insiden, juga apa yang dikatakan si peleceh. Lalu, berikan catatan itu pada orang tua atau gurumu. Banyak orang menganggap laporan yang tertulis lebih serius ketimbang yang lisan.
SITUASI:

”"Aku takut banget sama satu cowok yang ikut tim rugbi. Tingginya hampir dua meter, dan beratnya sekitar 135 kilogram! Dalam otaknya, ia selalu ingin ’mendapatkan’ aku. Hampir tiap hari, aku diusili—setahun penuh. Suatu hari, hanya ada kami berdua di kelas, dan dia mulai mendekati aku. Aku langsung kabur."”—Julieta, 18.

Julieta bisa saja berpikir: ’Namanya juga cowok.’

Mengapa itu mungkin tidak akan membantu: Si peleceh mungkin tidak akan pernah mengubah perilakunya kalau semua orang merasa itu tidak apa-apa.

Coba yang ini: Jangan terpancing untuk menertawakan situasinya atau menanggapi dengan senyum. Sebaliknya, pastikan bahwa reaksimu—juga ekspresi wajahmu—menunjukkan dengan jelas pada si peleceh apa yang kamu toleransi dan tidak toleransi.
Apa yang akan aku lakukan?
KISAH NYATA 1:

”"Aku sama sekali enggak suka kasar sama orang. Jadi, bahkan sewaktu pria-pria terus saja melecehkanku, aku menyuruh mereka berhenti—tapi tidak tegas, dan aku suka senyum-senyum waktu ngobrol sama mereka. Mereka pikir aku lagi menggoda."”—Tabitha.

Kalau kamu jadi Tabitha, bagaimana kamu menghadapi para peleceh itu? Mengapa?

Apa yang bisa membuat si peleceh mengira kamu sedang menggodanya?

KISAH NYATA 2:

”"Awalnya, beberapa cowok melontarkan sedikit komentar jorok waktu praktek olahraga. Aku abaikan omongan mereka selama beberapa minggu, tapi lama-lama makin parah. Lalu, mereka mulai duduk di sampingku dan merangkulku. Aku mendorong mereka, tapi mereka tetap melakukannya. Akhirnya, salah satu dari mereka memberiku secarik kertas berisi kata-kata yang tidak sopan. Aku memberikannya pada guruku. Cowok itu diskors dari sekolah. Mestinya aku melaporkannya sejak awal!"”—Sabina.

Menurutmu, mengapa Sabina tidak melaporkannya sejak awal? Apakah menurutmu ia membuat keputusan yang baik? Mengapa? Jika bukan, mengapa?

KISAH NYATA 3:

”"Adikku, Greg, didekati seorang cowok di kamar mandi. Cowok itu berdiri dekat-dekat Greg dan bilang, ’Cium aku.’ Greg bilang enggak, tapi cowok itu enggak pergi-pergi. Greg terpaksa harus mendorongnya jauh-jauh."”—Suzanne.

Menurutmu, apakah Greg korban pelecehan seksual? Mengapa? Jika bukan, mengapa?

Menurutmu, mengapa ada cowok enggan melapor ketika dilecehkan secara seksual oleh cowok lain?

Apakah kamu setuju dengan cara Greg menangani situasi tersebut? Apa yang akan kamu lakukan?

Kuis tentang pelecehan seksual

”Waktu SMP, anak cowok suka tarik-tarik tali bra-ku dan ngomong hal yang tidak sopan—seperti betapa enaknya kalau berhubungan seks dengan mereka.”— Coretta.

Menurutmu, apakah cowok-cowok itu sedang:

A Bercanda?

B Menggoda?

C Melecehkannya secara seksual?

”Di bus, seorang cowok melontarkan kata-kata yang tidak senonoh padaku dan pegang-pegang aku. Aku memukul tangannya dan menyuruhnya jangan dekat-dekat. Dia menatapku seolah-olah aku orang gila.”— Candice.

Menurutmu, apa yang sedang dilakukan cowok itu terhadap Candice?

A Bercanda?

B Menggoda?

C Melecehkannya secara seksual?

”Tahun lalu, ada satu cowok yang terus-terusan ngomong kalau dia suka aku dan ingin kencan denganku meski aku selalu bilang enggak. Kadang, dia mengelus tanganku. Aku melarangnya, tapi dia enggak mau dengar. Terus, waktu aku lagi ikat tali sepatu, dia tepuk bokongku.”— Bethany.

Menurut pendapatmu, apakah cowok itu sedang:

A Menggoda?

B Bercanda?

C Melecehkannya secara seksual?

Jawaban yang benar untuk tiga pertanyaan di atas adalah C.

Apa yang membuat pelecehan seksual berbeda dengan menggoda atau bercanda? ”"Pelecehan seksual dinikmati oleh satu pihak saja,"” kata gadis bernama Eve. ”"Itu terus berlanjut bahkan sewaktu kita sudah melarangnya."” Pelecehan itu serius. Itu tidak hanya memengaruhi kesehatanmu dan prestasimu di sekolah, tetapi juga bisa mengarah ke kekerasan seksual.
0
2.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.