- Beranda
- The Lounge
Renungan gan, moga kita bisa terinspirasi gan !!
...
TS
dherezza
Renungan gan, moga kita bisa terinspirasi gan !!
Ane punya cerita gan, renunga sedih banget ..
di rate ya gan
ane nerima
gimana gan ? sedih banget
di rate ya gan
ane nerima
Spoiler for Judul nya Gan:
Seandainya yang meninggal itu kamu, ayah !
Quote:
Kisah seorang anak yang masih duduk di kelas III ibtidaiyyah (SD) . Di dalam salah satu pelajaran seorang guru menerangkan tentang shalat shubuh, anak itu menyimaknya dengan seksama. Mulailah gurunya berbicara tentang keutamaan dan pentingnya shalat shubuh dengan cara yang menggugah, hingga tersentuhlah perasaan anak didiknya yang masih kecil itu. Sampai-sampai terpengaruhlah anak kecil tadi oleh perkataan gurunya, sementara ia dan keluarganya belum pernah sama sekali melaksanakan shalat shubuh.
Ketika anak itu pulang ke rumah ... ia berpikir, bagaimana mungkin ia bisa bangun untuk shalat shubuh esok hari? Maka, tidak ada cara lain yang ia ambil kecuali ia harus tetap terbangun sepanjang malam (begadang), sehingga dengan cara itu ia bisa melaksanakan shalatshubuh. Ketika ia mendengar kumandang adzan, ia bergegas untuk berangkat menunaikan shalat. Akan tetapi, ada satu masalah bagi anak itu ... masjid jauh dari rumahnya, sehingga ia tidak mungkin berani untuk berangkat ke sana sendirian. Lalu, anak itu menangis, kemudian ia duduk di depan pintu. Tiba-tiba ia mendengar suara "tik tok tik tok" (suara sepatu) di jalan. Kemudian, ia membuka pintu dan bergegas keluar rumah.Anak kecil itu terus memperhatikan lelaki itu yang sepertinya ia kenal. Ya, ternyata itu adalah kakek temannya, Ahmad. Anak kecil itu membuntutinya dengan rasa khawatir dan berjalan perlahan agar si kakek tidak merasa dibuntuti dan melaporkannya kepada keluarganya, yang mungkin (jika keluarganya tahu) mereka malah akan menghukumnya.
Hal itu terus berlangsung, hingga pada suatu ketika ia mengetahui bahwa si kakek (kakeknya Ahmad) telah meninggal dunia.
Mengetahui hal itu, si anak kecil itutertegun, menangis dan menangis sejadi-jadinya ... Kedua orang tuanyamerasa heran kemudian ayahnya bertanya kepadanya : Wahai anakku, kenapa kamu mengangisinya seperti ini. Ia (kakeknya Ahmad) bukanlah anak seumuranmu yang bisa diajak bermain, bukan pula saudaramu yang hilang dari rumah. Kemudian, anak itu menatap ayahnya dengan berlinang air mata kesedihan. Lalu, ia berkata kepadanya : "Seandainya yang meninggal itu kamu, ayah.Bukan dia!".
Sang ayah merasa “tersambar pertir” dan tercengang (mendengar hal itu). “Mengapa kamu berkata dengan ungkapan seperti itu kepada ayahnya dan mengapa pula ia lebih mencintai si kakek?” Anak kecil itu menjawab dengan suara parau : “Aku tidak kehilangan dia dengan hal-hal yang ayah sebutkan!”.Maka, bertambah heranlah ayahnya dan bertanya kembali : “Lalu karena apa?”. Anak kecil itu menjawab : “Karena shalat ayah, karena shalat!”. Kemudian anak kecil itu menambahkan perkataannya : “Ayah, kenapa Ayah tidak shalat shubuh? Kenapa Ayah tidak seperti si Kakek dan seperti orang lain yang sering aku lihat?”. Ayahnya menjawab : “di mana kamu melihatnya?”. Anak kecil itu menjawab : “di Masjid!”. Kemudian ayahnya berkata : “ Bagaimana (kisahnya)?”. Kemudian berceritalah anak kecil itu kepada ayahnya. Hingga tersentuhlah hati Ayahnya karena cerita anaknya itu, kemudian mengkerutlah kulitnya dan air matanya hampir menetes, lalu ia memeluk anaknya. Dan semenjak peristiwa itu,Ayah anak kecil tadi, tidak pernah meninggalkan shalat satu waktu pun di masjid
.Ketika anak itu pulang ke rumah ... ia berpikir, bagaimana mungkin ia bisa bangun untuk shalat shubuh esok hari? Maka, tidak ada cara lain yang ia ambil kecuali ia harus tetap terbangun sepanjang malam (begadang), sehingga dengan cara itu ia bisa melaksanakan shalatshubuh. Ketika ia mendengar kumandang adzan, ia bergegas untuk berangkat menunaikan shalat. Akan tetapi, ada satu masalah bagi anak itu ... masjid jauh dari rumahnya, sehingga ia tidak mungkin berani untuk berangkat ke sana sendirian. Lalu, anak itu menangis, kemudian ia duduk di depan pintu. Tiba-tiba ia mendengar suara "tik tok tik tok" (suara sepatu) di jalan. Kemudian, ia membuka pintu dan bergegas keluar rumah.Anak kecil itu terus memperhatikan lelaki itu yang sepertinya ia kenal. Ya, ternyata itu adalah kakek temannya, Ahmad. Anak kecil itu membuntutinya dengan rasa khawatir dan berjalan perlahan agar si kakek tidak merasa dibuntuti dan melaporkannya kepada keluarganya, yang mungkin (jika keluarganya tahu) mereka malah akan menghukumnya.
Hal itu terus berlangsung, hingga pada suatu ketika ia mengetahui bahwa si kakek (kakeknya Ahmad) telah meninggal dunia.
Mengetahui hal itu, si anak kecil itutertegun, menangis dan menangis sejadi-jadinya ... Kedua orang tuanyamerasa heran kemudian ayahnya bertanya kepadanya : Wahai anakku, kenapa kamu mengangisinya seperti ini. Ia (kakeknya Ahmad) bukanlah anak seumuranmu yang bisa diajak bermain, bukan pula saudaramu yang hilang dari rumah. Kemudian, anak itu menatap ayahnya dengan berlinang air mata kesedihan. Lalu, ia berkata kepadanya : "Seandainya yang meninggal itu kamu, ayah.Bukan dia!".
Sang ayah merasa “tersambar pertir” dan tercengang (mendengar hal itu). “Mengapa kamu berkata dengan ungkapan seperti itu kepada ayahnya dan mengapa pula ia lebih mencintai si kakek?” Anak kecil itu menjawab dengan suara parau : “Aku tidak kehilangan dia dengan hal-hal yang ayah sebutkan!”.Maka, bertambah heranlah ayahnya dan bertanya kembali : “Lalu karena apa?”. Anak kecil itu menjawab : “Karena shalat ayah, karena shalat!”. Kemudian anak kecil itu menambahkan perkataannya : “Ayah, kenapa Ayah tidak shalat shubuh? Kenapa Ayah tidak seperti si Kakek dan seperti orang lain yang sering aku lihat?”. Ayahnya menjawab : “di mana kamu melihatnya?”. Anak kecil itu menjawab : “di Masjid!”. Kemudian ayahnya berkata : “ Bagaimana (kisahnya)?”. Kemudian berceritalah anak kecil itu kepada ayahnya. Hingga tersentuhlah hati Ayahnya karena cerita anaknya itu, kemudian mengkerutlah kulitnya dan air matanya hampir menetes, lalu ia memeluk anaknya. Dan semenjak peristiwa itu,Ayah anak kecil tadi, tidak pernah meninggalkan shalat satu waktu pun di masjid
gimana gan ? sedih banget
0
1.6K
Kutip
13
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•90.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya