BATAM - swarakepri.com : Merasa terpojok karena didesak mundur dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah SMAN 14 Batam diduga kuat sengaja menyewa sekolompok preman untuk melakukan intimidasi kepada para siswa agar tidak ikut berunjuk rasa. Menurut pengakuan dari para siswa, sekelompok preman ini bahkan sampai melakukan pemukulan kepada siswa karena ikut unjuk rasa.

Rudi, salah seorang siswa korban pemukulan preman yang diduga suruhan Bungasia mengaku dipukul oleh preman dengan menggunakan kayu balok hingga punggungnya memar 2 hari lalu saat adanya peristiwa kerasukan di SMAN 14 Batam.

"Saat terjadi kerasukan dua hari yang lalu, saya sedang membantu teman yang sedang kerasukan. Namun tiba-tiba saya dipukul pakai kayu oleh preman. Kejadian ini sudah kami laporkan ke pihak kepolisian," ujar Rudi, Kamis(26/9/2013) di Kantor DPRD Batam.

Rudi juga mengatakan bahwa sampai saat ini situasi belajar dan mengajar di SMAN 14 Batam belum kondusif karena masih adanya penjagaan ketat dari pihak kepolisian dan Satpol PP Batam.

"Kami(siswa,red) saat ini tidak nyaman belajar di Sekolah pak, Sekolah sudah mirip seperti penjara," jelasnya.

Sementera itu Kepala Sekolah SMAN 14 Batam, Bungasia sampai berita ini diunggah belum berhasil dimintai konfirmasi terkait adanya dugaan menyewa sekelompok preman. Upaya konformasi dengan mendatangi ke Kantornya dan melalui sambungan telepon tidak mendapat respon dari Kepala Sekolah dituduh melakukan penggelapan dana pendidikan di SMAN 14 ini.

Saat berita ini diunggah, para siswa dan guru yang sempat melakukan aktivitas belajar dan mengajar di teras gedung DPRD Batam belum membubarkan diri.
(www.swarakepri.com)