Quote:
Medan - Masa tanggap darurat bencana alam letusan Gunung Sinabung segera berakhir. Pemerintah memperkirakan pada 22 September mendatang para pengungsi sudah dapat kembali ke rumahnya masing-masing.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif menyatakan, estimasi tanggal 22 September itu karena memperhitungkan kondisi saat ini. Namun, jika ternyata Gunung Sinabung meletus lagi, maka masa tanggap darurat bisa lebih lama lagi.
“Sampai tanggal 22 (September), tapi kalau misalnya gunungnya masih meletus, maka akan diperpanjang,” kata Syamsul Maarif kepada wartawan di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Jumat (20/9/2013).
Dikatakannya, berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), daerah yang rawan bencana berada dalam radius 3 hingga 5 kilometer. Masyarakat yang tidak berada dalam radius itu, sebaiknya pulang.
Berada di pengungsian, kata Syamsul, akan menyebabkan pengungsi berdesak-desakan. Kendati tercukupi makanan dan layanan kesehatan, dapat menyebabkan kondisi kesehatan pengungsi itu menurun.
“Kalau memang daerah sudah tak berbahaya. Silakan kembali, maka akan lebih terjaga kesehatannya,” katanya.
Gunung Sinabung meletus pada Minggu (15/9) dan Selasa (17/9). Letusan menghasilkan asap bercampur abu vulkanik yang menyebar ke sejumlah desa. Akibatnya, pengungsian pun terjadi. Pada hari ini, jumlah pengungsian sebanyak 13.038 jiwa yang tersebar di 23 titik, sudah menurun dibanding sebelumnya yang mencapai 15.691 jiwa. Sebagian pengungsi memutuskan pulang karena Gunung Sinabung sepertinya sudah menurun aktivitas vulkaniknya.
PVMBG melaporkan, antara pukul 06.00–12.00 WIB hari ini, terjadi 7 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) amplituda 12-110 mm, lama gempa 8-35 detik, S-P 1,5 – 2,5 detik. 2 kali gempa Hembusan (Hb) amplituda 15-21 mm lama gempa 15-27 detik. Sementara secara visual dari puncak gunung terlihat asap putih sedang, dengan tinggi sekitar 50 meter.
Sumber : detik..com