Beredarnya buku Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi kata kasar yang terungkap setelah dikeluhkan salah satu orang tua siswa, langsung direspon oleh Plt. Walikota Tangerang, Arief Wismansyah. Arief bahkan berjanji siap mencabut dan mengganti buku LKS tersebut dari peredaran.

"Saya baru dengar, tapi ini jadi masukan positif. Secepatnya akan kami evaluasi, dan bila benar akan saya minta untuk diganti," kata Plt Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, Rabu (18/09).

Diakui Arief, LKS yang ada saat ini memang dibuat oleh Dinas Pendidikan dan bila memang ada kata-kata kurang pantas, ia mengaku siap untuk mengajukan perubahan.

"Memang kata-katanya apa sih," tanya Arief pada wartawan.

Setelah mengetahui adanya kata-kata "Tolol" dan "bodoh" dalam LKS kelas 7 di SMPN 17 Kota Tangerang, Arief terlihat sangat kaget. "Secepatnya akan ditelusuri, dievaluasi dan bila memang tidak sesuai konteks akan diganti," tegasnya.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Kota Tangerang, Tabrani saat dihubungi melalui pesan singkat (SMS-red) mengaku belum mengetahui soal temuan buku LKS Bahasa Indonesia yang berisi kata-kata kasar.

"Saya masih diklat pim II di Jatinangor, belum tau kalau ada seperti itu, coba cek ke bu sekdis atau kabid saya yah," tulisnya singkat dalam SMS.

Seperti diberitakan, salah seorang orang tua siswa SMPN 17 Kota Tangerang menemukan sebuah Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia kelas 7 yang dipergunakan siswa SMP dan MTs dengan tutur kata tidak sepantasnya (kasar).

Kata-kata "bodoh" dan "Tolol" menghiasi lembar LKS dalam pemahaman materi makna denotasi di halaman 5 LKS yang dibagikan sekolah secara cuma-cuma dari anggaran BOS.