Kaskus

Entertainment

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China

utaka82Avatar border
TS
utaka82
Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China
Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China


To MY THREAD


Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China

Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China


Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China


Revidmedia.com - Siapa tak kenal Apple? Perusahaan asal Amerika ini bisa dibilang raja dalam hal inovasi dan pemimpin teknologi dunia. Mengenal Apple dan Steve jobs dirasa lumrah pada saat ini. Namun demikian, di belahan dunia lainnya, hadir Xiaomi, perusahaan sang ‘titisan’ Apple plus otak dibaliknya yang belakangan ini sering dibandingkan dengan almarhum Steve jobs, yaitu Lei Jun.

Relatif belum dikenal di luar China, Xiaomi didirikan oleh Lei Jun sekitar tiga tahun yang lalu. Dalam usia ‘batita’ ini, sang bocah di industri teknologi China perlahan tapi pasti telah memikat dunia bisnis lewat nilai investasi yang kini tak kurang dari $10 miliar.

Jika dibandingkan dengan pencapaian Apple yang tak lepas dari nama besar kelas dunia, perusahaan ‘pribumi’ China ini telah dan semakin banyak menjual smartphone di negara mereka sendiri. Seolah tak ingin jadi ‘tamu’ di negeri sendiri, Xiaomi lantas sigap bergerak. Kini, Xiaomi bahkan telah ‘mesra’ bergandengan tangan dengan raksasa penyedia jasa telekomunikasi di China, yaitu China Mobile.

Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China


Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China

Lei Jun, sang CEO Xiaomi


Seolah ingin belajar dari ‘kesalahan Apple’ dalam melakukan penetrasi di negeri tirai bambu, Xiaomi punya jurus sendiri guna memikat publik China dengan cara yang cantik.

‘”Apple tidak ambil pusing dengan apa yang diinginkan konsumen, mereka hanya membayangkan apa yang diinginkan konsumen”, tukas Lei dalam sebuah wawancara.

Apple memang sukses menjual produk premium, namun dengan harga yang juga ‘berkelas’. Hal ini tampaknya bukan jurus jitu menghadapi masyarakat China yang walaupun tengah dilanda wabah ‘serba barat’, namun dapat dikatakan belum merata secara tingkat ekonomi.

“Prioritas Xiaomi tak melulu pada angka penjualan. Kami fokus pada kekuatan produk yang begitu dilihat akan langsung digemari oleh konsumen,” sambung Lei.

Terlepas dari strategi bisnis yang ditafsirkan berbeda, namun secara pribadi, Lei dapat dibilang satu jurus dengan Steve Jobs dalam soal memikat konsumen dari sisi penampilan pribadi. CEO China ini seringkali tertangkap kamera tengah mempresentasikan produknya dengan penampilan yang ‘dramatis’, layaknya sang mendiang Cupertino.

Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China

Harga murah merupakan jurus jitu lainnya yang sulit ditolak oleh masyarakat China. Perusahaan ini baru saja meluncurkan smartphone ‘nasi merah’ berbasis Android yang terjual 100.000 unit dalam waktu 90 detik. Dibanderol dengan harga $130, harga fantastis ini jelas akan menjungkalkan tafsir murah Apple atas iPhone 5C yang sedianya akan diterjunkan di ‘medan laga’ China.

Seperti dikutip dari CNN, Sedikit buka rahasia Lei mengungkapkan jika bisnis perusahaannya sedikit banyak satu aliran dengan Amazon dalam hal marketing. “Kami menjual produk-produk kami secara online dimana keuntungan dari sisi ini sebenarnya rendah. Kami baru mengambil keuntungan sebenarnya dari sisi konten dan layanan.”

Tak hanya pada sisi marketing, Xiaomi berniat lebih intim dengan konsumen lewat kebijakan para insinyur mereka yang turun langsung dan mendengarkan apa yang jadi keluh kesah konsumen.

Sekali lagi, Xiaomi ingin menunjukkan bahwa industri mereka bukan bisnis kacangan. Penarikan Huggo Barra, sang mantan eksekutif Google baru-baru ini seolah menjadi sinyalemen jika bisnis mereka akan segera ‘tinggal landas’. Namun demikian, kehadiran pria asing ini seolah-olah mematahkan mitos jika Xiaomi kini tak lagi murni seratus persen diawaki anak negeri China.

Lei punya pendapat sendiri tentang hal ini. “Tentu harapan kami dengan bergabungnya Huggo dapat memberikan percepatan dan memperkaya kultur yang ada di dalam Xiaomi. Kami butuh pengalaman internasional untuk bisa berkembang ke arah internasional.”

Kisah ‘Replika’ Apple dan Sang ‘Titisan’ Steve Jobs Asal Daratan China

Lei Jun (kiri) dan Huggo Barra (kanan)

Prediksi Lei cukup beralasan. Bermain di tingkat global tentu memiliki resiko yang besar. Suatu resiko yang masih menjadi momok menakutkan untuk perusahaan nasional asal China.

Mau tak mau, perusahaan asal China selama ini memang masih lengket dengan stigma yang melekat jika mereka hanya mahir kala mengekor pada desain bisnis dan inovasi ala taipan barat.

Lebih lanjut, Lei juga berpedoman pada strategi bisnis untuk tak buru-buru melepas perusahaan mereka di bursa saham untuk beberapa tahun kedepan.

“Kami sepakat jika masyarakat masih butuh beberapa waktu untuk bisa secara total memahami seluk beluk perusahaan kami dan model yang ada pada industri Xiaomi,” tutup Lei.

Spoiler for Pesan TS:


Mampir juga ke Thread ane yg lain gan


Quote:


Quote:
Diubah oleh utaka82 16-09-2013 16:29
0
3.3K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.7KThread89.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.