Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

junta4Avatar border
TS
junta4
Demi Bumi Bali, Mari Tolak Reklamasi
Gubernur Bali Made Mangku sempat secara diam-diam menerbitkan surat keputusan bernomor 2138/02-C/HK/2012, ditandatangani pada Desember 2012, yang memberikan izin dan hak pemanfaatan dan pengembangan Teluk Benoa kepada PT TWBI. Pada 16 Agustus lalu, gubernur telah mencabut SK tersebut karena menyadari banyaknya kesalahan dalam proses hukumnya. Namun dalam surat keputusannya yang baru, bernomor 1727/01-B/HK/2013, Gubernur Pastika memberi izin studi kelayakan rencana pemanfaatan, pengembangan, dan pengelolaan wilayah perairan Teluk Benoa kepada PT. TWBI. Izin baru itu dikhawatirkan menjadi pintu masuk untuk realisasi rencana reklamasi di Teluk Benoa.
Rencana pemanfaatan dan pengembangan kawasan perairan Teluk Benoa ini, menurut riset tersebut, akan menjawab isu-isu strategis dalam rencana strategi wilayah pesisir dan pulau kecil di Bali. Isu yang bisa ditangani tersebut adalah kerusakan ekosistem pesisir, bencana alam dan dampak perubahan iklim global, kerusakan fisik pantai baik erosi maupun abrasi, terbatasnya sarana prasrana di wilayah pesisir serta lemahnya pemberdayaan adat.
Berikut penjelasan dari masing-masing isu tersebut.
Kerusakan ekosistem mangrove ditingkatkan melalui penanaman kembali di daerah yang merupakan zonasi hutan mangrove. Selain mangrove, sasaran yang ingin dicapai adalah pelestarian padang lamun.
Rencana pembangunan di Teluk Benoa juga diharapkanbisa mengurangi dampak bencana tsunami. Fasilitas baru diharapkan bisa menjadi pelindung sekaligus tempat evakuasi jika terjadi tsunami. Perubahan iklim juga bisa diatasi dengan penanaman mangrove kembali sekaligus menciptakan kawasan hijau di sini.
Selain itu, pembangunan fasilitas pariwisata ini juga diklaim akan mengurangi kerusakan fisik pantai akibat abrasi. Di teluk ini terdapat pulau kecil bernama Pulau Pudut. Awalnya pulau ini luasnya 8 ha. Namun kini hanya tinggal 1 ha. Reklamasi di sini akan merehabilitasi pulau tersebut.
Konsep pembangunan di Teluk Benoa akan dilakukan dengan mengacu pada green development, menciptakan ikon pariwisata baru, menerapkan nilai-nilai budaya Bali, pariwisata untuk Bali bukan Bali untuk pariwisata, dan kerja sama pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Lokasi pembangunan ini adalah wilayah pasang surut yang berbatasan dengan Pelabuhan Laut Benoa di utara, Desa Tanjung Benoa dan Desa Tengkulung di sisi timur, Desa Bualu di sebelah selatan, dan Desa Jimbaran di sisi barat.
Alasan yang dilontarkan tersebut mendapat penolakan dari berbagai musisi Bali yang memang mereka peduli terhadap masa depan tanh kelahiran mereka, seperti yang telah dilakukan oleh mereka diantaranya mereka menciptakan lagu khusus Bali tolak reklamasi, gerakan tolak reklamasi di kalangan seluruh elemen masyarakat. Banyak elemen masyarakat kita tertipu saat Gubernur Bali menyatakan bahwa SK reklamasi sudah dicabut. Banyak yang berpikir bahwa reklamasi batal, padahal upaya ke arah itu masih ada. Agar semangat tidak padam, merela mencoba mempopulerkan gerakan ini lewat lagu.
ForBali merupakan aliansi masyarakat sipil lintas sektoral yang terdiri dari lembaga dan individu baik mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seniman, pemuda dan individu-individu yang peduli lingkungan hidup. Tergabung dalam ForBali yakni FRONTIER-Bali (Front Demokrasi Perjuangan Rakyat Bali ), KEKAL-Bali (Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup Bali), GEMPAR Teluk Benoa (Gerakan Masyarakat Pemuda Tolak Reklamasi Teluk Benoa), Walhi Bali, Sloka Institute, Mitra Bali, PPLH Bali, PBHI Bali, Kalimajari, Yayasan Wisnu, Manikaya Kauci, Komunitas Taman 65, Komunitas Pojok, Penggak Men Mersi, BEM Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Bali, PPMI DK Denpasar, Eco Defender, Superman Is Dead, Navicula, Nosstress, The Bullhead, dan Geekssmile.
Kelompok ini tegas menyatakan penolakan terhadap rencana reklamasi di Teluk Benoa yang hendak dilakukan PT. Tirta Wahana Bali Internasional. Di atas Teluk Benoa, PT. TWBI berencana membangun sebuah kawasan wisata terpadu yang dilengkapi tempat ibadah untuk lima agama, taman budaya, taman rekreasi sekelas Disney Land, rumah sakit internasional, perguruan tinggi, perumahan marina yang masing-masing dilengkapi dermaga yacht pribadi, perumahan pinggir pantai, apartemen, hotel, areal komersial, hall multifungsi, dan lapangan golf.
Gerakan penolakan terhadap rencana reklamasi tersebut terus didengungkan oleh sejumlah aktivis di Bali. Meski demikian, banyak masyarakat yang apriori dengan gerakan tersebut.
25 Agustus lalu, lebih dari 17.000 orang sudah membuka video klip Bali Tolak Reklamasi.
Gerakan Tolak Reklmasi ini berharap melalui keterlibatan para musisi ini, akan semakin mempopulerkan gerakan tolak reklamasi ini ke kalangan anak muda Bali. Reklamasi jelas jelas hanya akan merusak Bali. Teluk Benoa adalah kawasan perairan strategis di bagian selatan Bali dan menjadi muara sejumlah sungai di Bali. Reklamasi di kawasan tersebut dikhawatirkan akan merusak lingkungan.

0
1.5K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.