Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

thunderbanditAvatar border
TS
thunderbandit
efek udara bersih nih gan...
efek udara bersih nih gan...
Sebuah spesies pohon tua di Pegunungan Appalachian tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan di tengah pengendalian udara bersih yang diimplentasikan berpuluh-puluh tahun lalu, menurut sebuah penelitian terbaru.

Penelitian terhadap pohon cedar merah timur - yang semuanya berusia antara 120-500 tahun - juga menunjukkan perubahan pada jenis karbon dan sulfur dalam lingkaran tahun beberapa tahun setelah diberlakukannya Clean Air Act (Undang-Undang Udara Bersih) pada 1970.

“Hal pertama yang membuat kami tertarik adalah bagaimana kondisi pohon-pohon tua ini, dan apa saja mekanisme fisiologis yang memungkinkan pohon-pohon tua ini tetap hidup,” ujar Richard Thomas, peneliti biologi di University of West Virginia, kepada LiveScience.

“Ketika kami mengamati perubahan pada pertumbuhan ini dan perubahan isotop pada awal era 1980-an, riset beralih ke arah yang berbeda... hal ini hampir seperti kisah detektif, yang berupaya menghilangkan setiap hal kecil.”

Clean Air Act mewajibkan Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency) untuk menetapkan standar kualitas udara untuk enam ‘polutan yang masuk kriteria’: karbon monoksida, timbal, nitrogen dioksida, ozon, sulfur dioksida, dan partikel. UU ini juga memiliki ketentuan untuk mengatasi beberapa masalah seperti hujan asam.

Sebelum pengimplementasian UU tersebut, Pegunungan Appalachian merupakan wilayah dengan polusi zat asam dikarenakan adanya banyak pembangkit listrik di sepanjang Ohio Valley, ujar Thomas. Dampaknya jelas dalam sampel inti yang diambil dari pohon: isotop sulfur (variasi elemen dengan neutron-neutron yang berbeda) mengindikasikan polusi, dan isotop karbon menunjukkan stomata pohon (pori-pori yang terbuka dan tertutup untuk mengatur pertukaran karbon dioksida dan air) menutup.

Namun satu dekade setelah penerapan Clean Air Act, stomata mulai terbuka dan, secara perlahan, terus terbuka hingga awal 2000-an. Fotosintesis dan pertumbuhan pohon juga meningkat. Sementara itu, isotop sulfur pada kayu lingkaran tahun mendekati tingkat yang tidak terlihat sejak era praindustri.

Hasil dari era 1930-an, era Depresi Besar, hampir identik dengan hasil dari pasca-1980, ujar Thomas. Perekonomian yang sulit selama Depresi Besar menyebabkan penurunan emisi bahan bakar minyak. Lingkaran tahun dari era 1930-an menunjukkan pertumbuhan dan fisiologi pohon yang mengalami peningkatan.

Thomas dan timnya saat ini berencana memperluas penelitian mereka ke spesies pohon lebih banyak dan wilayah geografis lebih luas. Penelitian tersebut dijelaskan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 2 September.
0
825
6
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.