2 Minggu Disiksa, Gadis Remaja Lapor Ibu Tiri ke Polisi



MEDAN-PM

Ibu tiri memang kerap dianggap sosok yang menakutkan bagi para anak. Kekejamannya dan perilakunya yang kerap menyiksa membuat para anak menjadi begitu ketakutan dan bahkan menderita trauma.

Hal itulah yang dialami NP (15) warga Jl. Kapten Muslim gang Jawa, Medan Helvetia. Gadis remaja berkulit hitam manis ini menjadi korban kekejaman ibu tirinya Nanda (35) yang kerap memukulinya. Habis kesabaran, NP pun memilih melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polsek Sunggal, Rabu (4/9) sekitar pukul 16.00 WIB.

Informasi yang dihimpun POSMETRO, aksi penyiksaan tersebut telah terjadi selama 2 minggu belakangan ini. Sejak kabur ke kawasan Patumbak, keberingasan Nanda kian menjadi-jadi. Setiap pulang sekolah, korban kerap dibentak dan dipukuli. Tak hanya itu, saat ayah kandung korban tidak berada di rumah, korban dilarang untuk makan.

“Aku nggak tahu kenapa aku dipukulin. Sudah ada 2 minggu ini lah bang aku disiksanya sampai bibirku berdarah tapi aku takut mengadu sama Bapak. Selain itu, aku tidak diperbolehkan makan. Sangkin takut ketahuan, aku pernah makan di kamar mandi,” ungkap korban yang masih menyimpan trauma ini.

Merasa terus-terusan disiksa ibu tirinya, korban pun mulai berontak. Diam-diam korban pun mendatangi kediaman neneknya yang tak jauh dari rumahnya. Mendengar penuturan cucunya, nek Hijah (65) bak tersambar petir. Nek Hijah lantas membawa cucunya ke polisi untuk membuat laporan pengaduan.

“Aku baru tahu kalau cucu ku ini disiksa mamak tirinya. Bukan itu saja, cucu ku ini pun diancam mau dibunuhnya. Sungguh keterlewatan kali perbuatannya,” katanya yang begitu kesal.

Begitu mengetahui kasus penganiayaannya dilaporkan korban ke neneknya, Nanda kabur dari rumah. Pasalnnya, saat dicari Nanda sudah tak ada dan begitu pula dengan barang-barangnya. “Sudah larilah dia itu. Kayaknya ke Patumbak sana dia itu, karena dia orang sana katanya,” beber nek Hijah.

Namun setelah menjelaskan permasalahan tersebut, korban diarahkan untuk membuat laporan ke Polsek Helvetia. Karena lokasi kejadian masuk wilayah hukum Polsek Helvetia. “Iya ibu, sudah kami dengar penjelasannya. Namun itu masuk wilayah polsek Helvetia karena lokasinya di Jl. Kapten Muslim jadi ibu melapor ke sana saja,” saran salah seorang petugas SPKT Polsek Sunggal.

Namun saat POSMETRO menyambangi Polsek Helvetia, korban tak tampak buat laporan. Ketika dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Helvetia AKP Hendrik Temaluru, SH mengatakan belum menerima laporan tersebut. “Belum ada ya, nanti saya cek lagi.” Katanya.