Kapolres Poso AKBP Susnadi mengatakan bahwa pola pelaku teroris di Poso menggunakan pola sporadis dengan mengirim mentor-mentor ke beberapa pulau di seluruh Indonesia. Pola tersebut digunakan untuk melakukan perekrutan anggota, latihan, persenjataan, serta diberi bekal doktrin.

Pada dasarnya mereka (teroris) melakukan operasi pusat yang dikendalikan dari Poso. Merekrut orang dari luar, dilatih, dipersenjatai, diberi bekal. Polanya yang sekarang menggunakan pola sporadis, yaitu mengirim mentor-mentor. Misalnya di Jawa, mereka melatih di situ, membuat senjata di situ dan juga melakukan kegiatan di daerah tersebut. Susnadi juga menegaskan bahwa saat ini memang Poso dianggap sebagai pusat sarang teroris. Sebab, disana banyak simpatisan-simpatisan yang mengikuti ajaran teroris. Namun mereka juga belum dapat ditangkap lantaran faktor susahnya medan di Sulteng.

Poso yang menjadi pusat teroris, dari ustaz yang ternama yang disegani di kelompoknya. Di sana jadi tempat latihan, rekrutmen, dan sebagai penyimpanan senjata. Dari faktor historisnya, jadi kelompok jihad itu makanya pada berdatangan (orang dari luar) semua. Selain itu, karena di sana geografisnya itu panjang, banyak bukit-bukit dan pegunungan. Mereka bisa leluasa mobile dan tapi kita tetap melakukan pengejaran..