• Beranda
  • ...
  • Spiritual
  • Memahami makna lagu INDONESIA RAYA dalam persepsi Kesejatian Diri

radenharjunaAvatar border
TS
radenharjuna
Memahami makna lagu INDONESIA RAYA dalam persepsi Kesejatian Diri
Yang Lain menuju Akhir - Aku menuju Awal, karena yang Awal adalah yang Akhir




Ulu' salam kulonuwun assalaamualaikum. Rahayuuu

Terimakasih kepada momod yang telah mengizinkan ane ikut menyemarakkan forum supra yang penuh dengan keguyuban, kesemarakkan, saling mengisi, saling menguatkan, menghidupkan kembali warna jatidiri bangsa Nusantara ini yaitu bangsa yang “guyub – rukun – menyatu”. Trit ke 2 yang sederhana ini sebenarnya belum pantas untuk disematkan dalam forum yang penuh dengan tokoh-tokoh sepuh gung liwang liwung yang puluhan tahun malang melintang dalam dunia supra, dibandingkan ane yang pengalamannya belum ada seumur jagung. Tujuan trit ini adalah saling memberi, saling mengisi, saling menguatkan (bukan saling mendebatkan) tentang pemahaman MAKNA Lagu Indonesia Raya dari persepsi Kesejatian Diri.

Dan tulisan ini berangkat dari kerangka berpikirdimana ane anggap agan semua sepaham tentang adanya “diri sejati” atau kesejatian diri, yang diibaratkan pasangan hakiki setiap manusia, dan sepaham pula dengan bahwa tidak ada satupun agama yang lebih superior dalam menjamin keselamatan pemeluknya bisa pulang kembali di sisi NYA. Semoga dengan memahami makna lagu Indonesia Raya, akan lebih timbul semangat cinta Tanah Air serta semangat untuk mengembalikan jatidiri bangsa ini sebagai bangsa berdarah langit – berdarah biru yang dimasa lalu dipenuhi oleh manusia seutuhnya, yang mumpuni dalam olah langit batin dirinya, serta sempurna kesejatian nya.

INDONESIA TANAH AIR KU

Jagad raya dan jagad diri adalah kombinasi sinergi yang sepasang yaitu tanah-air, dalam hal ini “air” lah yang dapat diibaratkan sebagai jiwa yang merupakan unsur hidup dan menghidupkan.
Indonesia bukanlah tanah, Indonesia bukanlah air tetapi menyatunya yang sepasang antara tanah-air, bagaikan menyatunya Adam-Hawa yang diturunkan terpisah, bagaikan bertemunya Bima dengan Dewa Ruci, bagaikan bertemunya setiap manusia dengan diri sejatinya, yang merupakan kesejatian yang hidup dan menghidupkan jagad diri nya. Kombinasi “Tanah-Air” rasanya tidak dimiliki oleh bahasa manapun kecuali di bumi Nusantara ini yang ane pribadi meyakini adalah negeri dimana dulu dihuni oleh manusia seutuhnya yang memiliki budi daya serta pencapaian batin tinggi. Tanah-Air dalam bahasa arabnya baldah, bahasa Inggris “country”, entah bagaimana sebutannya dalam bahasa lain, tapi mungkin term “Tanah Air” hanya kita yang memilikinya, sebuah term yang sangat dalam pemahaman nya, sebagaimana dalamnya pemahaman makna sang saka “Merah Putih”, dimana ada warna putih yang menghidupkan serta merah sebagai wadah kehidupan. Indonesia Tanah Air ku, Indonesia tanah air “Sang Aku” bermakna Indonesia negeri manusia sejati – negeri sejatinya manusia- negeri para manusia seutuhnya yang telah bisa menyatukan kembali Tanah & Air yang terpisah – sebagaimana terpisahnya Adam-Hawa.

TANAH TUMPAH DARAH KU


Di alam jagad raya serta alam jagad diri, terdapat suatu keteraturan yang sama dimana ada khalifah tunggal jagad raya yang merupakan “sang awal”, dan ada pula khalifah tunggal jagad diri yang juga merupakan “sang awal” setiap diri manusia– Dia adalah kesejatian diri yang diibaratkan sebagai “pasangan sejati” dialah sang ratu sekaligus sang raja atau “shri ratu” karena Dia adalah percikan dzat Sang Maha Tunggal, Dialah sirruloh atau pancer, atau Nur yang terpuji (Nur Muhammad) atau diri sejati atau apapun sebutan lainnya. Sirruloh berurusan langsung secara vertikal kepada Sang Maha Tunggal, Tuhan - itulah sebabnya setiap berdoa tanpa melalui Dia (sirr) doa tersebut tidak mungkin sampai kepada NYA. Karena Dia lah yang menghantarkan kepada DIA.

Untuk urusan dan atribut keduniaan, sirr dibantu oleh para pengurus diri yang ada bersama Nya – banyak tetapi tunggal, tunggal tetapi banyak, seberapa banyak yang ada bersama Nya tergantung dari izin dan ridho NYA semata, semakin sempurna kesejatian seorang manusia maka akan semakin berkumpul semua yang terpisah, berkumpulnya yang 5 (lima) sudah merupakan suatu anugerah apalagi berkumpulnya yang 7 (tujuh). Karena awalnya bersama, maka di akhir pun harus bersama. Awalnya sempurna (wafat) maka diakhirpun harus sempurna (wafat).

Bagi yang telah mendapatkan anugerah kesempurnaan ini tentu tidak akan mati, karena hanya yang di akhirnya terpisah lah yang mati serta tidak bisa kembali, tertinggal di langit terendah, atau langit kubur atau alam kubur, dan tentu saja manusia seutuhnya tidak perlu singgah di alam tersebut. Kata “Darah” adalah isyarat adanya pagelaran para pengurus diri atau saudara sejati lainnya, mengurus adalah tugas wanita – karena merekalah pengurus atirbut keduniaan atau atribut raga - mereka berada bersama sang penata diri (sirruloh) untuk akhirnya bersama-sama dapat pulang menghadap Sang Maha Penguasa Diri. Awalnya bersama – Akhir pun harus bersama. Semuanya selamat sampai di seberang – assalaamu alaikum – kamu semua sudah tiba dengan selamat. Maka kalimat "Tanah Tumpah Darah ku" bermakna bahwa Indonesia adalah negeri manusia yang tidak saja bisa mengumpulkan menyatukan kesejatian dirinya, tapi saudara sejati lain yang bersamanya.

DISANALAH “AKU” BERDIRI

Alam kerahiman merupakan kejayaan kesempurnaan kesejatian setiap manusia. Karena disitu berkumpul bersama antara sang penata diri, sang pengurus diri – bercengkerama ibarat di taman surga. Saat diturunkan ke bumi, maka kodrat manusia harus terpisah dengan kesejatian dirinya dan yang bersama Nya, padahal Dia lah yang “hidup dan menghidupkan”, Dia lah yang selalu “tegak berdiri” bagaikan alif karena memang menangani semua urusan yang vertikal kepada Sang Maha Tunggal – kata “berdiri” dalam bahasa arabnya qooma –yaquumu “berdiri”. bahkan Dia pula yang action pada hari kepulangan manusia, hari Qiyamat hari pagelaran sang kesejatian, hari pagelaran “sang alif” yang selalu tegak berdiri bagaikan Tugu Monas – itulah hari pagelaran diri Nya kembali kepada NYA membawa semua yang bersama di awal, bersama dalam kehidupan (jika bisa disatukan) – dan dan bersama di akhir. Man robbuka, siapa kesejatian dirimu? Tanujiwa adalah nama yang diberikan orangtua bumi, tapi siapa nama langitmu? nama kesejatian dirimu yang diberikan langsung oleh Sang Maha Kesejatian? Bismillah – bersama kesejatian ku yang memiliki nama pemberian langsung dari Allah azza wa jalla.

Lakon mengharuskan setiap manusia diturunkan ke bumi terpisah dengan sang Alif, sirruloh atau kesejatian diri yang selalu tegak berdiri bagaikan seorang pangeran ditengah-tengah rakyat biasa. Adanya tradisi keraton Jawa dimana pangeran berdiri sedangkan yang lain ndeprok adalah sindiran bagaimana seorang pangeran haruslah manusia seutuhnya, yang telah tegak alif dirinya – yang telah menyatu bersama kesejatian dirinya – bahkan telah menyempurnakan kesejatiannya, karena hanya manusia seutuhnya yang sanggup memimpin, seorang raja sekaligus ratu – Shri Ratu. Manusia harus BERJALAN mencari, menemukan dan menyatukan yang terpisah bagaikan lakon Sang Bhima, bagaikan lakon Arjuna Mencari Cinta, dimana jika tetap DISINI tidak mungkin dapat menemukan cinta sejatinya untuk menghidupkannya– sedangkan hanya yang hidup yang dapat kembali kepada NYA.

Maknanya bahwa setiap manusia Indonesia harus mau melangkah berjalan kesana, mencari diri sejati untuk menjadi manusia seutuhnya karena disanalah “Sang Aku” berdiri. Bagaimana bisa berdiri jika tidak disatukan, bagaimana bisa disatukan jika tidak bertemu, bagaimana bertemu jika tidak dicari, bagaimana dicari jika tidak mau melangkah, bagaimana melangkah jika tidak tahu apa yang harus dicari. Awalnya sempurna, harus berakhir sempurna. Awalnya hidup “berdiri” maka harus berakhir dengan “berdiri”. Yang awal adalah yang akhir, keduanya bertemu sinergi pada titik yang sama walaupun dengan dimensi yang berbeda bagaikan sepasang “bayangan-benda” bagaikan sepasang “syariat-hakikat”. Carilah kesana bermakna carilah kesini – karena kebenaran sejati letaknya bukan diluar sana tapi dalam diri setiap manusia - disana adalah disini, disini adalah disana. Jika Tuhan mengizinkan, meridhoi seseorang melangkah, berjalan mencari dan menemukan, menyatukan kesejatian dirinya yang terpisah hal itu bukanlah merupakan penghujung perjalanan, justru kembali ke awal semula.

JADI PANDU “IBU” KU

Lah emang ibu nya kesasar gan harus dipandu? emoticon-Big Grin .. Ibu yang dimaksud adalah ibu pertiwi baik itu bumi Indonesia, maupun bumi diri, karena yang berlaku di jagad raya pun berlaku di jagad diri. Memandu ibu bumi, memandu bumi pertiwi bermakna terkecil yaitu memandu bumi “raga” kita. Karena kesejatian manusia adalah guru sejati, pemimpin sejati, Dia lah sejatinya kitab suci yang tersirat – hanya kitab suci yang tersiratlah yang mampu menafsirkan kitab yang tesurat. Bahkan Dia lah yang diutus bagaikan rosul yang bangkit dari tengah-tengah tanah air diri setiap manusia. Dia lah yang memandu langkah, baik langkah semasa hidup di dunia, maupun memandu langkah saat kepulangan menghadap DIA, karena hanya Dia lah yang boleh bersama DIA. Bagaimana bisa memandu langkah raga kita semasa di dunia, jika Dia masih terpisah – temukan, satukan agar Dia dapat memandu langkah diri kita, memandu raga, memandu bumi pertiwi diri. .

Akhirul kalam, tanpa mengurangi rasa hormat – dengan segala kerendahan hati. Mohon dibukakan ikhlas kemaafan atas segala kesilafan kekhilafan. Adalah tugas setiap manusia untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, saling melengkapi. Dan marilah kita sama-sama saling guyub rukun mengisi kekurangan untuk mempermudah dipertemukan kembali kepada yang terpisah. Dengan gembira ane sangat mengharapkan share serta kupasan lanjutan para sesepuh – saling memberikan manfaat sehingga makin menguatkan MAKNA “Lagu Indonesia Raya” dari persepsi kesejatian diri. Monggo saling membabar lanjutan kalimat dalam lagu tersebut dalam suasana Nusantara yang penuh guyub, rukun, saling mengingatkan, saling menguatkan, saling menyatukan. Matursembah nuwun. Rahayuu

Yang lain menuju akhir, “Aku” menuju awal karena yang awal adalah yang akhir (Tanujiwa).

emoticon-Kiss (S) emoticon-Kiss (S)
Diubah oleh radenharjuna 04-09-2013 07:28
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
8.5K
33
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
SpiritualKASKUS Official
6.2KThread2.4KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.