Jumat, 30 Agustus 2013 00:29:00

Sungguh nahas apa yang dialami RA, warga Perumahan Munjul, Desa Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Perempuan berusia 17 tahun itu menjadi korban pemerkosaan ayah tirinya.

Parahnya, korban juga dirudapaksa oleh tetangganya, A (31), bahkan hingga diperas. Awalnya, RA curhat kepada A atas kelakuan bejat ayah tirinya. Bukannya membantu atau memberi solusi, A malah ikut merudapaksanya.

Peristiwa itu terjadi pada pertengahan Agustus lalu. Saat itu, RA meminta A tidak meceritakan curhatannya kepada orang lain. Namun, A malah memerasnya Rp 500 ribu agar kasus itu tak sampai didengar oleh warga kampung.

RA kemudian diajak A ke sebuah rumah kosong yang tak jauh dari perkampungannya. Di sana A kemudian merudapaksa RA. Karena khawatir kasus pemerkosaan oleh ayah tirinya akan tersebar.

"Usai merudapaksa, tersangka A meminta uang secara paksa. A memerasnya Rp 500 ribu," ujar Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Tangerang, Ipda Rolando Hutajulu, Kamis (29/08).

Kasus itu terungkap setelah korban yang tak kuasa lagi menahan derita akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polres Kota Tangerang. Petugas lantas menangkap Agus di kediamannya.

"Tersangka masih kami mintai keterangan lebih lanjut," ujarnya.

A mengaku bernafsu lantaran korban mengaku keenakan setelah dirudapaksa oleh ayah tirinya. Diakui Agus, niat jahatnya muncul setelah mendengar curhatan RA terkait proses pemerkosaan yang dilakukan WA, yang kini masih buron.

"Saya khilaf pak. Karena saat curhat RA bilang, pas pertama kali dirudapaksa rasanya sakit," ujar A.

Bapak tiga orang anak ini mengaku ide memerasnya muncul saat mengetahui besarnya ketakutan RA bila kejadian itu terbongkar dan diketahui warga.

"A kami ringkus di rumahnya. Saat ini, tersangka A masih kami mintai keterangan lebih lanjut terkait perbuatan bejatnya tersebut," ujarnya.
moral rusak

Kejadian begini makin sering. Merata dari hulu ke hilir. Dan akhirnya berlalu menjadi berita biasa.
Masyarakat semakin jauh dari nilai standar kemanusiaan.

Agama hanya menjadi identitas, berlomba menambah bangunan fisik dan pamer kekuatan. Kelakuan ........ ntar dolo. 'dah nyumbang blom !.