Kemerdekaan Indonesia tidak diberikan oleh penjajah melainkan direbut kembali oleh para pahlawan Indonesia. Tak sedikit pahlawan yang gugur dalam perjuangan merebut kembali kemerdekaan Indonesia. Bulan Agustus ini merupakan bulan dimana proklamasi kemerdekaan dikumandangkan oleh Bung Karno mewakili seluruh rakyat Indonesia. Tahun-tahun berikutnya hingga sekarang bukan lagi merebut kemerdekaan melainkan mempertahankannya, dan tentu saja kita sebagai penerus para pahlawan harus dan wajib untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah susah payah diraih oleh para pendahulu kita.

Selain mempertahankan kemerdekaan, ada hal lain yang juga sebaiknya dilakukan. Apa itu? Ya, menghormati dan mengenang perjuangan para pahlawan. Salah satunya adalah dengan lomba-lomba menjelang hari kemerdekaan. Lomba-lomba ini sebagai simbolis untuk ikut merasakan betapa beratnya sebuah perjuangan itu. Banyak sekali jenis lomba 17-an yang ada di Indonesia. Misalnya panjat pinang yang kalo menurut ane sih lomba paling populer selain makan kerupuk, balap kelereng dan balap karung.

Nah, cerita ini berasal dari kampung kecil tempat lahir dan besar ane. Bernama Desa(Dukuh) Sumber, yang merupakan wilayah Kelurahan Melikan, yang merupakan bagian dari Kecamatan Wedi dan ada di Kabupaten Klaten dan berkodepos 57461. Terletak sekitar 12 kilometer selatan Kota Klaten. Berbatasan langsung dengan Gunungkidul. Kampung ane merupakan kampung kecil, memiliki sekitar 60 kepala keluarga dan bukan merupakan kampung kaya raya. Meski begitu tiap tahun rutin mengadakan lomba memperingati hari kemerdekaan yang selalu dihandel oleh Perkumpulan Pemudanya, nama "PPDS" (Persatuan Pemuda Desa Sumber). Beranggotakan 30-an orang pemuda dan pemudi. Lebih dari separuh merantau ke Jakarta dan Kalimantan dan kota-lota lain. Tinggal 10-an yang ada di rumah (termasuk ane yang lagi nunggu panggilan kerja).

Karena bertepatan dengan hari raya lebaran jadi banyak pemuda perantau yang pulang kampung, namun sayang nggak nyampe seminggu udah pada balik ke perantauan. Kekurangan personel tak menyurutkan niat PPDS untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Dana sukarela dari pemuda dan sponsor terkumpul sekitar 400 ribu rupiahuntuk mengadakan lomba 17-an. Setelah menjalani rapat yang cukup alot (lebay padahal nyantai) akhirnya diputuskan untuk mengadakan 5 lomba, dan itu untuk anak-anak semua (untuk pemuda tidak diadakan karena kekurangan biaya, jadi fokus untuk anak-anak). Lomba makan kerupuk (wajib), lomba balap kelereng, lomba gigit koin dan lomba panjat pinang. Nah, disini kekreativitasan pemuda kampung ane seperti naik berlipat-lipat. Pertama karena anggaran sedikit dan personil juga kurang, kami ragu untuk bisa mendatangkan pinang asli, akhirnya pohon pinang diganti dengan pohon pisang. Pohon pisang dinilai sangat mudah didapat dan murah ketimbang pohon pinang.

Karena kesibukan masing-masing panitia, persiapan pembuatan arena Panjat Pisang pun mendadak, sore hari rabu 14 agustus 2013sehari sebelum acara panitia berkumpul untuk membuat arena Panjat Pisang. Tapi nggak nyampe 10 orang yang kumpul gan, ya sudahlah. Trus ane dan temen-temen langsung menuju ke kebon bambu milik tetangga yang sebelumnya sudah dimintain sumbangan bambu (lumayan bisa ngirit anggaran). Bambu-bambu ini bakalan buat penahan pohon pisangnya gan. Lalu lanjut ke kebon pisang milik tetangga yang lain yang sebelumnya juga sudah dimintain sumbangan pohon pisang (gratis lagi, hehe). Setelah terkumpul 2 bahan utama yaitu pohon pisang dan pohon bambu, akhirnya ntu bahan dibawa ke kolam perikanan bawal milik pemuda yang sudah dipanen sebelumnnya, jadi udah nggak ada ikannya (kemungkinan masih ada tapi dikit banget). Karena waktu sudah magrib akhirnya break dulu, sepulang isya pemuda tempat ane nyinom dulu. Ada yang lagi "mendak pindho" (memperingati hari kematian 2 tahun gitu) yaudah ngurusin yang itu dulu. Pukul 11 malem pas acara udah kelar, ane beserta pemuda kampung ane ngelanjutin bikin itu arena. Untung yang dateng jadi banyak, jadi nggak berat-berat amat. Sekitar pukul 1 dinihari akhirnya kelar.

Keesokan harinya kamis, 15 agustus 2013 pukul 10 pagiane dan panitia sudah berkumpul di arena Panjat Pisang yang terdapat di sebuah kolam bekas perikanan dan terletak tepat di belakang rumah ane, hehe. Setelah pasang sound dll, pukul 1 siang acara dimulai. Lomba Panjat Pisang ini dikhususkan untuk anak-anak SMP ke bawah. Hadiah utamanya yaitu MUSIC BOX (lagi ngetrend di kampung sini) jadi peserta lomba sangat antusias. Diatas Pohon Pisang cuma panitia kasih amplop bertuliskan nomor gan, jadi ntar dituker sama hadiahnya pas malem tirakatan. Tak lupa juga dikasih 2 botol B*GCOLA biar yang aus pada minum. Lomba Panjat Pisang kali ini cukup unik gan, karena selain dikasih oli agar makin licin, pohon pisang dibuat agar menggantung sehingga pemain yang kurang waspada atau sigap bakalan bikin pohon pisang goyang dan byurrrr.. nyebur langsung ke kolam
Penonton pun tak hentinya bersorak-sorai dan tertawa terbahak karena ulah anak-anak yang lucu ini. Akhirnya sekitar pukul 4 sore acara berakhir dengan kepuasan di wajah anak-anak yang berhasil mendapat amplop. Langsung cekidot ke video dan galeri fotonya gan.. Semoga bisa menjadi referensi lomba tahun berikutnya..




Tak cukup sampai di Panjat Pisang, agar anak-anak perempuan pada nggak ngiri akhirnya dibuat lomba season 2 yang terjadi pada 16 agustus 2013 setelah shalat jumat. Lomba season 2 dimulai, lomba kali ini cuma ada 4 gan. Makan kerupuk, Balap kelereng, Botol Paku dan Gigit Koin. Lomba pun berjalan seru. Diakhir lomba pak RT datang trus ke panitia, ternyata beliau pengen ada lomba joget dan beliau bersedia menjadi sponsor hadiah (ya lomba joget akhirnya dilaksanakan di akhir acara, seru gitu gan pake saweran juga seribuan ). Sistem lomba adalah penyisihan grup menurut tingkatan umur. Lalu perwakilan grup diadu di final. Jangan salah pikir kalo nggak adil gan, sebab tak jarang yang anak kecil malah ngalahin yang udah gede. Di lomba ini juga, yang mendominasi malah anak SD kelas 5, yang SMP malah dapet juara dikit . Langsung aja cekibrot di video dan galeri foto....

Selesai lomba, langsung deh perempatan kampung yang abis dipake lomba dirubah jadi tempat tirakatan. Lesehan pake tikar gan. Selesai dekorasi dan pasang sound tambahan, ane pulang buat mandi.
Nah, malamnya panitia pinjem TV LCD tetangga trus ane sambungin ke laptop buat muter foto dan video lomba-lomba (nggak punya proyektor). Acara dimulai dengan sambutan, trus doa untuk para pahlawan, trus pembagian hadiah & doorprize, lalu ada calon lurah yang dateng dan minta doa restu