Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

YmoedAvatar border
TS
Ymoed
Open Source Versus Closed Source
Open Source Versus Closed Source
Kali ini Sam Design ingin membahas kelebihan dan kelemahan dari open source dan closed source. Sebelumnya mari kita uraikan terlebih dahulu apa itu open source. Open source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu atau lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerjasama dengan memanfaatkan kode sumber (source code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet).

Lalu apa kelebihan dari penggunaan open source itu sendiri? Open source memungkinkan user untuk melakukan kustomisasi, seperti sistem BuddyPress dan Drupal yang dirancang bagi pengembang untuk ‘beradaptasi dan memperluas’. Sedangkan closed source (system proprietary), biasanya tidak dapat digunakan untuk membuat perubahan. Kelebihan lainnya adalah lincah. Proyek open source mengadopsi tren baru yang lebih cepat dibandingkan dengan system proprietary.

Kelebihan lainnya adalah perbaikan bug dan celah keamanan yang cepat. BuddyPress dan Drupal memiliki banyak developer yang secara suka rela bersedia untuk menelusuri source code mereka, dan segera memperbaiki masalah yang ditemukan, sehingga lebih cepat dalam perbaikan bug. Dengan ribuan mata yang mengawasi software open source tentu akan lebih banyak yang menemukan bug dan kemudian segera memperbaikinya.

Kelemahan dari open source adalah tidak adanya proteksi terhadap HAKI, tidak adanya garansi dari pengembang, dan dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa open source yang sama.

Beberapa contoh software open source populer antara lain:

[list=1]
[*]Linux
[*]Mozilla Firefox
[*]OpenOffice
[*]VideoLAN
[*]osCommerce: program aplikasi web untuk toko online, dan banyak lagi.
[/list]

Open Source Versus Closed Source


Sedangkan closed source adalah software yang source code-nya tidak dibuka untuk umum. Pemilik code yang closed source bisa membagi source code-nya melalui lisensi, baik secara gratis maupun berbayar. Meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah software tidak sepenuhnya open source. Hal ini dikarenakan adanya larangan untuk memodifikasi kode, sehingga software ini tidak bisa open source.

Keungulannya, kita bisa mengetahui kode-kode pembuatan program yang berarti kita bisa mengedit program sesuai keinginan kita. Tidak menutup kemungkinan bahwa program yang berbayar menjadi gratis setelah diedit.

Contoh Closed Source

Operating System (Sistem Operasi): Microsoft Windows
Web Browser: Internet Explorer
Aplication (Aplikasi): Adobe Photoshop, CorelDraw
Office Suites (Aplikasi perkantoran): Microsoft Office
Antivirus: Norton Antivirus, McAfee
Beberapa kalangan mengatakan bahwa model pengembangan dengan open source merupakan hal positif dalam meningkatkan kehandalan dan keamanan suatu software, karena banyak pihak yang terlibat dalam perbaikan bug atau error lainnya. Di lain pihak, utamanya pihak pengembang software komersial, terbukanya akses ke kode program justru akan memberikan hal yang menguntungkan bagi para hacker. Mereka akan dengan mudah mengetahui kelemahan-kelemahan suatu sistem dan menggunakannya untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan pengguna dan pembuat software.

Sedangkan bagi pengembang closed source, pihak yang bertanggung jawab adalah pengembang software yang tentu saja akan berusaha memberikan tingkat keamanan tertinggi untuk software yang diproduksi. Mereka akan menginvestasikan semua hal yang diperlukan untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk mereka.

Open Source vs Closed Source Smartphone

Open source dan closed source juga ramai dalam perkembangan teknologi smartphone. Tidak semua sistem operasi smartphone bersifat terbuka atau sebaliknya tertutup. Android misalnya, memiliki OS yang sifatnya terbuka meski sempat tersiar kabar bahwa google akan mengalihkannya menjadi closed source. Sedangkan untuk Blackberry, Windows phone, dan iOS termasuk dalam kategori closed source. Tentu masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Mulai dari Android, dengan sifatnya yang open source maka tentu lebih banyak aplikasi yang tersedia dibanding yang disediakan oleh BB, Windows Phone dan iOS. Hal ini menjadi kesempatan bagi pengembang untuk menciptakan lebih banyak aplikasi yang bisa digunakan oleh pengguna Android, baik aplikasi musik, browser, office, game sampai dengan lock screen. Aplikasi tersebut bisa berbayar maupun free (dengan resiko iklan yang terus-terusan muncul pada aplikasi gratis).

Dengan sifat yang terbuka ini, maka tidak menutup kemungkinan bila aplikasi-aplikasi yang dikembangkan di sistem operasi open source membawa virus. Ini salah satu kelemahan dari OS yang sifatnya open source.

Sistem operasi Android yang hemat biaya produksi juga menjadi faktor OS Android bisa digunakan di lebih dari satu merek ponsel. Pengguna pun memiliki lebih banyak pilihan ketimbang OS yang closed source seperti iOS, BB, dan Windows phone.

Setelah membahas Android dengan sifatnya yang open source, kini kita akan membahas OS smartphone yang sifatnya closed source. Salah satu kelebihan dari closed source bagi para pengembang adalah fitur desain yang lebih mudah untuk diimplementasikan di iOS karena iOS menyediakan berbagai Application Programming Interface (API).

Sebagai contoh, iPhone yang unggul karena penggunaan sistemnya yang mudah dan aplikasi third party-nya yang selalu konsisten dengan Apple. Selain itu pengelompokan aplikasi dalam satu folder pun dinilai memudahkan pengelolaan. Meski user-friendly, iPhone dirasa kurang fleksibel dalam melakukan beberapa penyesuaian. Pengguna akan mengalami hambatan saat mengganti aplikasi standar dan mengelola data-datanya di smartphone. Pengguna iPhone kerap mengalami kesulitan saat memindahkan beberapa file, baik ke sesama pengguna iPhone maupun ke PC.

Lalu bagaimana dengan windows phone? Dengan banyaknya pengguna windows, maka tak heran bila banyak perusahaan yang membuat aplikasi menggunakan dasar windows. Sehingga beberapa aplikasi dalam windows phone bersifat eksklusif, tidak bisa ditemukan dalam OS smartphone lainnya. Hal ini menjadi pembeda windows phone dengan smartphone lainnya. Windows phone juga memiliki banyak dukungan driver.

Meski begitu, bukan berarti Microsoft tidak memiliki kekurangan. Salah satunya adalah perubahan radikal pada sistem baru, seperti aplikasi pihak ketiga yang tidak boleh aktif di latar belakang, tidak adanya folder, akses file multimedia harus melalui Zune, dan data Office yang harus disimpan dalam layanan online SkyDrive.

Itulah sekilas tentang open source dan closed source, semoga bermanfaat.

Sumber: disini
Diubah oleh Ymoed 15-08-2013 06:46
0
4.6K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Website, Webmaster, Webdeveloper
Website, Webmaster, WebdeveloperKASKUS Official
23.3KThread4.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.