Jakarta - Badan Kehormatan (BK) DPR belum menemukan pelanggaran etik yang dilakukan Tantowi Yahya terkait perjalanannya ke Israel. Meski demikian, BK tetap meminta Tantowi untuk introspeksi diri.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua BK DPR, Siswono Yudohusodo, di Jakarta, Jumat (2/8).

Dia menjelaskan pihaknya sudah memproses pengaduan dari masyarakat terhadap tindakan Tantowi Yahya berkunjung ke Israel. Kunjungan tersebut dinilai mencederai rakyat Indonesia. Selain belum diakui sebagai negara oleh Indonesia, Israel berdiri di atas tanah Palestina.

Menurut Siswono, BK menemukan bahwa perjalanan itu bersifat pribadi karena tidak ada penugasan dari Komisi I. Tantowi diketahui berangkat karena menerima tawaran dari sebuah LSM untuk berkunjung ke Israel karena ia justru ingin tahu kondisi negara itu terkait konflik dengan Palestina.

"Kunjungan itu adalah tanggung jawab pribadi Tantowi Yahya. Tidak terkait dengan posisinya sebagai anggota Komisi I. Dengan demikian, tidak ada sanksi bagi Tantowi. Hanya, ia memang harus hati-hati sebelum melakukan tindakan yang sensitif bagi masyarakat Indonesia," jelas Siswono.

"Seperti halnya ada anggota Dewan yang diundang ke Taiwan. Kita kan tidak ada hubungan diplomatik, tapi bisa jadi ada laporan dari masyarakat. Cuma, tidak semua laporan masyarakat selalu berujung sanksi. Kita lihat dulu kasusnya."

Sebelumnya, diketahui Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Tantowi Yahya, diadukan ke BK DPR akibat kunjungan pribadinya ke Israel dan bertemu dengan sejumlah petinggi negeri zionis itu.

Laporan atas Tantowi dikirimkan oleh Wakil Koordinator Viva Palestina Indonesia, Taufik Kadafik Namakule. Dia membuat surat pengaduan ke BK DPR RI atas dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Tantowi Yahya pada Senin (17/6) lalu.

Tantowi Yahya diketahui berhasil masuk ke Israel dan bertemu dengan pimpinan Knesset, lembaga parlemen negara Zionis itu.

Berdasarkan penjelasan Tantowi, dia pergi ke Israel bersama lima temannya yang lain dari media massa, perguruan tinggi, dan lembaga think tank. Mereka diundang oleh Australian-Jewish Association, berkunjung ke Israel selama empat hari.

Dalam kunjungan tersebut, mereka dipertemukan dengan petinggi Israel dari mulai parlemen, pemerintahan, kalangan kampus, media dan masyarakat biasa.

Dia mengaku diundang untuk mengetahui proses perdamaian dengan Palestina yang sekarang sedang berlangsung. Dalam berbagai dialog dengan narasumber itu, pihaknya menyimpulkan bahwa Israel belum berlaku adil terhadap Palestina.

Kunjungan secara diam-diam itu terbongkar setelah website berbasis di Israel, www.IsraelHayom.com mengunggah laporan sekaligus foto kegiatan Tantowi dan kawan-kawan itu.

http://www.beritasatu.com/timur-teng...kode-etik.html

seandainya yang mulia ketang ikut pasti tidak akan ribut deh