Dari pada nunggu gajah mandi tidak kelar-kelar, lebih baik kita alihkan perhatian kepada Pembeli adalah Raja ungkapan yang sudah asing, akan betapa penting dan khusus dalam rangka pelayanan pada pembeli agar pembeli puas dan senang dan seterusnya diharap akan
menjadi pelanggan setianya. Sungguh ini memang orientasi yang semakin tepat dewasa ini mengingat persaingan dalam hal jual beli semakin ketat.

Pembeli adalah raja merupakan kata sakral bagi pemilik usaha manapun, yang harus diterapkan sebaik-baiknya, karena jika tidak, bersiap-siaplah jika usahanya akan kehilangan pelanggan- pelanggannya.

Karena pembeli adalah raja, maka sepatutnya jika mendapat pelayana dengan baik, jika perlu dimanja-manjakan sampai pembelinya mabuk kepayang dalam kemanjaan yang membiuskan, akhirnya keterusan untuk selalu dimanja, sedikit saja kesalahan yang mengakibatan berkurangnya jatah kemanjaan kemanjaannya, mereka akan meradang menerjang terjang eh seperti halo-halo bandung saja lagu maju tak
gentar saja, hehe.........

Jika seperti itu maka hati-hatilah sebentar lagi si petugas harus bersiap-siap menerima peringatan dari si bos berdasarkan laporan raja-raja manja tersebut, dengan sk penurunan pangkat, pemindahan tempat kerja atau yang lebih parah penghentian secara sepihak. Sobat-sobit semua, kita sedang menjadi raja di raja di setiap stan yang kita membutuhkan pelayanan dari seorang petugas di tlatah kerajaan apapun bentuk dan jenis usahanya,
boleh jadi di sebuah kerajaaan toko jual beli, atau kerajaan pusat-pusat pendanaan atau apalah nama kerajaan bisnis-bisnis itu. Boleh dan sahlah kita minta diperlakukan seolah raja betulan yang perlu dimanjakan, tapi semoga bukan jadi seorang raja yang kehilangan harga bijaknya yang boleh bertindak mentang-mentang
sebagai seorang raja yang sudah kehilangan rasa bijaknya untuk memahami bagaimanapun seorang petugas itupun adalah manusia juga, suatu saat dia akan sengaja tidak sengaja melakukan kesalahan.

Rajapun perlu menegur dengan sebaik-baiknya teguran dengan menunjukkan kesalahan yang telah diperbuat berserta konsekwensi-konsekwensi yang akan ditanggung jika kesalahan itu terus terjadi terulang, demi perbaikan diri pelayan yang bersangkutan dari pada cepat-cepat untuk segera melaporkan kesalahannya pada si bosnya pelayan atau dengan sekedar mempergunjingkannya diantara sesama para raja akan kekurangan pelayan
tersebut.

Akhirnya memang wajarlah pembeli adalah raja, Tapi yang lebih wajar dan penting lagi adalah seorang rajapun haruslah menjadi raja yang bijak yang mau untuk memahami kondisi yang terjadi pada seorang petugas mengapa dia sampai melakukan kesalahan yang tidak semestinya tersebut.

Alhamdulillah,
semoga bermanfaat





Kunjungi Juga Thread ane yang lain gan