Domenico Dolce dan Stefano Gabbana, duo desainer rumah mode Dolce & Gabbana itu terbukti bersalah atas kasus pajak sebesar 342 juta poundsterling atau sekitar Rp 5 triliun, bulan lalu. Pajak itu berasal dari pendapatan atas penjualan Dolce & Gabbana di Luxemburg, 2004 silam. Jaksa telah menjatuhkan tuntutan 2,5 tahun penjara dan denda sekitar Rp 6 miliar untuk masing-masing desainer.

Pasca kejadian itu, seluruh butik yang berada di Milan tutup dengan tulisan 'Closed for Indignation' atau tutup karena 'kemarahan' yang tertera di kaca butik.

"Kami tak lagi bersedia untuk mentolelir tuntutan tidak adil yang diberikan oleh Italian Guardia di Finanza (polisi pajak Italia) dan Agenzia delle Entrate (layanan pendapatan internal), serangan dari Jaksa Penuntut Umum dan juga media. Tak hanya untuk kami sendiri, tapi juga demi orang-orang yang bekerja dengan kami," tertulis dalam surat yang dirilis Dolce & Gabbana seperti yang dikutip situs Telegraph.

Tulisan dalam surat itu berlanjut, "Dan akhirnya, kemarahan karena perlakuan Kota Milan pada kami, kami memutuskan untuk menutup toko yang ada di kota ini (9 toko retail) selama tiga hari ke depan. Kami lahir di Milan dan selalu bersyukur atas kota ini. Namun, juga harus dikatakan bahwa dalam 30 tahun terakhir, kami telah memberikan banyak ke kota ini; Prestise dan visibilitas internasional, pekerjaan dan pembangunan ekonomi," pungkas duo desainer.

Terlampir pula dalam surat itu, 'kontributor penting' untuk Kota Milan berdasarkan pendapatan di tahun 2005, di mana Dolce dan Gabbana menempati urutan ke-4 dan 5 dalam hal pemasukan untuk kota. Kedua desainer ini masih bersikeras membantah tuntutan yang dilayangkan pada mereka, meski hukuman penjara sudah di depan mata. Rencananya, mereka akan mengajukan banding untuk masalah pajak ini.

Dalam surat juga tertulis, "Kami memberi lapangan pekerjaan bagi lebih dari 250 pekerja, di hari-hari berikutnya, mereka akan tetap dibayar dengan sesuai meskipun toko kami akan ditutup selamanya. Meskipun semangat dan rasa tanggung jawab yang mendorong kami untuk terus bekerja dengan dedikasi, kami sudah lelah menjadi sasaran fitnah dan penghinaan terus menerus yang merugikan ketenangan pada tempat kerja kami dan mengalihkan perhatian kami dari pekerjaan sebagai desainer'" tambahnya.

Lebih lanjut, Dolce yang berusia 54 tahun dan Gabbana, 50 tahun, menutup surat dengan menuliskan, "Tutupnya toko kami di Milan adalah simbol bagi penghinaan kami."



Sebetulnya 5T bukan hal yang sulit bagi mereka. karena kekayaan mereka berdua sekitar 48Terliliun.

Masalah utama adalah nama Baik mereka tercoreng akibat kasus ini.



Kalo di Indonesia mungkin kasus seperti ini bisa diselesaikan secara Halus dan private