Shalat tarawih adalah ibadah yang lazim dilakukan oleh umat islam di saat bulan ramadhan, selalu dinantikan dan dikerjakan bersama - sama oleh segala kalangan usia tak terkecuali para anak - anak. Bedanya, jika para orang tua dan orang dewasa mengharapkan berkah di bulan ramadhan, maka bagi anak - anak shalat tarawih adalah medan piknik tempat bercanda gurau.

Yups, shalat terawih adalah shalat yang istimewa, tidak tahu bagaimana ceritanya, mungkin menjadi satu-satunya salat yang “diperkenankan” untuk dijadikan sarana bergurau dan bercanda. Dan yang paling menyenangkan dari semua itu adalah kecenderungan dari orang-orang dewasa yang membolehkan kelakuan anak-anak tersebut tentunya selama tidak terlalu ribut dan tidak menjahili orang dewasa. Jika sudah dirasa berlebihan, paling hanya ditegur. Dan anak-anak pun akan diam, walau hanya sebentar, untuk kemudian kembali bercanda dan tertawa.

Berikut ini beberapa canda yang sering dilakukan anak - anak saat shalat tarawih berjamaah:

1. Menyuarakan "AMiiinnn" dengan selantang - lantangnya, tak jarang ada penambahan di ujung amiiin tersebut misal "Amiinn - raiiiis" atau "Amiin - taba" (ini lebih parah lagi.)


2. "Mempermainkan" telunjuk teman yang sedang takhiyat akhir. yups ini gerakan populer, ketika takhiyat akhir jika ada teman yang sedang konsen menengadahkan telunjuknya, tak jarang ada yang iseng dengan mengacungkan jempol di dekat telunjuknya dan si empunya jempol berbisik di telinga si empunya telunjuk "kalah, kalah, kalah"


3. Dorong dorongan ketika gerakan ruku, bahkan kalo perlu ambruk semuanya ke samping. Di sini lebih tepatnya adu kekuatan, tapi kasihan tentunya yang ditengah, kegencet gitu.

4. Melorotin sarung. waaah ini yang paling resek.

5. Menarik kaki temen yang sedang sujud. Memang agak parah dan biasanya yang melakuinnya adalah anak yang paling nakal (sama kayak no. 4 di atas).

Yups itu tadi beberapa hal yang sering dilakukan anak - anak saat shalat terawih. bayangin coba kalo orang dewasa yang ngelakuinnya (yang jelas sih ga pantes)

Dan saya rasa tidak ada yang salah, bahkan ada suatu kisah tentang bagaimana Nabi Muhammad terpaksa harus bersujud sangat lama karena tiba-tiba cucunya naik ke punggung beliau dan mungkin semacam bermain kuda-kudaan (karena kejadian itu terjadi di Arab, mungkin istilah lebih tepat: main onta-ontaan). Tambahan: Penghulu Haji Hasan Mustofa seorang ulama, penyair, dan ahli tasawuf yang keagungannya diabadikan sebagai nama jalan protokol di Bandung bilang kira-kira begini: “Biarkan saja, anak-anak kan ke mesjid memang untuk bermain.”

Rasanya sedih atau mungkin melihat anak-anak kini sering dibawa-bawa kampanye partai politik. disuruh membawa poster-poster berisi kebencian dan kecaman terhadap mereka yang dianggap bersalah. Kasihan yah.





[URL="http://id.berita.yahoo.comS E N S O Rnewsroom-blog/ibadah-sebagai-piknik-075515697.html#more-id"]SUMBER..[/URL]