Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jakartapeduliAvatar border
TS
jakartapeduli
Gelar Safari Ramadhan, Ahok Tebar Senyuman, Foke Tebar Rp 500.000
JAKARTA, KOMPAS.com — Saat Ramadhan ini, kegiatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hampir mirip dengan apa yang dilakukan Fauzi Bowo saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Keduanya berkeliling alias ngabuburit sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Namun, ada yang berbeda dengan dua orang berpengaruh di Ibu Kota ini. Apabila, Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, gemar memborong takjil, Basuki justru tak tertarik untuk memborong takjil buatan warga. Hal ini dapat terlihat saat Basuki menghadiri Ramadhan Fair di Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2013) lalu.

Di sana, selain berbuka puasa dan bercengkerama bersama warga, ia menyempatkan diri untuk berkeliling pasar murah yang digelar di halaman kantor kelurahan. Dari satu stan ke stan yang lain, Basuki tampak hanya menebar senyuman dan menyapa para pedagang yang merupakan warga asli kelurahan tersebut.

Mulai dari stan minuman ringan, Basuki hanya sekadar bertanya, produk apa yang dijual pedagang. Kemudian, ia beranjak ke stan jus buah. Mengetahui orang nomor dua di Jakarta itu menghampiri barang dagangannya, sontak Erni, sang pedagang, mengeluarkan jurus promosinya.

"Jus wortel nanas ini pernah juara di Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah), Pak. Jusnya hanya tahan sebentar karena tidak pakai bahan pengawet, bagus untuk kesehatan Pak Ahok. Ayo, Pak, dibeli jusnya," kata Erni kepada Basuki.

Basuki pun sempat mengangkat botol jus itu dan bertanya terkait manfaatnya. Setelah mendapat penjelasan dari Erni, Basuki memuji produk buatan Erni yang dijual Rp 5.000 per botol itu. Namun, ternyata jus dengan segala manfaat itu tak mampu menggoda Basuki untuk membeli jus wortel nanas itu. Basuki pun kembali mengembalikan jus itu ke dalam wadah semula.

"Yah, Bapak pasti enggak suka jus yang beginian ya," keluh Erni.

"Suka kok suka. He-he-he," jawab Basuki.

"Kok enggak dibeli, Pak, jusnya?" tanya Erni.

"Iya, nanti deh Bu, kapan-kapan dibelinya. He-he-he," kata Basuki.

Erni pun tertawa menutupi raut muka kekecewaannya. Walaupun sedikit kecewa, Erni mengaku senang karena produknya telah dikenal oleh Basuki.

"Ya, enggak apa-apa deh enggak dibeli. Dapat dukungan dari Pak Wagub saja sudah senang," kata Erni.

Kemudian, Basuki menuju stan lain, yaitu gerobak nasi goreng. Lurah Cideng Samsudin menjelaskan kalau gerobak nasi goreng itu biasanya berjualan di pinggir Jalan Raya Biak. Namun, agar mengurangi kemacetan kawasan tersebut, ia meminta pedagang nasi goreng untuk berjualan di Ramadhan Fair.

Basuki menyalami dan melayani permintaan foto bersama pedagang nasi goreng. Namun, kembali, saat Samsudin menawarkan Basuki untuk membeli sepiring nasi goreng, Basuki menggeleng tanda menolak tawaran Samsudin.

"Enggak usah," tolak Basuki.

Politisi Partai Gerindra itu terus menyusuri satu stan ke stan lainnya tanpa mengeluarkan uang sepersen pun.

Keadaan ini berbanding terbalik apabila kita flashback sekitar satu tahun yang lalu. Foke termasuk yang tak sungkan memborong hidangan takjil. Dia seperti Jokowi jika berkunjung ke UMKM yang tidak sungkan merogoh kantongnya.

Di setiap kunjungannya sebelum menunaikan shalat maghrib berjemaah di masjid, Foke kerap memborong takjil dan memberikan uang kepada sang pedagang mencapai Rp 500.000.

Pertama, pada Selasa (24/7/2012) lalu, sebelum berbuka puasa dan shalat maghrib berjemaah di Masjid At-Taubah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Foke menyambangi para penjual takjil di pertigaan Jalan Anggrek. Foke pun memborong sejumlah takjil, seperti es buah dan jajanan pasar, yang kemudian dibagi-bagikan kepada para warga serta anak jalanan.

Hari berikutnya, Rabu (25/7/2012), Foke kembali memborong takjil. Kali ini di daerah pinggir rel Jalan Tambak, Pegangsaan, Jakarta Pusat. Di sela berkeliling menyapa para pedagang, Foke memberikan sejumlah uang ke pedagang. Saat itu, Foke mampir di sebuah warung sembako yang juga menjual takjil. Tiba-tiba, ia memberikan uang sebesar Rp 500.000 kepada pedagang warung tersebut.

"Ini saya titip kepada ibu agar dibagi sama yang lainnya. Tolong dagangan (takjil) ibu diberikan kepada warga yang membutuhkan," kata Foke.

Tidak berhenti sampai di situ, Foke juga sempat digoda oleh ibu paruh baya yang berjualan gorengan dan meminta Foke untuk memborong gorengannya. "Ayo dong Pak Fauzi, borong dagangan saya," ujar pedagang gorengan tersebut.

Kembali, Foke memenuhi permintaan ibu itu. Ia merogoh kantongnya dan mengeluarkan uang sebesar Rp 500.000 untuk diberikan kepada ibu itu. "Saya kasih uang ini untuk membeli semua makanan di sini. Tolong dibagi sama warga lainnya supaya bisa berbuka puasa dengan baik," ujar Foke.

Kejadian itu kembali terulang saat ia mengunjungi tempat pembuatan dodol di Condet, Jakarta Timur. Sebelum tiba di rumah Haji Mamas (pembuat dodol), Foke memborong takjil yang dijual oleh salah seorang pedagang di samping rumah Haji Mamas.

"Berapaan nih? Saya borong deh. Ini Rp 500.000, nanti makanannya dibagi-bagi sama warga ya," kata Foke, Kamis (16/8/2012) lalu.

http://lipsus.kompas.com/gebrakan-jo...bar.Rp.500.000

Pak Ahok enggan memberi ikan, beliau akan memberi kail karena memberi ikan hanya cukup untuk beberapa hari sedangkan memberi kail akan menghidupi mereka jauh lebih lama. Ahok cerdas, bukan pelit! Buktinya di Belitung Timur beliau sangat dermawan, termasuk ayahnya.

salam Jakarta
0
1.8K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.